Curhat, yuk! (Giveaway You Are the Apple of My Eye!)

Haiii~

Berhubung besok hari Valentine, kita ngomongin cinta yuks! Hehehe, lebih tepatnya saya mau minta temen-temen curhat ah… Curahan hati yang ingin aku baca dari kalian adalah tentang CINTA PERTAMA aka FIRST LOVE! *uwuwuwuwuww~* Eits, dan ini bukan sembarang curhat biasa yaa, ada hadiahnya lho yaitu….
kover apple

Iyes, novel You Are the Apple of My Eye, novel Mandarin terjemahan yang ditulis oleh Giddens Ko dan di Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Haru. Dan ini juga merupakan salah satu hasil kerjaan proofreading-ku lhoo. ^^ Mau tahu sinopsis novel semi autobiografi ini …

Kau sangat kekanak-kanakan – Shen Jiayi
Sedikit pun kau tidak berubah, nenek yang keras kepala – Ke Jingteng

Semua berawal saat Ke Jingteng, seorang siswa pembuat onar, dipindahkan untuk duduk di depan Shen Jiayi, supaya gadis murid teladan itu bisa mengawasinya. Ke Jingteng merasa Shen Jiayi sangat membosankan seperti ibu-ibu, juga menyebalkan. Apalagi, gadis itu selalu suka menusuk punggungnya saat ia ingin tidur di kelas dengan pulpen hingga baju seragamnya jadi penuh bercak tinta. Namun, perlahan Ke Jingteng menyadari, kalau Shen Jiayi adalah seorang gadis yang sangat spesial untuknya.

Karena masa mudaku, semua adalah tentangmu…

Nah jadi ceritanya tentang cinta di masa sekolah, yaitu tentang cinta pertama Ke Jingteng. Nyambung kaan sama materi kuisnya.. ^^

Dan ini dia cara curhat berhadiahnya:

  1. Ceritain dong pengalaman cinta pertama kalian…. Boleh kapan terjadinya, disebut orangnya (atau disamarkan kalo malu ^^), proses jatuh cintanya, galau-galaunya, lucu-lucunya…. Terserah, deh! All about your first love yaa! Tulis curhatan kalian di kolom komentar artikel ini, lalu tulis nama dan akun twitter kalian yakh.
  2. Twit tentang kuis ini dengan format: Bla..bla..bla (lalu masukkan link kuis ini) #ValentineApple cc @dinoynovita. Kalimat ajakan ikut kuis ini bebas aja, lalu ngetwitnya SATU KALI saja yaah.
  3. Periode kuis dari tgl 14-28 Februari 2014, lalu pemenang satu orang aku umumkan pada tanggal 05 Maret 2014 yaah di timeline twitterku. Hadiah akan dikirimkan maksimal satu bulan dari pemenang memberikan data pengirimannya. πŸ™‚
  4. Peserta boleh siapa saja dan umur berapa saja, asal memiliki alamat di Indonesia.

Gampaang, begitu saja kuis curhat dalam rangka Valentine ini. Ditunggu yaa curahan hatinyaahh… ❀

69 thoughts on “Curhat, yuk! (Giveaway You Are the Apple of My Eye!)

  1. Hai kak Din.. ^^
    Ketemu aku lagi disesi giveaway blognya kak din.. Hehe.
    Kali ini temanya adalah first love.
    Hhmm, disaat sebagian besar para wanita mempunyai kisah first love yg unik, lucu, galau, heboh, ato romantis, kisah first love-ku termasuk sedih dan dramatis ala sinetron.
    Aku percaya cinta pada pandangan pertama, tp aku tidak percaya kalau cinta itu tidak harus memiliki. Karena menurut aku, yang namanya cinta itu harus memiliki baru bahagia.
    Sampai CY (nama singkatan sang first love) mengajari aku bahwa cinta tidak harus memiliki..

    Aku bertemu dgn CY saat berumur 12, menjelang 13 tahun..
    Kami menjadi partner dalam sekolah minggu anak-anak di vihara, dgn perbedaan usia 7 tahun diantara kami.
    Pertama kali melihat CY, yg aku pikir adalah.. “Gilaakk nih cowo ganteng banget!!”
    CY adalah laki-laki yg termasuk kategori mendekati sempurna bagiku. Ganteng (ini sih pasti, yg bikin aku klepek” sm dia), pintar (lulusan univ Binus jurusan IT dgn IP sempurna), mandiri (punya restoran vegetarian di salah satu mall di Jakarta), jg perhatian.
    Dan dimulailah aksi-ku dlm proses pendekatan dgnnya. Aku sampai harus minjem hp milik kakak vihara yg dekat sm CY dgn alasan ingin pinjam sms karena pulsaku habis. Nah, disitulah aku cari diphone book nya, dan menghafal nomor hpnya CY..
    Barulah aku nekat se-nekat-nekatnya ngajak kenalan pertama kali dan dgn rajin mengirimkan sms ucapan gud morning, met makan, dan gud nite ^^
    Selama beberapa tahun kami lewati, aku tau kalau dia sayang sm aku. Tp sayang sbg adik.. Aku bersyukur, karena diantara banyak gadis yg juga suka dan ngejar” dia, hanya aku yg dapat perhatian penuh dari CY ^^ (bangga nih)..
    Berkali-kali aku dgn gamblang menyatakan perasaan padanya, tp hanya ditanggapinya dgn senyuman (sampai skg aku tidak tau apa arti senyuman itu).
    Suatu hari, dia berkata, “Aku kasih kamu pilihan, apapun keputusan kamu akan aku ikuti. Ini adalah jawaban aku atas perasaan kamu.
    Pilih, menghindari sakit hati dan aku akan pergi jauh dari kehidupan kamu atau menghadapi sakit hati dan aku akan ada disisi kamu.”
    Akhirnya dgn berbagai pertimbangan jg saran dr bestie dan mama, aku memilih yang kedua. Lebih baik menderita berada disisinya, daripada menderita jauh dari dirinya. Dan aku menerima apapun konsekuensinya.. Semua berjalan lancar, aku menjadikan CY org pertama yg mempunyai porsi besar dlm hati (dan jg hidup) ku, dan CY jg memberikan respon yg baik dan masih dlm tahap ‘wajar’.. Kami mlewati tahun demi tahun dgn suka dan duka bersama..
    Sampai suatu hari, CY bilang ke aku kalau dia akan kembali ke Pekanbaru (daerah asalnya) dan menetap di sana. Aku marah, karena dia benar-benar mau kembali ke Pekanbaru dan itu artinya aku tidak akan bisa ketemu dgnnya lagi..
    Semakin mendekati hari kepindahannya, perhatiannya semakin besar padaku. Dalam sehari, bisa berkali-kali menelpon dan sms hanya utk nanya apa sudah makan, lg ngapain, gmn di sekolah? Hal yg sbenarnya jarang dia tanyakan sebelumnya. Dia juga bilang kalau aku harus bahagia, harus menemukan laki-laki yang lebih menyayangi aku, dan tidak boleh menangis apapun alasannya.
    Bberapa minggu sbelum berangkat, CY mengatakan kalau dia mempunyai wanita yg dia cintai di Pekanbaru. Dan pengakuan itulah yg membuat aku mengalami masa kritis dlm hidupku. Hidup segan, mati tak mau.. Nilai kebakaran, boro-boro makan ato tidur, yg ada cuma nangis dan nangis.. Disinilah peran penting sang mama dan sahabat-sahabatku.. Mereka yg menguatkan aku dan jg mengingatkan aku untuk selalu berdoa meminta pertolongan dr Tuhan..
    Selama setahun setelah kepindahannya, aku yg berusaha bangkit dr rasa sakit dan kehilangan karena lost contact dgnnya selama itu, baru tau dari kakak viharaku yg dekat dgnnya kalau CY sedang berjuang mengobati penyakitnya yaitu tumor otak stadium awal.
    Saat itu juga aku menyesal, sedih, marah dan kecewa. Knp CY tidak pernah bilang sebelumnya? Itu adlh pertanyaan yg tdk bs terjawab smpai skg. Padahal aku begitu dekat dgnnya, dan CY tau betul bahwa aku tdk akan pernah meninggalkannya dlm kondisi apapun. Tp aku tdk tau kesulitan dan kesakitan yg ia alami. Aku selama ini sering mengatakan betapa sayangnya aku dgn CY, tp ternyata aku tdk mengerti dia.. CY yg hanya mengatakan kalau dia menyayangi aku sbg adik, ternyata bgitu mengerti dan memahami aku.. Kami saling menyayangi, tp tdk saling memiliki.
    Begitulah kisah first love-ku ^^
    Mungkin setelah membaca ini, akan ada yg berpikiran kalau cerita ini hanyalah karangan sinetron belaka.
    Tp sejujurnya itulah yg terjadi, dan tdk ada yg dilebih-lebihkan sedikitpun.
    Dan itu adalah hak kalian sbg pembaca yg menilai.. Melalui kesempatan ini (thanks utk kak Dini yg baik^^), aku membagikan sedikit kisah hidup yg aku simpan rapat tanpa ada yg tahu (kecuali mama dan sahabatku).
    Melalui kisah ini juga, aku ingin menyampaikan kpd teman-teman semua.. Hargai dan sayangilah org disisimu selagi orang itu masih ada dihadapanmu.
    Cinta itu adalah pengorbanan yg tdk ternilai harganya.
    Cinta itu tidak harus memiliki.
    Skg aku percaya akan kata-kata ini..
    Happy Valentine ^^

    Florentina
    @lyasalim

    • Cinta pertama, ya? Masih ingat banget! Jadi, cinta pertama aku itu ketika aku berumur lima tahun, sama abang aku sendiri. XD Sepupu sih sebenarnya, tapi tetap aja abang aku sendiri. Setiap kali ingat momen ini pasti ketawa-ketiwi sendiri. Lucu banget! Masa jatuh cinta sama abang sendiri, sih?! Mungkin waktu itu aku masih anak-anak banget. Cabe-cabean kalau kata orang, sih. :p Masa umur lima tahun udah “jatuh cinta”? Sama abang sendiri pula.

      Dulu, kami sering jalan-jalan berdua. Keliling sawah, liat matahari terbit, makan bakso, naik kuda, terus manjat jalan mendaki (kebetulan rumah Mbah ada di Yogyakarta). Rasanya senang banget! Kalau jalan-jalan pasti selalu pegangan tangan atau kalau enggak pegangan pundak. Kami enggak bisa dipisahin, sampai-sampai mau tidur berdua. Lucu, kan?

      Bagian sedihnya itu pas waktu liburan hampir habis. Karena aku tinggalnya di Banjarmasin, jadi aku harus pulang minimal sehari sebelum masuk sekolah lagi. Biasanya kami menghabiskan hari terakhir aku ada di sana dengan naik kuda, atau metik strowberry langsung dari pohonnya (di daerah Ketep). Terus, setelah aku pulang ke Banjarmasin dan enggak tahu kapan kembali lagi, kami bakal lost contact. Dan kalau ketemu lagi pasti balik lagi kayak orang yang enggak kenal. Hehehe.

      Terakhir kali ketemu Si Abang empat tahun yang lalu. Si Abang udah tinggi banget, ganteng lagi! Apalagi sekarang benar-benar kelihatan kayak anak Cina! (Kebetulan aku suka cowok Cina). Terkadang “rasa” itu masih sering muncul, sih. Tapi, aku selalu yakinin sama diri aku sendiri kalau itu cuman perasaan sayang biasa; seperti perasaan sayang adek-kakak. Beberapa bulan yang lalu, setelah Papah pulang dari pemakaman Mbah Putri, Papah bilang kalau sekarang Si Abang benar-benar ganteng! Dan katanya, rencananya Si Abang bakalan kuliah di luar negeri tahun depan. Sedih? Jelas, lah! Tapi, mau gimana lagi. Semoga abang sukses deh pokoknya, hehehe. Jangan lupain aku, ya, Bang. ^^

      Ummm…. sooo… ini bisa disebut cerita cinta, nggak? πŸ˜€

      Luqyana (@Lqyana)

      • Dear Luqyana… gilak aja lima tahun udah naksir2an! Wkwk, tapi ceritamu lumayan bikin mesem2 bacanya nih. Salam dong buat si Abang, atau lebih cocok dipanggil si Koko? hehehe :p makasih ya ceritanya…

    • Hai Flo.. hiks baca ceritanya ini sedih banget deh. Masih remaja tapi segitu dalam perasaannya. Semoga kamu segera menemukan belahan hati yang juga dapat membuatmu merasakan cinta lebih dalam dari ini yaa. ^^

  2. Waaah, GA. udah lama gak ikutan XD
    Salam kenal kak dinoy πŸ™‚
    First love? sejujurnya gak ada yang tau pasti siapa sih first love mereka, karena cinta itu gak punya definisi yang mutlak, definisi cinta itu kayak teori relativitas Einstein, relatif, bergantung siapa yang ngeliatnya XD

    nah first love bagi aku sih, yah mantan satu-satu nya, ckck aku kenal dia sejak awal masuk SMA (sekarang aku kelas XII). kita dulu sekelas, awalnya sekadar kagum sih, dan usut punya usut dia pun begitu. Entah, dulu merhatiin dia sih cool banget, tapi waw, pinter pula. tapi bukan itu pemicunya, sejak awal pertama menatap dia itu rasanya ada yang aneh, kami gak pernah berteman, bahkan waktu itupun kami jarang bahkan terkesan gak pernah saling bicara. tapi matpel ekonomi mempersatukan kami, huaha.. dulu ada tugas dari guru, nak kita satu kelompok, alhasil mulai lah sms. awalnya sekadar tanya tugas, tapi lama-kelamaan justru menjurus ke “kode”. tapi polosnya aku, aku bener2 gak paham maksud dia, hingga suatu hari aku beraniin tanya maksud salah satu sms dia, dan dari situlah awal hubungan kami. jujur saja, itu pertama kali aku tau loh kalo cinta itu ada, hehe. sebenarnya percaya cinta itu ada, tapi berhubung jaman sekarang cinta itu sdh kayak jualan aja, mudah banget dilepasnya.

    tapi hubungan kami payah. temen sekalas bahkan sampe kaget tau kami ada “sesuatu”, kami bener2 gak pernah komunikasi langsung. tapi dengan kesibukan masing-masing, 3 bulan berlalu dan semua berakhir. tragis. bahkan seratus hari pun gak nyampe (cuma kurang 3 hari) hehe.. tapi cinta itu memang masih ada. sejak mutusin buat pisah, komunikasi terus ada, bahkan lebih baik, yg dulu dia jarang bgt perhatian tapi justru makin perhatian. bener-bener saling menjaga perasaan satu sama lain. bahkan setelah kami naik ke kelas XI kami tetep komunikasi, masih setia satu sama lain. dan ternyata Allah punya jalan lain, kelas XII ini kami berada dlm satu kelas yang sama, kembali memulai kisah, walau belum berani melanjutkan apa yang pernah terjadi. entah apalagi yang Allah rencanakan, Dia memilih untuk menutup mulut kami, dan sekadar membuktikan lewat perhatian. sekarang semua tetap aku tunggu. menunggu kehadiran nya secara nyata kembali. dan parahnya, dia sebagai cinta pertama saya berbalas dengan saya sebagai cinta pertamanya. itulah mengapa sulit melepaskannya. dan hingga saat ini pun, harapan saya masih sama seperti awal kisah ini ditulis, semoga ini satu untuk selamanya. πŸ™‚
    dan kisah ini, to be continued..

    Sintyatika Putri (@Sintyatika_Tyn

  3. woahh…. ada GA Lagi dari Kak Dinoyβ™₯
    Curhat yah … Cinta pertama?
    Sebenarnya aku gak tau soal hal-hal beginian, apa cinta sama suka itu sama? Mungkin.
    Aku gak pernah beruntung dalam hal-hal yang berbau dengan cinta, usia segini aku belum pernah ngerasain yang namanya pacaranγ… γ… . Tapi soal suka dan cinta gak tau deh ini cinta sepihak atau enggak….
    Dari aku kelas 7 SMP masih unyu-unyu nya… Ada cowok sebut saja WD. Rasanya ngeliat dia tuh gimana gitu, suka ada rasa begitulah. Cuma gak tau itu namanya cinta apa bukan mungkin cuma sekedar mengaggumi. Sampai aku ngerasa kalau dia dikata2in sama cewek ini cewek itu, aku ngerasa gak terima. Tapi mau gimana lagi? Ini kayaknya cuma sekedsr sepihak aja. Sampai akhirnya kelas 8 SMP aku sekelas lagi :’) dan well masih biasa aja, aku gak pernah beruntung dalam hal beginian, cukup suka aja. Akhirnya kita misah dan sampai lulus aku gak dapetin dia hahaha…. cinta dalam diam
    Tapi aku gak tau, apa emang nasibku kayak begini? Sekarang aku kelas 11 SMA. Mulai lagi dari awal-awal anak baru kelas 10. Aku suka lagi sama cowok sebut aja RY dia lucu tapi genit sama cewek-cewek hahaha =.= aku gak deket sih sama dia soalnya emang aku kalau dikelas sedikit diam ngumpul sama hp dan novel2 ‘-‘. Kali ini rasanya cinta, karena mungkin aku sudah mulai dewasa dan mengerti perasaan itu. Jujur, aku suka banget sama dia. Sampai gak tau gimanalah. Aku gak pernah ngomong sama siapa2 termasuk sahabat. Karena aku gak pernah curhat….
    Aku ngerasa diriku emang benar-benar gak beruntung dalam hal ini. Dia pacaran, sama temen sekelas. Hehe, aku? Biasa aja deh…gak tau mau ngapain, gak mungkin juga kan aku ngomel? Karena rasa suka ku sama dengan merhatiin dari jauh aja. Sekarang aku kelas 11 entah kebetulan atau gimana, hal kayak waktu aku SMP terjadi lagi, aku sekelas lagi sama RY, aku kalau suka pasti lama… bisa 2-3Tahun mendem rasa itu. Kali ini aku mau liat apa yang terjadi sama perasaanku…sama takdirku. Karena, sekarang dia lagi deket sama cewekγ… γ… . Miris kan?
    Rasanya mau nangis tapi buat apa? Toh ini nasib hahaha….. Aku cuma berharap begini begitu. Semoga ini kejadian terakhir aku ngalamain kayak gini. Kenapa harus keulang? Itu yang selalu aku pikirin. Mau gimana lagi…. aku gak bisa apa-apa. Karena mungkin aku sadar, cinta sepihak. Itu cintaku….
    γ… γ… 

    Dhara
    @specialthatch98

  4. Haii kak Dinoy, ikutan GAnya ya..soalnya pengen banget dapet YATAoME, kali aja kak Dinoy berkenan mengirimkan sebagai hadiah valentine buat aku πŸ˜€
    Cinta pertama ya? Sebenernya cinta pertama belum tentu pacar pertama, tapi bisa juga dibilang pacar pertama sih.. Kalo ngga cinta kenapa bisa dijadiin pacar hayoo? *walaupun cuma cinta-cintaan*
    Kisah cintaku pertama kali dimulai waktu kelas satu SMP, maklumlah anak baru pasti deh jadi incaran kakak kelas haha.. Aku punya sahabat, namanya Mery dan dari Mery aku kenal seseorang yang biasa aku panggil kakak angkat. Jadi, kakak angkat itu sekelas sama kakaknya Mery, jadi makin cepet deh deketnya. Orangnya charming lah ya.. setidaknya lumayan dibanding kakak kelas yang lain, orangnya baik dan polos banget. Sebelumnya emang ada kakak kelas lain yang ngejar, tapi dia maksa. Makanya aku sering ilfeel, beda banget sama si kakak angkat ini.
    Akhirnya setelah kenal beberapa bulan, kita mulai jalan bareng pas akhir Januari 2007. Ya, waktu itu setiap sekolah pasti rasanya seneng banget karena bisa ketemu sama kakak angkat. Ada juga tindakan-tindakan yang kesannya klise tapi cukup bikin melayang saat itu, misalnya pulang bareng atau dikirimin surat ( walaupun setelah dibaca surat itu langsung dilenyapkan, biar gak ketahuan πŸ˜› ).
    Kakak angkat tuh terlalu baik, dia ngga pernah marah, ngga pernah protes kalo harus backstreet. Aku masih inget banget, dia pernah main ke rumah dan hampir ketahuan. Dia pulang manjat tembok di sebelah rumahku. SMSan pun umpet-umpetan dan pake nama samaran. Setelah 9 bulan jalan bareng, aku mutusin dia. Alasannya sih klise, aku ketahuan pacaran dan ngga diijinin padahal bukan itu alasan sebenernya.
    Setelah mutusin lewat sms, aku sempet nangis dan beberapa hari ngga mau ketemu sama dia. Adikku pun nanyain soal dia, tapi aku selalu mengalihkan pembicaraan. Pernah dia nyoba minta balikan tapi aku ngga mau. Beberapa tahun berlalu, dia masih sering ngajakin ketemuan lewat sms, telepon atau sekedar komen dan like aktivitasku di facebook. Mery bilang, dia masih mengharapkan untuk bareng-bareng lagi, tapi jawabanku dari dulu masih sama, aku ngga bisa lagi. Dia udah aku anggap kakak angkatku sendiri, dia pernah melakukan hal nekat tapi itu ngga bikin aku kagum, aku nggak klepek-klepek lagi malah bikin aku ilfeel sama dia. Aku ngga tau kenapa, tapi mungkin karena sekarang aku mengharapkan orang lain. Ya, orang lain yang sepertinya benar-benar cinta pertamaku.

    Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta

  5. 1st love aku terjadi waktu kelas 1 ,sebut saja nama nya Eky.Kami beda kelas, dia di kelas A aku di kelas E… Dia terlihat nyentrik dibanding teman-teman nya,dengan kacamata yang cukup tebal dan rambut acak-acakan ,dia suka duduk di depan teras kelasnya sambil main gitar,nyanyi-nyanyi gak jelas sama-sama teman nya.. tapi justru itu yang buat aku tertarik dengan nya.

    Tapi sayangnya,saat itu dia masih naksir orang lain,jadi dia tidak melihatku,dengan segala usaha ku untuk mendekatinya,dengan semua surat rahasia ku yang kuselipkan di dalam laci tempat duduknya,atau semua usaha teman-temanku untuk menjodohkan dia denganku.. yang ada malah sahabatnya yang suka denganku.. (salah sasaran deh)… saat aku naik kelas 2,kami sekelas… aku,Eky dan sahabatnya itu… keadaan menjadi sedikit rumit… *astaga… masih SMP saja udah penuh drama.. hahaha*
    ketika aku tahu sahabatnya ini yang malah suka sama aku.Tapi saat itu aku nggak bisa merubah perasaanku pada Eky… Dan aku bertahan dalam cinta tak berbalas…

    Sampai suatu hari ia mendadak nembak aku… aku kaget,dan kupikir ini semacam lelucon April Mop… ternyata lebih parah… dia melakukan nya karena dipaksa oleh teman-teman cowok ku yang notabene adalah teman nya juga… Man! Saat aku tahu hal itu,rasanya sesak banget… ibarat hati sudah dilempar ke angkasa,lalu ditembak jatuh ke bumi lagi… Aku sempat marah pada nya,tapi kemudian dia bilang dia suka sama aku dan kali ini benar-benar serius dari dalam hati nya..
    Singkat cerita,kami jadian… dia cinta pertama sekaligus pacar pertama ku… dari dia aku belajar untuk membagi perhatian pada orang lain,untuk bersikap feminin dan menjadi perempuan,belajar untuk menjaga omongan dan lelucon ku yg terkadang kasar ala anak cowok dan belajar untuk mencintai seseorang diluar keluarga dan sahabatku..

    Sayangnya kisah cinta ku bukan dongeng ala Disney… hubungan kami berakhir ketika kami naik ke kelas 3,karena satu dan dua hal… kami sama-sama tidak mau berakhir.. tapi sama-sama tak bisa bertahan.Yang aku ingat jelas adalah dia menangis di pojokan kelas saat tidak ada guru,setelah tau keputusanku untuk mengakhirinya…
    Saat itu kami masih anak bocah yang penuh dengan ego dan takut untuk berkorban lebih dari yg (kami pikir)bisa diberikan….

    4 tahun setelahnya kami kontak lagi,dia meminta maaf.. begitu juga dengan aku.. dia meminta ku untuk kembali… tapi aku saat itu sedang menyukai orang lain… setelah itu hubungan kami cuma sebatas mention di twitter sampai sekarang.

    Saat ini,ia sudah memiliki kekasih yang (kata orang)mirip denganku… sedangkan aku berulangkali jatuh cinta dengan seseorang yang mirip dengan nya..

    Mungkin benar,cinta pertama tidak pernah mati… mungkin benar kita akan selalu teringat tentangnya,mungkin benar bahwa dia akan selalu punya tempat spesial di hati kita…

    • Auuh Nariii…. ceritanya mengharu biru tapi ada sedikit lucunya juga. :’) Jadi ceritanya dulu sempat jadi secret admirer nih. Hihihi. Jangan2 sampai sekarang sebenarnya kalian masih jadiin satu sama lain sebagai sosok soulmate yg harus dicari, kok pasangannya mirip gitu. Nah lho! #nambahingalau xp

  6. Kak, ikutan GA-nya ya…..
    Malu juga sebenernya, belom pernah aq critain ke siapapun, hehe.
    Numpang curhat !

    Cinta pertamaku terjadi saat smp. Gila banget.
    Awalnya, aku benci bgt sama dia. Namanya, nama samaran aja deh K. K termasuk siswa populer, ya bener sih dia ganteng dan dia pinter olahraga. Byk bgt pialanya.
    Aku gk sekelas sm dia. Dia anak kelas sebelah. Aq benci sama dia tanpa sebab yg jelas, tiba2 sebel aja gituh. Menurutku dia itu gk banget, bukan apa2 dan bukan siapa2. Temen2ku byk bgt yg ngefans sm dia, kecuali aq waktu itu. Sampe ada yg nembak, pdhl perempuan tuh. Gila bener.

    Awal mula suka itu juga (bahasa jawanya ra mutu). Hehe maklumlah masih anak kecil juga.
    Pertama, temen2ku baru liat dia main basket. Lgsg pada alay gituh. Nah, tanpa aq sadari #ea aq bilang ke temen2ku tadi, apa sih bagusnya dia? Biasa aja kali…..

    setelah bilang gitu, bukannya pada marah malah jdi ngatain aq klo aq suka sama K. Haha ala anak kecil bgt deh.
    Iya sih, aq sebel bgt. pura2 marah gitu, tpi tetep aja dikatain. Sebel bgt.
    Nah, seiring berjalannya waktu #ea_lagi aku jadi agak gimana gitu kalau liat si K. Lama2 sadar juga kenapa dia byk yg suka. Dag dig dug der kalau liat/berpapasan sama dia. Pura2nya gk liat & gk peduli. Klo udah ngerasa dia agak jauh, curi2 pandang deh. Haha.

    Jarang bgt bicara sama dia. Bahkan cuma 1 kali. Waktu itu, sekolahku ngirim beberapa siswa buat ikut olimpiade math. Salah satunya aku sama K. Pas ngisi LJK, aku ada yg agak bingung. Nah, aq tanya deh sama K. Cuman itu, HUWA……

    Dan pernah suatu saat, waktu try out di salah satu tempat, satu meja kan buat 2 org dan yg nentuin mejanya itu ya si panitia try out. Dan K disebelahku. Semeja. Aku pura2 gk peduli. Hening bgt sumpah. Hehe
    satu sekolah walau gk pernah sekelas. Sama2 pengurus OSIS juga, tpi aku dulu gk pernah cari tau apa2 ttg K. Biar deh. Dan berlalu. Hehe

    Ya, cuman gitu deh cerita seputar my first love.
    Maaf deh kalau aneh.

    Nama : Athaya Rani
    Twitter : @nanarara8
    fullname twitternya : Taya Nana

    • Athaya, katanya siih kalo kita nggak suka banget sama seseorang, itu tandanya sebenernya kita justru peduli dan banyak perhatiin dia. BUktinya kok sampe ada perasaan nggak suka (banget) kenapa nggak dicuekin aja. Hiyaa! hehehe, gimana ya kabarnya si K sekarang? Thanks udah cerita πŸ˜€

  7. Cinta pertama aku nggak cukup menarik untuk diceritakan, malah bisa dikatakan bukan cinta pertama sih menurutku. Heheh… Ini lebih cocok dibilang cinta monyet, aku suka sama temen aku pas kelas 1 SD, namanya Arman, orangnya sih nggak ganteng-ganteng banget ya, entahlah kenapa waktu itu bisa jadi suka. Arman ini direbutin sama empat siswi perempuan waktu itu, salah satunya aku. Bodoh banget, bener-bener bodoh, bahkan sampai ribut-ributan ala anak kecil hanya gara-gara cinta yang waktu itu nggak ngerti apa maknanya.

    Selama 6 tahun sekolah, dan sempat berpisah setahun pas kelas 4 SD, aku masih suka sama Arman, walau cintanya aku ini nggak pernah bersambut (entah kenapa sampai sekarang konflik cinta itu kayak gitu, bertepuk sebelah tangan). Aku suka dia, tapi dia nggak suka aku. Pas lulus SD, dan masuk SMP yang beda, aku jadi lebih kenal banyak orang, nggak lagi Arman, walau sebenarnya masih ada suka aja.

    Dan…, sempet ada konflik juga merebutkan cowok ini sama pacarnya, padahal kalau dipikir-pikir buat apa juga, toh Arman ini nggak akan suka sama aku. Aneh aja gitu, dan sekarang udah ngga tau lagi gimana kabarnya dia, karena sekolah kita juga emang beda, aku SMA, dia SMK. Dan kata temen-temennya sih, dia mulai badung, walau aku nggak tau pasti, tapi kayaknya sekarang udah mulai gak suka, karena ya gitu deh… awkward banget bisa suka sama orang itu. Hahah…

    Asy-syifaa H. S.
    @asysyifaahs

    • cinta bertepuk sebelah tangan yaa… sedih *pukpuk* Eh tapi jadi kepo si Arman ini katanya nggak ganteng2 banget tapi sampe direbutin 4 cewek di sekolah?? Wew, hehe! Kalau suatu saat ketemu sama Arman, salamin yaa, hihi.

  8. Dulu, saat duniaku masih putih abu, untuk pertama kalinya aku jatuh cinta. Sebutlah Dodo lelaki yang berhasil membuat degup jantungku berpacu lebih cepat dan konsentrasi belajarku terhambat. Dodo adalah kakak kelas yang berada dua tingkat di atasku. Seorang anak band, salah satu anggota inti club basket sekolah, Menjabat sebagai ketua club seni, duduk di kelas unggulan, dan memiliki wajah yang menyenangkan untuk di pandang, serta senyum semanis semangka. Di mataku Dodo benar-benar bagai bintang yang sulit di jangkau meski aku mengulurkan tangan. Bingung. Akhirnya aku hanya bisa menatapnya dari jauh tanpa keberanian secuilpun bahkan hanya untuk berusaha menegurnya.

    Waktu berlalu, Akhirnya Dodo lulus dan meninggalkan sekolah. Awalnya kupikir ketiadaannya akan membuatku lupa, tapi rupanya perasaanku berevolusi, dari malu-malu naksir menjadi obsesif tingkat tinggi. Bukan karena aku mengingatnya, tapi karena tanpa sadar aku tidak mau melupakannya. Bagiku saat itu, Dodo adalah patokan untuk setiap keputusan yang kuambil, termasuk saat aku memutuskan hal-hal penting dalam hidupku dengan begitu mudah karena Dodo. Seperti, aku mengambil jurusan IPA karena dulu Dodo juga berasal dari jurusan IPA. Aku bahkan memutuskan kuliah di Bandung karena Dodo berkuliah di sana, dan lebih ekstrem aku bahkan diam-diam mendaftar di Universitas yang sama. Tapi Tuhan berkehendak berbeda, aku lulus di universitas pilihanku yang lain.
    Berada di bawah langit yang sama, mencari informasi mengenai Dodo di jejaring sosial dunia maya. Aku benar-benar mengupayakan segala daya, namun semua sia-sia. Lima tahun aku menyimpan perasaanku pada Dodo dengan rapi, berusaha memantaskan diri agar kelak saat kami bertemu kembali, aku adalah gadis yang jauh lebih berani, setidaknya untuk memperkenalkan diri.

    Hingga pada suatu ketika, aku bertemu dengan Dodo tanpa sengaja di area kampus. Rupanya dia berteman dengan salah satu seniorku. Aku tidak tahu. Tapi mungkin itu cara semesta menjawab pengharapanku. Aku bertemu Dodo lagi!. Rasanya dadaku hampir meledak oleh rasa senang. Sayangnya, rasa senang itu harus menghilang secepat dia datang, dan di gantikan rasa sakit yang menyerang. Saat detik berikutnya aku harus menerima fakta bahwa lelaki yang kusukai dari ujung kepala sampai ujung kaki, tidak tahu siapa aku. Bahkan tidak mau bersusah payah menjabat tanganku saat Kak Maulana berusaha memperkenalkanku. Terburu-buru pergi karena sebuah janji. Aku patah hati.

    Begitulah akhir dari cinta platonikku. Butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya aku bisa menerima bahwa selama ini aku jatuh cinta sendirian. Menyedihkan? Tapi hey, bukankah orang bilang cinta itu buta? Dan yaah…aku adalah seorang gadis yang jatuh cinta.

    Aah..jadi inget lagi masa SMA T,T.

    Happy Valentine untuk cinta pertamaku dimanapun kamu berada sekarang. Andai Tuhan mengijinkan kita bertemu lagi, aku benar-benar ingin mengatakan ini padamu. β€˜Terima kasih dan maaf karena aku pernah benar-benar suka’.

    Happy Valentine Kak Dinoy, Makasih bikin aku inget lagi sama cinta pertamaku ^^.

    thanks

    Dessy
    @Dessydesma1

    • Dessyyy…. Aku terenyuh nih sama ceritamu! Wew sampai segitunya sama cinta pertama, sampai mengambil keputusan penting jg disamakan dengan dirinya! πŸ™‚ Sayang seribu sayang yah si dia malah melupakanmu. 😦 Yeah, orang bilang memang cinta itu buta, tetapi janganlah kita dibutakan oleh cinta. Semangat yaah, semoga segera bertemu dengan cinta sejatimu! *hugs*

  9. Cinta pertama, ya?
    Aku baru bisa ngerasain cinta pertama yang cukup pada saat aku kelas 8 SMP. Hehe
    Aku suka dengan dia ketika aku memasuki tahun ajaran baru dan juga kelas baru. Kelas baru yang dimaksud adalah kelas hasil rolling 3 kelas.
    Awalnya, aku nggak tahu dia siapa. Aku hanya tahu hanya sebatas nama, tapi tidak tahu parasnya sedikitpun.
    Hingga akhirnya, aku mulai tahu dia itu yang mana, ketika ia duduk tepat di depan kursi yang aku duduki. Dia memang diam, aku juga diam. Mungkin, karena belum saling kenal. Tapi, perlahan-lahan dia mulai mau bicara samaku meskipun sepatah 2 patah kata. Itu juga kalau ada perlunya saja. Sisanya ia tidak pernah menyapa dan berbicara padaku.

    Tapi, dibalik sifatnya yang cuek, dia juga terlalu baik dan perhatian. Ia sering kali menolong teman-temanku yang kesulitan dalam sebuah mata pelajaran. Ia juga dipuji guru karena keahliannya dalam menjelaskan suatu pelajaran. Dan, itu adalah hal paling aku suka dari dia. Aku seringkali berdiri disebelahnya kalau sedang menulis dipapan tulis. Itu membuatku cukup senang bisa berdekatan dengannya. Makin lama, perasaanku suka padanya semakin menjadi.

    Hingga pada suatu saat, aku baru mengetahui kalau sahabatku yang berada di satu kelas denganku dan dia adalah mantannya. Setelah hampir berbulan-bulan menyukai dia, aku baru tahu kalau sahabatku adalah matannya. Selama aku curhat tentang laki-laki itu, sahabatku terlihat sangat mendukung. Bahkan sampai memaksaku untuk ‘menembak’ laki-laki itu-_- Karena terlalu suka pada dia, aku pun meng-iya-kan saja. Tapi, aku tidak menjalankannya.

    Sampai akhirnya ketika menjelang UAS semester 2, rahasiaku suka pada laki-laki itu terbongkar. Dan, satu kelaspun mengetahuinya. Mereka menjudge aku habis-habisan. Awalnya, aku berpikir kalau aku tidak memiliki kesalahan apapun pada mereka. Tapi, seorang cewek berkata bahwa aku telah ‘temen makan temen’ dengan sahabatku itu. Jujur saja, aku tidak tahu kenapa mereka bisa mengatakan itu. Aku saja belum mengatakan pada siapapun kecuali sahabatku yang terpercaya itu.
    Seharian penuh aku dianggap angin. Kata-kata judge terus terdengar di telingaku hingga rasanya aku ingin menangis. Bahkan ada yang tega berkata seperti ini,

    “Kok lo tega sih ‘mt’-in sahabat lo sendiri? Lo jahat banget sumpah. Lo manfaatin sahabat lo yang pernah pacaran sama dia buat deketin dia? Gila ya lo!” Cewek yang bernama A itu terus menyindirku tanpa henti.

    Pada saat itu aku bertekad untuk tidak menyukai laki-laki itu lagi, dan meminta maaf pada sahabatku. Tapi, sahabatku selalu menjawab, “Kenapa minta maaf? Aku udah nggak suka sama dia kok.” Jawaban itu membuatku memutuskan untuk menjadi pendiam seharian penuh.
    Hingga esok harinya, aku langsung berjaga jarak dengan laki-laki yang pernah aku sukai itu. Sebisa mungkin aku menjauhinya. Aku tidak ingin sindiran itu terdengar lagi. Dan, aku tidak ingin di kata-katai seperti itu.

    Ya… Pada kelas 9 awal-awal. Aku denger cerita dari temanku yang lain kalau cewek A itu jadian sama orang yang pernah aku sukain itu. Padahal, A itu jauh lebih deket ke sahabatku dibanding aku. Agak miris ya. Dikatain MT sama orang, tapi orang yang ngomong juga MT…

    Chiara Tania
    @ItsHrollkk

  10. Waaaaahh ini pertama kalinya aku ikutan GA kak Dini^^v
    Aku suka intip2 Blognya kakak buat baca2 review buku hehehe~
    Ehm…yaudah deh langsung aja kali ya aku curhat ke kakak sama para pembaca Blog kakak juga:D
    FIRST LOVE? Huh aku gak tau pasti juga kisah aku ini bisa dibilang cinta pertama aku atau bukan. Aku Cuma tau DIA COWOK PERTAMA YG BISA BIKIN AKU NANGIS DAN BERFIKIR KENAPA GUE JADI BEGINI SIH?
    YAP! Awalnya aku cuma siswi SMA biasa yg waktu kelas 1 aja gak ada satu cwokpun yang nyantol d hati aku hehehehe. Padahal temen2 di kelas banyak juga yang punya pacar atau sekedar gebetan.
    OK lewatin aja deh kelas 1 ya soalnya gak ada yg bisa diceritain tentang cwok yang aku suka. Ssst… dia adanya di kelas 2 soalnya hahahaha
    Sebut aja namanya Ciper (Cinta Pertama). Dia murid pindahan dari sekolah lain. Waktu pertama kali liat dia di kelas sih gak ada perasaan apa2 dan biasa aja. Oh iya dia pake kacamata sama kayak aku^^ hehehe *terus kenapa?* dia duduk di deretan paling belakang dan waktu itu juga aku duduk paling belakang juga^^
    Hari pertama belajar itu pelajaran bahasa Arab. Trus pak guru nanya2 dia soalnya kan dia murid baru tuh disitu. Nah, di situlah aku tau kalo dia pindahaan dari pesantren/boarding school. Lalu pak guru ngobrol sama dia pake Bahasa Arab!!! Aaarrrrghhhh aku kagum sama dia))) lancar banget~!
    Oke, disitu aku masih biasa aja kok sama Ciper.
    Nah, beberapa waktu berlalu aku pun akhirnya suka sama dia. Tapi aku juga gak tau tepatnya kapan atau saat apa mulai suka sama dianya-__- *bingung*
    Aku masih mikir mau cerita ke temen atau gak. Tapiiiii akhirnya aku memutuskan untuk cerita ke salah satu temen aku. Inilah yang menjadi awal yang salah.
    Aku cerita kalo aku suka sama Ciper ke temenku sebut aja dia Anyep (padahal dia bukan temen deket aku-_- *aku juga gak tau knapa*) Aku yakin gak akan terjadi apa2 selama aku cerita ke dia. Karena aku pikir paling aku suka2an aja sama Ciper kayak jaman aku SMP. Jaman SMP aku Cuma suka2 aja sama cwok dan gak pernah ngasih tau mreka cuma cerita ke temen2 aja hehehe
    Gak berapa lama temen2 deketku jadi tau kalo aku suka sama Ciper. Aku yakin pasti dia yang cerita. Okeeeeee huufffhhh
    Jadilah temen2 deketku jadi tau dan Anyep juga udah mulai deket sama aku karena kejadian ini.
    Ciper itu mudah bergaul makanya hubungan aku dan teman2 sama Ciper saat itu bisa di bilang baik. Ciper itu suka ikut kmana2 sama rombongan(?) aku dan teman2 yang lain. misalnya nih ke perpus atau ke kantin dan kegiatan lain juga kita suka bareng. Singkatnya aku makin suka sama Ciper
    Oh iya, aku ini bisa dibilang sangat RAJIN ketika suka sama seseorang! Rajin dalam menyimpan sekedar SMS dari dia^^v sssttt… hampir semua sms dari dia aku save jadi, ketika aku lagi iseng aku bisa bacain smua percakapan aku sama dia *kebiasaan nyimpen sms special ini belum bisa aku ilangin sampe sekarang*
    Aku seneeeeeeng banget kalo dia sms (padahal Cuma nanya soal pelajaran atau seputar sekolah) duluan dan sukses bikin aku deg degan tiap kali ada telepon dari dia >,,<
    Oke, lanjut.
    Aku sukaaaa banget cerita ke Anyep tentang Ciper. Pokoknya setiap ada hal2 yang bikin aku seneng apalagi berhubungan sama Ciper aku suka ceritain ke Anyep. Aku gak menaruh curiga ke Anyep sedikitpun *polosnya aku *
    Well, aku selalu bilang ke temen2 deketku ketika aku suka sama seseorang dan trnyata mreka suka juga bilang aja, biar gak ada salah paham atau apapun yang gak mengenakkan di hati.
    Sampai di titik itu aku merasa nyaman dan aman cerita ke Anyep dan teman2 yang lain. I love them 
    Suatu hari aku membuka ponsel Anyep ketika dia menitipkan ponselnya padaku. Aku tau perbuatan aku itu salah untuk membuka ponsel tanpa seizing empunya. Perbuatan aku itu bukannya tanpa alasan. Akhir2 itu aku menaruh curiga sama Anyep karena ada sesuatu antara Anyep dan Ciper waktu itu.
    Aku membuka INBOX di ponsel Anyep daaaaaaaaaaaaaaaan benar aja ada sesuatu yang bikin aku lemes disana. Aku gak bisa menjabarkan semua isi pesannya disini tapi yang jelas mreka suka smsan (klo bicarain tentang sekolah aku gak mungkin kaget) hal2 yg yaaaaahhh gtulah yang kayak orang deket :”(((((((( *aku bneran lemes banget saat itu dan diemin Anyep sampe pulang dan bbrapa waktu ke depan*
    Anyep ngebujuk aku saat itu dan aku tetep diem seribu bahasa. Di angkot juga aku tetep diemin dia dan dia tetep gak tau. Sampe di rumah si Anyep sms aku dan akhirnya dia tau apa yg bikin aku diemin dia.
    Perasaan aku ke Ciper gak berubah sampe kita naik ke kelas 3. Setau aku Ciper masih belum tau kalo aku suka sama dia. Kayaknya sih yaaaaa…. yg tau kan Cuma Ciper dan Tuhan 
    Aku seeeeeeeeeeeeeeeneeeeeeng banget karena aku sama Ciper sekelas sedangkan Anyep beda kelas. Kelas Anyep bersebelahan sama kelas aku. Kelas 3 itu termasuk masa2 yang sulit buat aku. Aku suka liat Ciper main ke kelas sebelah pas waktu istirahat dan itu bikin aku sedih:”( wlopun aku gak tau pasti ngapain aja Ciper disana. Kata temenku yg sekelas sama Anyep sih si Ciper main ke kelasnya buat main sama temen2nya yg disana dan kadang juga ngobrol sama Anyep (((((
    Gak tau kenapa kayaknya Ciper udah tau tentang perasaan aku dan bahkan temen2 yg lain beberapa juga pada tau. Tapi tentunya mreka gak bilang apa2 ke aku yah mungkin karena perasaan gak enak buat ngeledekin cinta segitiga yang terjadi….!
    Suatu hari temen aku ada yang ngajakin ke Dufan dan Ciper ikut! Temenku bilang Ciper yang minta aku ikut. Saat itu aku seneng bangeeeeeeet. Jangan Tanya si Anyep ikut atau gak!!!! Dia gak ikut kok!
    Kak, masih mau dilanjut nih ceritanya????
    Beneran????
    Yakin????
    Kayaknya kakak ngangguk2 deh. Yoweess aku lanjut ceritanya;)
    Selama di Dufan aku seneeeeeeeeeeeng banget dan sayangnya aku slalu nyembunyiin perasaan aku ke Ciper selama disana dan akupun cuma curi2 pandang ke Ciper
    Saat itu hubungan pertemananku dengan Ciper cukup baik sedangkan hubungan aku dan Anyep sudah berjarak.
    Singkatnya, detik2 kelulusan hubungan antara aku dan Ciper tidak terlalu baik. Aku menjaga jarak dengan Ciper karena aku tau perasaanku bertepuk sebelah tangan dan aku tau itu walaupun bukan dari mulutnya.
    Aku, Anyep, dan Ciper pernah bicara 6 mata tentang hal ini. Ciper bilang dialah sumber utama kenapa hubungan aku dan Anyep jadi renggang. Bahkan dia berencana untuk pindah sekolah padahal saat itu udah detik2 Ujian Nasional!!!! Tentu aja aku bilang jangan sampe kayak gtu!!!!! Sedangkan Anyep tetap ceria seakan2 gak terjadi apa2 antara kita. Aku sebel sama sikapnya yg itu! Padahal saat itu aku buang muka terus tampang udah bete bangeeeeeeeeet!!!
    Saat itu kebetulan Ciper gak bisa melanjutkan pembicaraan lebih lama dan dia menyuruh kami (aku dan Anyep) untuk bicara serius dan gimana jalan keluarnya.
    Tapi apa yang aku dapat ketika akhirnya aku dan Anyep bicara 4 mata????? Sikapnya betul2 berubah total!!!! Dia sukses bikin aku nangis dan dia ninggalin aku selama aku nangis karena katanya dia gak tahan kalo liat orang nangis. WHAAAAATTTTT???? Tau gak sih, aku selalu temenin dia ketika dia curhat apapun bahkan ketika dia nangispun aku tetep berada disampingnya
    Aku sayang semua teman-temanku.
    Oke, aku cukup tau aja dengan sikapnya itu. Sikap dia ketika ada Ciper dan ketika gak ada Ciper sangatlah BEDA.
    Aku salut dengan sikap Ciper yang sangat peduli tentang hal ini
    Sejak saat itu aku benar2 berusaha untuk melupakan perasaanku sama Ciper:)
    Anyep pernah datang ke rumahku untuk meminta maaf dan menyatakan dia akan mundur. HEY, AKU BUKAN NENEK SIHIR YANG TEGA MENGHALANGI PERASAAN 2 ORANG YG SALING SUKA!! Aku cuma bilang β€œMaaf itu gampang. Tapi yang perlu lo tau kita gak bisa temenan deket kayak waktu dulu” yaudahlah sejak saat itu aku dan Anyep hilang kontak. Aku juga gak pernah say Hello juga sama Ciper
    Kedua orangtuaku selalu menasihatiku untuk belajar memaafkan kesalahan. Ya, aku selalu berusaha untuk memaafkannya dan saat ini aku merasa sudah lebih baik. Aku sangat berterimakasih sama temen2 aku yg masih ada sampai saat ini. Semoga perasaanku memaafkannya benar2 tulus
    -Selesai-
    Ahhhh finally selesai curhatnyah hehehehe. Maaf yah kak dan temen2 yg baca curhatan aku ini karena membosankan atau menyebalkan karena kepanjangan (banyak banget bagian yg gak aku ceritain) hihihihi πŸ˜‰
    Oh iya mau curcol lagi nih. Cwok yg aku suka itu suka Film banget dan cita2nya mau jadi Sutradara setauku^^ sekarang dia kuliah di tempat yang sangat mendukung Hobi dan cita-citanya itu. Aku Cuma bisa mendoakannya agar kelak cita-citanya terkabul
    Aku juga tau Anyep kuliahnya dimana dan untuknya juga semoga cita-citanya tercapai.
    Dan semoga semua doaku untuk mereka juga terjadi padaku. Smua keinginaku tercapai. Amen~
    Buat Kak Dini, Sukses selalu ya kak^^
    Karima Hamdi
    @B1A4_KARIMA

    • Haha, Karima, panjang bener nih ceritanyah. ^^. Eh tapi salut banget karena kamu mau menggali lagi cerita masa lalumu meski itu bukan cerita yang membahagiakan. *pukpuk*. Uhm well, cinta bertepuk sebelah tangan memang nggak enak, terlebih kalau harus saingan sama sahabat yah. Salut kamu tetap bisa mendoakan yg terbaik buat Ciper dan Anyep, sukses juga buatmu yaah! *peluk* πŸ™‚

  11. Mau enggak mau harus buka rahasia nih…..
    Pas kelas 2 SMA, saya tuh suka banget sama Ratih, temen sekelas. Tapi waktu itu saya enggak mengkhayal buat jadi pacarnya. Selain sibuk jadi ketua OSIS, saya juga mesti ngejar prestasi mengalahkan si Ratih ini. Dia cewek yang berotak encer. Juara umum lagi.
    Kejadian yang menyadarkan saya akan perasaan saya pada dia saat pulang sekolah itu, saya menlihat gerak-gerik aneh dari wakil ketua OSIS, namanya Hadi. Dia mondar-mandir di depan kelas, sedangkan jam pulang sudah lewat setengah jam lalu.
    Ternyata di dalam kelas ada Ratih. Hadi pun masuk kelas. Saya enggak mikir aneh-aneh lho waktu itu.
    Lalu pas Hadi keluar, Ratih juga keluar. Tapi Ratih menangis. Lho kenapa?
    Saat saya tanya sama Hadi, ternyata Hadi sudah mengungkapkan perasaan sukanya sama Ratih. Tapi Ratih menolak lantaran dia tidak mau pacaran saat sekolah.
    Mbak tau apa yang saya rasakan?
    Saya marah. Kenapa Hadi bisa mengungkapkan perasaannya, saya enggak. Dan sejak hari itu saya mendiamkan Ratih dan Hadi. Saya sndiri bingung kenapa bisa membencinya. Tapi saya hanya berdalih kalau mereka menusuk saya dari belakang.
    Namun aksi diam-diaman (padahal cuma saya yang mendiamkan mereka) hanya beberapa hari saja. Saya sadar kalau saya sudah bertingkah konyol.
    Tapi faktanya: saya tidak pernah bisa mengungkapkan perasaan saya lebih dulu dan selalu keduluan sama pria lain soal perempuan, sampai detik ini (makanya jomblo, cie, cie, curhat).
    Dan tau enggak endingnya kayak apa?
    Ratih sudah menikah dan punya anak. Hadi masih di Lampung, kerja. Sedangkan saya masih di Cirebon, kerja juga.
    Ada kisah lucu, pas pernikahan Ratih, Hadi sampai kebakaran jenggot. Ternyata selama dia kuliah di Lampung, hubungan mereka lumayan dekat, namun karena Hadi tidak memberi kepastian akan seperti apa hubungan mereka, Ratih memutuskan untuk melepaskannya. Hadi kesal hingga mengabaikan pernikahan itu. Ia diundang tapi sampai tidak datang.
    Sekarang, hubungan mereka sudah kembali baik. Entah kapan perubahan itu terjadi. Tapi saya banyak belajar lho.
    Ini cerita first love saya. Kamu?

    nama : adin
    Twitter : @adindilla

    • Wah, jarang2 nih cowok ikutan curhat di blogku. Thanks ya Adin sudah ikut berbagi kisah cinta pertamanya. ^^ Iya, memang nggak enak yah rasanya kalau nggak bisa mengungkapkan perasaan hati. Btw, jadi Ratih sampai sekarang belum pernah tahu kalau kamu sayang sama dia ya dulu? Huhu, semoga lain kali diberikan keberanian ya untuk menyatakan kata hati. πŸ™‚

  12. Halo kak Dinoy πŸ˜€ Ikutan Giveaway-nya lagi ya. Sekarang nggak bakal nyepam deh :^) hihihihi
    Agak bingung mau cerita yang mana dan darimana. Soalnya, aku tipikal mudah menyukai seseorang, jadi banyak orang yang aku sukai β™₯ muehehehe
    Namun, kalau ngomong cinta pertama, aku pasti ingat seseorang yang aku suka waktu TK *ebusettt, masih kecil udah cinta-cintaan ini bagaimana*
    Aku nggak tau nama lengkapnya siapa, tapi sebut saja dia H. Aku dan H sekelas waktu TK. Alasan aku suka H sederhana, karena dia baik dan suka main sama aku. Dulu waktu TK, aku nggak punya temen T__T Main ayunan sendiri. Pokoknya ngenes banget deh. Aku juga lupa kok bisa kenal dan dekat sama H ini. Udah lama banget soalnya.
    Sama kayak anak cowok lainnya, H suka main kelereng, main petasan yang dipukul pake batu baru ada suaranya, main lari-larian juga. Pokoknya open-heart banget deh anaknya *mencoba mengingat masa lalu*
    Waktu itu, si H capek main lari-larian, dan aku duduk sendirian. Jadi, ceritanya dia duduk disampingku istirahat. Akunya diam aja, soalnya aku nggak mudah dekat sama orang. Mungkin karena itu aku nggak punya temen, ya?? Waktu staminanya udah balik, H ngajak main lari-larian juga. Akunya sih malas banget. Anak gendut nggak cocok main lari-larian gitu.
    Nggak cuma waktu itu. Aku suka dan sering jalan kayak tentara gitu, dari ujung ke ujung. Sendirian juga *udah kayak orang gila pasti* Nah, pas diujung, ada si H lagi jalan. Dia lambai-lambai ke aku. Aku cuma senyum ke dia.
    Terus, masa TK bersama H berlanjut. Namanya anak TK, pipis mesti bilang mama dulu. Waktu itu, aku nggak tau kenapa murid-murid se-TK “meramaikan” gudang ujung. Aku pergi, dan masuk kesana. Ehh, ternyata si H ngompol, terus guru lagi ganti celana dia -_- Hahaha, aku paling ingat yang ini. Bukannya malu, dia malah lambai-lambai sambil ketawa pas liat aku datang diantara anak-anak TK. Cuma bisa ketawa kalau ingat part ini XD Kok, bisa-bisanya lambai bahagia ke aku yang cewek, sedangkan dia cowok *if you know what i mean :p wkwkwk
    Ohiya, H ini termasuk ganteng tingkat TK. Aku ingat, ada banyak murid perempuan cantik yang dekat sama dia. Namun, jaman itu, anak TK alias anak kecil belum ngerti yang namanya pacaran. Paling ya main peluk-pelukan, pegangan tangan, dan itu masih termasuk hal wajar dalam pergaulan anak-anak. Yang penting bukan hal-hal aneh, kan? Daripada main dorong-dorongan, lempar-lemparan batu, bunuh-bunuhan *ehh .___. Makanya aku jarang gabung sama H kalau dia lagi ngumpul sama temennya atau murid-murid cantik.
    Satu hal lagi yang aku ingat tentang H. Dia selalu melambai padaku waktu dia mau pulang. Hampir setiap hari sebelum pulang kalau kami ketemu. Dia naik mobil antar-jemput, kalau aku nunggu jemputan dipinggir pagar. Nah, waktu itulah dia melambai padaku kalau aku masih di area TK *Soalnya, kadang jemputanku lebih duluan sampai u.u* Nggak pernah absen melambai deh. Pake kiss bye segala *ajaran mamanya paling :p* Makin suka sama H πŸ˜‰
    Udah itu kami lulus dan masuk SD. Sejak itu, aku nggak pernah ketemu lagi sama temen-temen TK. Walaupun lagi jalan-jalan. SD-ku dekat rumah, jadi nggak mungkin sekali mendadak ketemu H atau H punya temen di SD-ku 😦
    Jadi mau ketemu dia lagi. Kalau ketemu, anaknya seperti apa ya sekarang???? Sayangnya, aku nggak pernah tau siapa nama lengkapnya, rumahnya di mana. Cuma panggilan dia itu H*****. Sederhana memang, tapi aku selalu bisa ingat semua tentang H β™₯

    Dian Maharani
    @realdianmrani93

    • Ahey cinta pertamanya Dian pas TK nih, masih kueciiill!! Hehe, aduh aku jadi penasaran dengan kegantengan si H kayak apa siih. Kira2 kalau ketemu sekarang dia masih seganteng pas TK nggak yaah> Makasih Dian sudah berbagi. πŸ˜€

  13. kayaknya curhatanku ini bakalan panjaang. jadi buat kak dini, siapkan dirimu πŸ˜€

    sebut saja dia ‘A’. kami sekelas waktu kelas 2 smp (9 th lalu). pas pertengahan semester, aku gak tau ada gosip dari mana, tiba2 ada gosip aku sama A pacaran. ada jg yg bilang kalo A naksir sama aku. padahal aku sama dia tuh gak pernah komunikasi sama sekali walopun kita sekelas. gara2 gosip itu aku mulai merhatiin dia. setelah aku perhatiin, ternyata dia walo gak ganteng, tapi manis juga :D. dia punya senyuman yg khas, gigi rapi dan penampilannya jg selalu rapi. dan yg paling bikin aku kesengsem…dia pintar. aku suka cowok pinter. dia sama badungnya kayak anak cowok kebanyakan tapi dia pintar, itu nilai plusnya. dan kata temen sebangkuku, dia sering ketahuan curi2 pandang ke aku *melayang*

    aku selalu gugup kalo deket dia, dan jadi gagap kalo lg ngomong sama dia. pernah waktu aku lg piket, nyapu kelas, nyapu mejanya. bangku sebelahnya masih kosong temennya belum dateng, jadi aku ‘jomplangin’ biar bersih. gara2 gugup aku nurunin bangkunya gak hati2, jadi deh paha A kejepit bangku yg aku turunin :D. aku jg pernah dihukum sama guru gara2 gak ngerjain peer ekonomi. itu gara2 A pinjem buku peer-ku & dikerjain pas pelajaran agama, jadinya buku kami disita & pas pelajaran ekonomi, kami harus keluar kelas bersama teman2 yg gak ngerjain peer.

    pas valentine 9 th lalu, aku pernah ngasih dia coklat. tapi lewat temenku sih ngasihnya..dan di tolak. huhuhu sedih banget rasanya. gak tau deh kenapa dia nolak coklat itu. padahal sengaja aku beliin coklat yg gede 😦

    walo udah kelewat sekian tahun, sikap gugupku kalo ketemu dia tuh gak bisa ilang. pasti kalo ketemu dia langsung gemeteran, dag dig dug gak keruan, panas dingin. dan aku selalu pura2 ngalihin pandangan, setelah orangnya gak ada baru deh clingak clinguk nyariin dia :D.
    pernah aku sama pacar (sekarang mantan) janjian makan siang. aku nyampe duluan di tempat janjian, dan waktu baru nyampe pintu aku lihat ada A, reflex langsung aku balik kanan. hampir aku batalin janji kalo pacar gk cepet dateng.
    kemarin lusa, kami gak sengaja ketemu di tempat makan dan dia pura2 gk lihat aku. padahal aku tau dia tuh tau kalo aku di sana, mata kami sempet ketemu walo bentar. karna dia sok gak kenal, aku jg sok kenal sama dia. padahal dlm hati gemes sendiri.

    sampe sekarang, aku gak tau perasaan dia sebenernya ke aku tuh gimana. apa dia dulu dia emang pernah suka sama aku. tapi feelingku, dia kayaknya beneran pernah suka sama aku *geer* πŸ˜€

    makasih udah dibaca ^^
    anna y- @anna6002

    • ya ampun tega amat nolak pemberian cokelat yg gede 😦 feelingku sih dia juga sempat ada sesuatu sama dia, kalo nggak sih nggak perlu seekstrem itu, hihi. wah apa kabar ya dia sekarang? salam ya kalo ketemu.. πŸ˜€ thanks for sharing, Anna!

  14. DINOOY!!! Mau banget bukunya..
    Cinta pertama ya? Hmm.. mungkin sama tetangga depan rumah (yang sampe sekarang masih tetanggaan, tapi hubungan cinta-cintaannya ga berlanjut. Beda nabi, dia juga udah merit).
    Dulu waktu gue masih kecil, gue tumbuh bareng anak-anak cowok, soalnya di satu jalan rumah nggak ada anak cewek lain selain gue. Tapi gue paling deket sama dia. Dia paling jago olahraga. Kalo main kasti di tim dia pasti menang (dan gue pasti di tim dia doong). Dia perhatian sama gue, protektif juga. Namanya juga cewek ya, biarin bisa ikutan main sama cowok-cowok tetep aja beda. Trus dia ga malu nemenin gue main karet. Haha. Jarang-jarang anak cowok mau main karet. Gue juga pertama kali ciuman sama cowok ya sama dia. Kalo ga salah waktu umur 6-7 tahun gitu. Parah yaaa… Tapi terus lama-lama hubungan gue sama dia merenggang aja. Gue sama dia beda sekolah, trus gue mulai deket sama temen-temen sekolah, kebanyakan cewek. Mulai baca majalah Gadis, mulai dandan, mulai centil-centilan sama cowok-cowok di sekolah. Tau-tau, gue udah ga main sama temen-temen sekompleks gue dan dia. Gue lebih milih main sama temen-temen sekolah gue. Udah deh..

    Nana @_marsh113_

  15. Halo, kak dinoy! Ini kisah cinta pertamaku.
    Semua berawal dari tahun ajaran pertama aku menjadi siswa baru kelas sepuluh alias kelas satu SMA. I hope you enjoy my story:)

    Pagi itu, aku duduk di tempat biasa. Gifary masih mencari tempat duduk yang kosong. Dia menyimpan tasnya di belakang tempat aku duduk. Memang tempat itu masih kosong. Tak lama kemudian seorang anak yang aku belum tahu namanya datang dan memindahkan tas Gifary ke meja lain yang masih kosong. Anak itu tersenyum pada Gifary. Senyumnya seakan-akan memberitahu Gifary, β€œIni meja gue.” Gifary membalas senyumnya dan mulai menyapa teman-teman yang kebanyakan berasal dari sekolah yang sama dengan Gifary.
    Lagi-lagi anak itu yang duduk di belakangku. Dia yang kemarin tersenyum padaku saat pelajaran matematika. Dia yang mempunyai mata yang begitu indah, menurutku. Dia yang -aku tidak tahu namanya- .
    β€œMi, lo mau duduk disini lagi? Meja depan masih kosong, tuh.” Sapa Dezan yang baru saja datang kepada anak itu.
    β€œDi sini aja, deh. Males gue duduk di depan.”
    Aku melihat daftar absen kelas X-1 yang ada di meja guru. Aku penasaran ingin tahu siapa namanya karena pada saat perkenalan kemarin aku tidak begitu memperhatikan. Tadi Dezan memanggilnya β€˜Mi’, berarti aku harus menemukan nama yang berakhiran β€˜Riz’. Akhirnya aku menemukan nama yang sepertinya memang namanya Fahmi Ramadhan, dia berasal dari SMP 5, sekolah yang sama dengan Gifary. Pantas saja saat mereka seperti sudah saling kenal sejak lama.
    Entahlah, sejak tak sengaja melihatnya tersenyum, aku merasakan sesuatu yang berbeda yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Padahal, kejadian itu hanya berlangsung beberapa detik saja. Aku memang pernah mendengar istilah β€˜Love at first sight’ alias cinta pandangan pertama. Aku juga sering melihat adegan β€˜love at first sight’ di film-film yang dibuat slow motion dengan efek angin lembut dan mereka saling berpandangan cukup lama. Jelas apa yang aku alami kemarin dan yang aku rasakan ini bukanlah cinta pandangan pertama karena memang tidak seperti yang ada di film-film itu.

    Jadi, kejadian kemarin itu seperti ini :
    Ibu Shania mendadak membuat tes kecil matematika. Mayoritas anak-anak di kelas ini dengan tenang langsung merobek bagian tengah buku barunya dan mulai menyalin soal yang ditulis Bu Shania di papan tulis -tanpa protes- . Sebenarnya aku kaget sekali mendengar perintah Bu Shania. Ini hari pertama sekolah dan sudah diadakan tes matematika!? Walaupun Bu Shania bilang ini adalah tes kecil tapi tetap saja ini adalah tes. Melihat ekspresi teman-teman lain yang terlihat tenang dan biasa saja aku pun mencoba untuk berekspresi seperti itu.
    Suasana kelas hening untuk beberapa saat. Semua anak sibuk dengan kertas yang ada di meja mereka masing-masing. Ada sepuluh soal dan aku masih berada pada soal nomor empat ketika seorang anak perempuan berkacamata maju ke depan dan menyerahkan kertasnya. Tidak diragukan lagi dia sudah selesai mengerjakan soal-soal itu. Kenapa cepat sekali?
    Beberapa menit kemudian satu per satu teman-teman yang lain maju ke depan, mengumpulkan kertas, termasuk Talita. Aku semakin kehilangan konsentrasi melihat teman-teman yang hilir mudik dengan kertas yang sudah mereka jawab.
    β€œAyo, siapa lagi yang sudah. Kumpulkan ke depan, ya!” Wajah Bu Shania terlihat sangat senang melihat –sebagian besar- murid-muridnya bisa mengerjakan soal-soal itu dalam waktu beberapa menit saja.
    β€œAyo, Sa. Dua nomor lagi.” Talita memberi semangat sambil melihat kertas jawabanku yang memang tinggal dua nomor lagi. Pikiranku semakin tak menentu mendengar kelas yang mulai gaduh membahas soal-soal yang sudah mereka kumpulkan.
    β€œAyo, siapa lagi yang belum mengumpulkan?” Pertanyaan Bu Shania semakin membuatku merasa sedang dikejar-kejar oleh mobil yang ingin menabrakku saat itu juga. Ok, itu berlebihan.
    Khairunnisa , anak yang terakhir maju ke depan mengumpulkan kertas jawaban matematikanya. Tapi itu bukan masalah bagi Bu Shania karena wajah Bu Shania kali itu tampak benar-benar bahagia. Aku menghela napas lega sambil berjalan ke mejaku yang berada di belakang. Sebelum duduk aku tidak sengaja melihat seorang anak yang duduk di samping Dezan, tepat dibelakangku, sialnya dia juga sedang melihatku. Dia tersenyum. Aku tidak tahu apa maksud senyumnya itu. Aku bahkan belum tahu namanya. Cepat-cepat aku mengalihkan pandanganku ke tempat lain dan duduk.

    Seiring dengan berjalannya waktu, kita sudah saling kenal dan menjadi akrab. Hampir setiap malam dia mengirim SMS dengan pertanyaan yang -menurutku- tidak begitu penting dan aku yakin dia bisa menjawabnya sendiri, seperti, β€˜Besok ada PR?’ atau β€˜Eh, besok itu hari Kamis, kan?’
    Lama kelamaan kita suka berbagi cerita, mulai dari musik favorit, film, makanan, atau apapun itu. Terkadang, SMS yang dikirim Fahmi bisa membuatku tertawa sendiri di kamar. Entah darimana sisi lucu SMS itu, tapi aku sering tersenyum saat membaca SMS darinya. Diam-diam aku menyukainya, menyukai senyumnya. Bukan bermaksud menyamakan ceritaku dengan Ke JingTeng, tapi setiap aku menoleh ke belakang, aku bisa melihat senyumnya dan itu cukup membuatku semangat belajar. hahaha!
    Suatu hari aku tidak menyangka kalau Fahmi akan ‘nembak’ aku. Aku nggak nyangka kalau ternyata dia juga punya perasaan yang sama. Ah, aku senang sekali. Singkat cerita (kayaknya udah panjang, ya. hehehe) kita jadian dan hari-hari pun terasa lebih indah dari kemarin.
    Hingga suatu hari, ada temanku, Tiara (bukan nama sebenarnya) yang secara tidak langsung memberitahu kalau Fahmi adalah mantannya. Entah maksudnya apa tapi setelah tahu hal itu aku jadi agak nggak enak. Fahmi nggak pernah cerita kalau di kelas ini ada mantannya. dan aku sama sekali nggak tahu. Tapi itu kan masa lalu, jadi kenapa harus diungkit lagi? Tetap saja ada hal yang mengganjal dihati yang membuatku tahu satu hal: Fahmi memang cinta pertamaku, tapi bagi dia mungkin aku bukan cinta pertamanya. Orang yang kita anggap cinta pertama belum tentu menganggap kita cinta pertamanya juga. Walau sebenarnya dari dulu aku berharap cinta pertamaku itu juga menjadikan aku sebagai cinta pertamanya. hahaha (maksa). meskipun begitu, aku senang cinta pertama ini bisa berubah menjadi cinta bersama (cie gitu). Setidaknya bersama selama dua tahun di sekolah. Hihi.

    Sekarang kita sudah lulus dan menjalani hidup masing-masing. Tapi kenangan bersama waktu sekolah itu masih tertulis rapi di buku harianku :’)

    Khairunnisa
    @unnisasa

  16. *nangis guling-guling karna udah ketik comment panjang tapi gagal publish*
    Iyaa nih, aku ikutan *misuh-misuh
    Saat ditanya cinta pertama, sesungguhnya aku enggan bercerita karena aku tidak ingin ada pihak yang tersakiti *sok eksis bener *bodo ah
    Sesungguhnya, aku tidak yakin siapakah cinta pertamaku. Meski demikian, kalau ditanya siapa yang pertama kali bisa membuatku nyaman menjadi diri sendiri dan tak keberatan dia menjadi apa adanya dia saat bersamaku, maka aku punya satu nama terlintas di benakku.
    Mari kita sebut dia sebagai Dharma di sini #iykwim
    Kalau orang bertanya kriteria cowok idaman, maka aku bisa dipastikan akan menyebut ciri-ciri Dharma.
    Apakah Dharma segitu sempurnanya? Oh tentu saja tidak.
    Aku suka Kaka, tapi Dharma tidaklah sehebat Kaka saat bermain bola. Rasanya mungkin anaknya Kaka lebih jago olahraga daripada Dharma.
    Aku suka David Garrett. Kemampuan musik Dharma? *tutup mulut* Selera musik dia sih sangat bagus. Aku malah sering minta rekomendasi dia untuk lagu baru di playlist.
    Anyway, ini rahasia kita aja ya soal kemampuan musik dan olahraga Dharma. Soalnya, aku sih tetep seneng aja denger dia bersenandung atau pas olahraga. Jangan bayangkan dia bertingkah cute kayak cowok di drama Korea. Jauhhh.. Toh tetep aja aku suka liatnya πŸ™‚
    Dharma adalah orang lain (selain keluarga maksudnya) yang akan pertama kali saya beritahu tentang -hampir- segalanya.
    Saat saya down. Saat saya mendapat pekerjaan. Saat saya ingin resign. Saat saya mau ikutan kompetisi menulis. Atau bahkan saat saya baru dapet SIM.
    Saat saya berkata hampir segalanya, ya..kecuali soal perasaan saya padanya.
    Tidak, saya bukan memandang tabu cewek mengungkapkan perasaan terlebih dulu.
    Hanya saja, untuk alasan tertentu, saya tahu bahwa saya tidak sepenting itu untuk dia.
    Perhatian yang dia berikan, ya memang karena dia adalah cowok yang baik.
    Sedihkah saya? Enggak juga sih. Setidaknya saya akan selalu memiliki dia sebagai teman. Siapa yang bisa menjamin kalau kami pacaran, akan berlangsung selamanya?
    Dia membuat saya mengerti bahwa cinta itu memang akan selalu ingin memiliki. Karena itu , dibutuhkan cinta yang lebih besar lagi untuk merelakan yang kita sayang bahagia walau kita bukanlah alasan dia berbahagia.

  17. gue gk pinter bercerita jadi maaf nih kalau bahasanya simple dan agak sulit dimengerti

    waktu masih smp gue anaknya aga kuper, diajak kenalan sama cewe aja ngeri, gk tertarik bgt lh sama yang namanya cewe, cuman suatu hari gue liat ada cewe, buildnya tinggi, putih bersih, gue liatin aja dia main basket, dipikir2 mungkin itu jga alasan gue masuk club basket dlu, suatu hari gue beraniin tembak tuh cewe, cuman karena emank gk saling kenal, otomatis gue di pending, hahaha geblek banget rasanya lom kenal belum apa dah main tembak aja, UNFORTUNATELY, kelas 3 smp gue sekelas sama dia, unfortunately? yoi, disana gue masih malu2 gitu, cuman bisa liatin dia, gue inget dia selalu duduk di pojok kanan depan, dan gue di bangku ke 2 dari kiri dan depan, kadang beradu pandang, busyet malu sendiri kalau inget masa2 itu, dan sampai kelulusan pun, gue gk sempet pdkt sama dia, dan akhirnya lose contact *emank gk pernah kontakan juga sih*

    aku masuk sma 1, favorite di kota, dia juga, well, selama kelas satu gue sering liat dia jalan sama cowo, yah gue pikir emank dia cantik, gk aneh dia deket sama cewe, gk tau kenapa gue dapat kabar terus tentang dia, padahal kelas jauhan, waktu sma gue dah puber, deket cewe sana-sini, gue pikir gue sama dia dah punya dunia masing2 yang gk kan saling bertabrakan takdir lagi, dan gue salah, kelas 2 gue sekelas sama dia, wktu itu gue punya pacar, dan di pun punya, selama setaun gue gk inget ada memori spesial sama dia, kayak temen baru ketemu aja, gk akrab pula, disana gue unsos, kecuali sam cewe gue, setaun berlalu, kelas 3, gue sering liat dia main basket lagi, itu charming-nya tiada dua, oke ini lebay, gue liatin dia sambil berjalan ke gerbang depan, berharap dia liat gue juga, cuman fokusnya ke ring sama bola doank, yah biarlah, bikin gue bisa tenang liatin dia juga, bentar? berharap? kelas 3 gue udah aga sering ngobrol sama dia bro, kita kadang jajan bareng, diem di depan kelas beberapa kali, ngobrol, dan waktu itu kita fokus snmptn, satu bimbel, dan satu cita2 yaitu masuk stan, lumayan deket lah, cuman gk kepikiran lagi tuh yang namanya cinta2an

    lulus sma, kita kecewa, tahun ini stan gk buka pendaftaran, tapi kita sama-sama kuliah di bandung, kadang kita kontakan, dan jalan bareng, beberapa kali nonton juga, ntah knapa kita jadi temen curhat, dia cerita gebetannya, aku cerita pacar aku, dan suatu hari gue bilang sama dia *you are the best friend i ever had, and i hope it will be last forever*, friendzone bgt ya, yah, kisah cinta gue slalu berakhir tragis, dan dia terlalu indah untuk menghilang dari kehidupan gue *lebay lagi nih*,

    sampe sekarang kita masih kontakan, kadang pengen gue bikin dia jadi seseorang yang slalu bisa gua jaga, but, this kind of relationship is the best, and i don’t want to ruin it, so i will keep her accompany, and always be there if he need me.

    wah panjang juga, gue penggemar berat film you are apple of my eyes nih, awas aja kalau gue gk dapet novelnya, haha, nih twitter gue
    @jibrilyann

    • Wuaaa… aku senyum2 nih baca curhatannya Jibril! You know what, I guess you are another Ke Jingteng ya… rasanya kisahmu banyak miripnya! Suka dari lama, berlanjut terus dari SMP ke SMA, bahkan sampai mau kuliah juga masih berhubungan meski… masuk friendzone! *ugh* Bener2 kayak cerita di You Are the Apple of My Eye yg aku baca nih! Salut! Tapi, apakah kamu yang akan menang, kita lihat saja nanti yaa, huehehe.
      *ehm, anyway… kayaknya cewek yang kamu bilang jadi first love-mu curhat di sini juga lhooo!! ciyus!* :3

  18. Hallo kak Dinoy^^Salam kenal yaaaa:]xx Izin ikutan Give away #ValentineApple nya yaaaa<3

    Ini dia Cinta Pertamaku.
    Cinta pertama bukan pada pandangan pertama.
    Aku dan dia satu kelas ketika kami kelas 8.Awal semester aku tidak terlalu mengenalnya karena, jarak duduk kami agak jauh.Namun pemindahan tempat duduk oleh wali kelas kami membuat kami saling kenal satu sama lain.Kami duduk bersebrangan dibarisan belakang.
    Pertama kali tahu dia,satu kata judge dia terlintas.ANEH.Bagaimana aku ga berfikiran kayak gitu?Ketika teman teman yang lain jajan,makan pada jam istirahat, Dia hanya ngobrol atau bercanda bareng temen temannya.Ini gak berlaku sehari.Ini berlaku berhari hari.Ga mungkin puasa toh?
    Nah,suatu hari aku bawa bola bola coklat ke sekolah.Dan membagikan bola bola coklat bertabur meses itu ke teman temanku/Anak baik B’]/ Salah satunya ke dia.TAPIIIIIII /Zoom out zoom in/ Dia ngeliat kotak makanku dan bilang β€œMakasih,Enggak” KEJAM GA SIH?? Aku makin emosii/Huft haft huft/ Bete max nih /Kipas kipas/.
    Aku mulai terbiasa dengan perilakunya.Namuunnnn,/jeng jeng/Suatu hari aku beli mie,Trs dia bilang gini β€œMann,nanti lo mati kalau makan mie teruss.Bercandaaaa,Hehehe” .Disinilah kami mulai terlibat komunikasi,Gue sering nawarin dia makanan,dan dia ga mau dan gamau terus.Yaaaa,mau digimana lagi-____-
    Dannn,pada suatu hari /lagi/ Whatsapp ku dapet notif pesan gituuuu.Nomernya ga dikenal.Dan itu diaaaa.Dia ngechat gue?Aneh.
    Aku mulai fun kalau ngobrol bareng,bercanda bareng,nyontek bareng/Loh/.
    Dan,pada hari yang aku lupa tanggalnya.Dia dijemput mamanya.Dan ternyata dia sekeluarga mau umroh.Dannnn,saat itu aku merasaaaa….Detak jantungku berdegup tak beraturan.Mau berusaha mencegah dia pergi.Tapi untuk apa? Aku baru merasa ini cinta.Dan membenarkan pepatah benci bisa jadi cinta.

    Manika Putri Kunigara- @ManikaPK

  19. Halooooo mbak πŸ˜€
    Sebenarnya ingin sekali rasanya bercerita pada mbak Dini tentang first loveku, tapi apadaya kenyataannya kisah itu terlalu menyakitkan untuk diungkit-ungkit kembali πŸ˜₯
    Second love nggakpapa ya πŸ˜›

    *digampar*

    Aku kenal dia waktu pertama kali masuk SMA. Jadi dia teman sekelasku gitu waktu itu. Semuanya baik-baik saja sih, walaupun uhuk aku mulai merasakan hal yang berbeda uhuk kalau ngelihat dia uhuk, beda uhuk kalau aku ngelihat uhuk teman-teman cowok yang lain uhuk πŸ˜› Dia orangnya uhuk lucu, sering banget uhuk bikin seisi kelas ketawa uhuk karena tingkahnya. Aduh gimana jelasinnya ya πŸ˜› ya gitu deh pokoknya uhuk…

    Sampai sekitar setahun sejak pertama kali aku uhuk suka uhuk dia, dia mulai sering SMS aku, ngomongin hal nggak penting gitu hahaha πŸ˜€ Ya begitulah sampai suatu hari kita uhuk jadian πŸ˜€

    Cerita cintaku mainstream banget ya mbak? -___________-

    Mbak, daritadi aku batuk batuk mulu nih, punya obat batuk nggak?

    @widywenny

  20. Sejujurnya aku bingung, cinta pertama itu orang pertama yang di suka atau pacar pertama. Makanya aku nanya ke mba Dinoy di twitter. Dan jawabannya, “Menurutku cinta pertama itu ya suka-sukaan/naksir/jatuh cinta pertama kali… meski mungkin nggak jadi pacar.”

    Karena mba bilang gitu, berarti cinta pertamaku waktu di SD, soalnya aku pertama kali suka seseorang waktu di SD. XD

    Dia anak pindahan dari sekolah lain, dan aku suka. Dia anak laki yang pendiem, pinter, ga nakal seperti anak lain. Anak-anak lain suka nyirikin aku dan dia. Ngejodoh-jodohin gitu. Saat itu aku seneng banget.

    Waktu pun berlalu. Saat kelas 5, dia dateng ke rumah aku, bilang pengen pacaran *kelakuan anak SD yang tidak patut dicontoh*. Tapi yang bilang bukan dia, dia nyuruh temennya (temenku juga), sedangkan dia cuma diem aja. Dulu aku emang suka dia, tapi gatau kenapa, saat itu aku udah ga simpati lagi.
    Semenjak kejadian itu, aku ga pernah ngobrol atau ngedeketin dia lagi. Aku malu banget. Takut anak-anak yang lain tau kalau dia udah dateng ke rumahku.

    Sampai kelulusan, gak pernah sedikitpun aku berinteraksi sama dia. Setelah masuk SMP, temenku yang satu SMP sama dia bilang, “Zul dia suka sama seseorang di sekolah, tapi dia gamau nembak. Katanya dia masih trauma karena ditolak sama kamu.”

    Gila! Aku udah ga pernah mikirin hal itu. Eh dia sampe segitunya. Terus aku suruh temenku bilang ke dia, sampaikan permintaan maaf dariku. Beberapa hari berikutnya temenku ngasih tau lagi, dia bilang “Ah telat minta maaf sekarang, kenapa ga dari dulu.”

    Walaupun menurutku itu cuma CINTA MONYET, tapi sampai sekarang aku merasa bersalah banget karena ngejauh dari dia dan ga minta maaf secara langsung. Sampai sekarang pun (udah kuliah) aku belum ketemu dia lagi.

    @zoellula

    • Huhhu, kasian masih kecil berani menyatakan cinta (walau lewat perantara) eh tapi ditolak pulak. 😦 hehe, semoga suatu saat bisa ketemu meski sekadar ngobrol biasa and make sure everything is okay yaah. πŸ˜€

  21. Well, I join this quiz bcoz my best pal. Awalnya penasaran dia tweet link kuis ini. I was curious then checked the link. Dan saraf gue langsung tergelitik utk ikut2an. Dia di antara komen2 para kaum hawa ini, hahaha. I can’t stop laughing when I read his comment. I know exactly he’s talking about me. My profound thanks to him anyway, udah menobatkan gue as his first love dan masih cinta mati sama gue sampai sekarang LOL. His comment is a few comment above mine, bytheway.
    But unfortunately yours truly here wont crown him as my first love. Well, my first love..hmmmph.. It happened when I was in 5th grade in elementary school. I was falling in love with a hot nerd guy..xixixi kacamataan gitu. Dulu waktu kelas 5 SD. Dia anak pindahan waktu kelas 4, tapi benih2 cinta mulai timbul waktu kelas 5 SD kita satu kelompok belajar gitu. At that time, I didn’t realize it’s what people called love anyway. Tapi yg gue sadari dulu gue sering nulis2 nama dia atau inisial nama dia pake tangan di kaca2 yg berembun gitu. Yup. That’s thing. Gimana aja kalo orang lg kasmaran. Mungkin sukanya karena dia pintar. Terus dulu belum secanggih sekarang kan, gak bisa kepoin lewat sosmed. gue inget banget kepoin tanggal lahir dia lewat tugas2 gitu yg suka ada a lil bit about our bio. Sampai sekarang masih ada sesar yg menjalar lah kalau ada hal2 yg bersinggungan sama dia. Sampai a few days ago dia favorited tweet gue, gue langsung senyum2 bahagia. first love never dies right?
    @diantyRR

    • Woops, Dianty, tahu nggak aku baca jawabanmu ini sebelum baca jawaban “dia” karena aku komen2 dari bawah… dan aku langsung scroll doonggg siapa cowok yang kamu maksud! Ouch, I think I knew him, that “J”?? wew, ahaha… ciyeee! *uhuk* oke, fokus ke komen tentang ceritamu yaa. Hm, seru juga emang naksir2an masa sekolah, shy-shy cat kalo kata orang bule… malu tapi terus mencari perhatian secara sembunyi2! Hihihi, jadi sekarang mau diterusin nggak nih cinta pertamanya?? Atau… melipir ke si J?? #eh πŸ˜€

  22. First Love?
    Jadi, itu terjadi waktu aku lagi di smp kelas 3
    Waktu itu aku dipanggil masuk suatu organisasi keagamaan di sekolahku. Temanku bilang waktu itu anggotanya pada ilang, jadi aku diharuskan ikut lagi karena biar ada generasi selanjutnya gitu (#ceritanya)
    dan beberapa hari kemudian aku ikut kumpul di organisasi itu dan ketemu seseorang yang dari kelas 1 sampe kelas 2 ga pernah sekalipun aku liat.
    Itu orang baru aja masuk organisasi udah merintah2 di depan. -_-” ngga banget pokoknya.
    Orang itu juga ga melihat aku sama sekali. dia cukup sibuk sama cewe anak kelas E yang katanya dulu deket sama dia.
    Singkat cerita beberapa hari kemudian lagi, kita ada rapat dan aku sama orang itu pertama kali bertatap muka langsung. Kesan pertama liat langsung itu cakep sih tapi demi apapun orangnya bossy bangettt!!!!
    Saking keselnya aku sampe ga peduli sama apa yang dia omongin sama kita. ketuanya bukan dia.
    Tapi hanya selang waktu satu minggu suasana mencair dan aku mulai banyak ngobrol sama dia, awalnya sih gara2 temen sekelas dia yang suka ngajak bercanda, eh si orang itu yg kusebut namanya “A” ikut2an nimbrung.
    Sampai suatu malam aku dengan susah payah nyari nomornya awalnya buat nanyain kumpul, tapi dari situ kita mulai komunikasi. aku bercengkrama sewajarnya sama dia, lama kelamaan dia mulai bercerita tentang dirinya, dan dia ternyata murid baru di sekolahku wktu kelas 2 smp, dan dia cerita kalau dia punya pacar!!
    Karena udah dibilang cukup deket gara2 curhat2an itu akhirnya aku kepoin siapa tuh pacarnya, ternyata satu bimbelan sama dianya. Terus udah tau gitu ya kayanya sih udah ada benih2 suka kali ya tp ga sadar hehe karena dia udah punya pacar jadi aku cma bisa jadi temen curhatnya #sementara
    tapi anehnya dia kan udah punya pacar nih cuma dia ga berhenti smsin aku tiap malem, trus klo singgung2 mslah pcarnya dia cuma jawab sekenanya wkwk
    ya sebgai cewe senenglah kalau dianya ternyata ga sebegitu suka sama pacarnya #prediksi
    dia malah banyak nanya tentang aku dan hal yang ga pernah aku bisa lupain adalah dia bilang “aku pengen denger kamu ngaji dong” woowww itu baru pertama banget ada cowo yang bilang begitu sama aku .-. dari semenjak malam itu aku luluh tp ya dia punya pacar jadi aku simpan dalam2 perasaan ini, sampe suatu hari dia murung, kemudian aku tanya dia kenapa? tapi dia cuma bilang nanti aja aku cerita, terus pergi, padahal sblum pulang sekolah kita pasti nyempetin buat ngobrol dlu sbentar, dan ternyata dia putus sama pacarnyaa jreng jreng, dengan sekuat tenaga aku hibur dia dan aku bilang masih banyak cewe yang lebih baik dari pacarnya itu. #saranklasik πŸ˜€ Besoknya aku ke klas dia, liat keadaan dia dan dia akhirnya senyum liat aku hahahahahaha >.< itu malu banget soalnya bisa dibilang itu tatapan lembut wkwkwk
    dari semenjak itu komunikasi kita ga pernah putus dan kita sudah mulai mengarah sama "aku suka kamu dan kamu suka aku" jadi suatu malam kita kirim2an puisi hahaha πŸ˜€ dan dia kirim lagu cinta ini untukmu #liriknya ya jelas aku tanya dong mksdnya apa? tapi smpe bsok paginya dia ga jawab -_-"
    digantung!! eitss tp bsoknya kita ketemu dan kita ngobrolin puisi itu sambil saling ejek trus bikin malu (ya gimana ga malu coba masa dia bacain puisi aku ddpan aku sendiri -_-")
    udahnya aku pnjem hape dia trus aku ambil deh bbrapa foto dia yang alay banget wktu itu hahahaa aku kirimin ke hpeku dan malemnya aku panjang di friendster hahahaha #balasdendam
    tapi maksud lirik itu sampe klas 1 sma ga pernah aku paham. aku cuma bisa menerka2 dia suka aku atau ngga, dengan berbagai alasan juga dia selalu menghindar, dan bahkan waktu sma dia sama skali ga bisa nyebut nama aku dan cuma bilang "HEI" bayangkan -_-" (kita masuk sma yg sama) aku kan bertanya2 salah aku sama dia apa? tapi dia selalu bilang ga ada apa2 tanpa menjelaskan hal apapun, akhirnya gara2 dia aku mulai phpin orang lain tapi dia selalu nasehatin aku jangan begitu padahal dia sendiri ga ngasih aku kepastian sama sekali. Udah saking ruwetnya aku mikirn dia aku mulai cape dan fokus sama belajar, suatu ketika aku ikut lomba dan ketemu seseorang yang lebih lebih lebih lebih apapun dari si "A" #menurutku kita kemudian dekat dan setelah 1 tahun lost contact sama si "A" dia dateng lagi dengan aku yang sudah menyukai orang lain.
    aku pacaran sama orang lain itu dan akhirnya aku janjian sama si "A" buat mengklarifikasi masalah karena dia marah dan bercerita bahwa sbenernya dia suka sama aku dan dia pengen aku nunggu
    cuma kenapa dia ga ngomong nyuruh aku nunggu dan kemudian aku juga nangis ga tau harus gimana, selama beberapa lama aku bimbang, tapi aku putuskan untuk melepaskan first love aku dan bersama dia yang memang sejak awal kehadirannya tidak pernah mencoba pergi.
    Aku dan si "A" lost contact lagi karena hal ini, dan pas kuliah kita mulai menjalin pertemanan seperti biasa, sampe keadaan terbalik datang dan aku menyukainya lagi.
    Tapi, dia bersama yang lain dan aku sudah sendiri.

    (maaf kepanjangan ya?) hehehehe

    @nidaulfah11

    • “cuma kenapa dia ga ngomong nyuruh aku nunggu…” huhu ini nyesek banget ya, Nida… padahal udah saling suka aja gitu cuma kok nggak jadian, statusnya nggantung karena si dia sebagai cowok juga nggak mengungkapkan. Apa mungkin nggak berani? Makasih ya ceritanya, semoga nggak kejadian lagi seperti ini. πŸ™‚

  23. Cinta pertama? Flesbek nih xD

    Cinta pertama tuh pas aku TK #plakk Ama cowok dengan inisial IF Buahaha xD Gara-gara aku dikedipin pas lagi mewarnai #omaygat

    Sejak momen kedipan penuh cinta itu, aku jadi suka curi-curi pandang gitu ke dia. Salting liat dia *anak TK gahoool* Aku juga pernah marah gara-gara dia sekelompok ama anak perempuan lain pas mewarnai sesi kedua.

    Tapi pas masuk SD kok dia kaya gak inget gitu ya? Entahlah mungkin amnesia -_- Tapi sumpah deh, momen itu masih melekat kuat di ingatanku #eaaa Tapi sekarang sih kalo ketemu biasa aja, gak ada something special. Tapi yang namanya first love, pasti keinget terus. Ah jadi rindu momen itu :*

    @Miss_Angora

  24. Kak Dinoy!!! aku ikutan πŸ˜€ wkwk wish me luck! ^^9 yupp! langsung capcus saja kita ke-TKP!! xp
    First Love? Jika aku ditanya mungkin aku menjawab telah melupakan dia. Dan kini Kak Dinoy, membuatku mengingatnya lagi u,u *salahkan Kak Dinoy*
    Aku ingat dulu aku baru masuk kelas 1 SMP, masih unyu-unyunyaaa 3 tahun lalu kak!! sekarang aku juga masih unyu ;3 #plakk
    Ditengah musim hujan saat itu, aku baru menyelesaikan minggu penuh keajaiban mid semester kentara sekali untuk siswi baru aku harus menyesuaikan dengan pelajaran yang ada. “huft,pagi yang indah ya, Sya?” ucap teman sebangku diriku seraya duduk menyandar. “tentunya, setelah satu minggu menyiksa batin dan pikiran, ini Sweet Monday yang kurasakan.” itu lah perbincangan kami mengenai ulangan. Tiba-tiba saat memasukkan tangan kedalam laci mejaku, aku terkejut melihat sebuah buku Matematika tergeletak dalam keadaan terbuka. HAH!! >.< apa-apaan ini?? Hari sabtu kemarin aku mid mata pelajaran Matematika. Tak salah lagi, pasti orang ini mencontek. Ckckck, desahku tak percaya. Jika dilihat dari lokasi tempat dudukku paling depan berhadapan dengan guru. Mustahil untuk mencontek. Lalu, dengan penasaran aku membaca nama pemilik buku ini sebut saja AP. Dengan iseng, ku tulis pesan di belakang cover depan buku ini "Hey, lo itu masih kelas satu aja udah nyontek! udah duduk paling depan, dasar tukang nyontek! Pengecut! Pecundang! TTD : anak kelas 1B" kemudian buku itu berubah fungsi menjadi buku kaleng untuk mengobrol dengan teman sebangku saat jam pelajaran. Akhirnya aku dan Racel sangat penasaran dengan si pemilik buku, setiap jam istirahat aku selalu menajamkan penglihatan diriku membaca name tag laki-laki yang berpapasan denganku. Setelah 5 hari hasilnya nihil, akan tetapi ketika aku membeli somay dikantin aku melihat sesosok lelaki memakan somay dibawah pohon. Aku memicingkan mataku membaca namanya AP, yeayy! tidak salah lagi. Aku pun mulai mendekat, "Lo namanya AP ya?" ucapku jutek "hm,iya. Kenapa?" ucapnya agak bingung. "buku MTK lo ketinggalan di laci meja gue, nanti gue kembaliin deh!" ucapku seraya melangkah pergi. Semenjak saat itu, setiap bel masuk berbunyi, aku memandang jendela. Menunggu, menanti AP yang datang terlambat. Setiap hari aku hanya mampu, melihatnya dari jauh.
    Sampai suatu hari, aku bersahabat dengan kak kelas. Baru kusadari dia memiliki adik yang satu eskul denganku, dan ternyata si AP. Hidup kurasa sempit hanya selebar daun kelor. Kami pun punya panggilan Si Terong untuk AP dan Si Marmut untuk diriku.
    Saat aku bersahabat dengan CR dia bilang dia menyukai AP mendambakannya. Maka aku bertekad untuk mengembalikan buku MATEMATIKA miliknya juga perasaan yang kumiliki agar kembali kedirinya. Saat kemah malam itu, aku mengembalikan bukunya. Semenjak saat itu pun aku menjauh padahal akhirnya kami satu kelas. Yang membuatku kecewa setelah aku menjauh di berpacaran dengan si GH bukan dengan sahabatku Si CR. Lulus SMP kami akhirnya lost contact.
    Nama : Rissya Mutya Prima (@RMP2982)

  25. Hi Dinoyyyy~~~
    Aku manusia yang berapa dari ceritakan First Love ini. Cinta Pertamaku, Pacar Pertamaku ketika ku kelas 2SMA, rumah kita berdekatan. Banyak hal negatif tentang dia yang gue dengar dari lingkungan rumah ku, Tapi hati aku diam-diam jatuh cinta dengan dia. Selama 6tahun ku jatuh cinta sama dia dan di umur 17tahun hal yang aku impikan pun terjadi. Tanggal 11 Februari 2008 di jam 6sore sms muncul dari handphone aku. ” Hi Gue Tony. Salam kenal ya. Save ya nomor gue”. sumpah demi apapun gue tutup wajah dan menangis ketika itu karena itu kebahagiaan yang luar biasa pertama yang gue rasakan sebagai remaja yang jatuh cinta untuk pertama kalinya. Di tanggal 14 Februari 2008 dia menyatakan cinta ke aku di sms “Aku suka sama kamu, Mau nggak kita berpacaran”. Hati aku langsung nyes banget dan aku suruh dia untuk menyatakan langsung di hadapan aku. Dan sms pun muncul di layar hp aku “Besok aku akan jemput kamu di sekolah”. Di tanggal 15 Februari 2008 , 3 sahabat ku nemenin di gerbang sekolah untuk menunggu dia dan mereka kepo mau melihat seperti apa cowok pertama yang buat aku senyum setiap hari di kelas. Hehe. “Dia datang” kalimat itu yang muncul di mulut aku ketika liat motor Honda Merah Jupiter X yang dia kendarain. Ya Allah, ini nyata dan hari ini akan menjadi moment pertama dalam hidup aku ada seorang pria jemput ke sekolah dan itu adalah pria yang aku cintai dari aku kelas 6SD. Dia tersenyum ke aku. Dan ke3 sahabat aku melihat kearah aku seakan dia tau hati aku sudah menari-nari gembira. ” Aku cinta sama kamu,Citra” dan aku mau kamu terima aku jadi pacar km”. Begini toh rasanya di “tembak” hati tiba-tiba melepuh. Aku hanya bisa bilang “Kita jalanin saja”. Tapi dia tetap mendesak jawaban ku yang pasti. “Ya, aku mau jadi pacar kamu”. Ketika itu gerimis. Aku masih inget banget hari itu hingga saat ini. Sangat ingat secara rapi kisah dengan dia. Usia pacaran kita hanya sebentar. 28 April 2008 kita putus. January 2009 aku kasih kado ke dia. Dan ada satu kertas ucapan ultah buat dia. Hari ketika kita putus hingga aku lulus SMA di tahun July 2009 aku meminta untuk pindah ke rumah nenek ku karena patah hati ku belum kunjung sembuh alias belum move on. Dan orangtua ku mengizinkan. 1 tahun disana aku mencoba untuk lupain dia. Banyak info tentang dia yang teman2 aku ceritakan tanpa aku ingin mengetahui. Sampai ada yang bilang dia cari tahu tentang dimana aku berada. Undangan pernikahan datang dari seorang teman dimana aku tinggal dulu. Mei 2010 Di hari pernikahan itulah aku bertemu dia, dan menerima ajakan dia untuk diantarkan kerumah di hari itu juga dan di jam yang sama dia mengucapkan hal yang sama ketika kita masih di bangku SMA. Akan tetapi kalimat cinta nya agak sedikit serius dan lebih dewasa. Dan membuatku percaya diri untuk menerimanya kembali. Sesampai dia mengantar ku di rumah orangtua ku. Dia selalu tersenyum. Bukannya aku merasa Geer tapi aku tahu dia bahagia bisa dekat dengan ku lagi. Begitupun juga aku. Dia mengambil dompet dari saku celananya dan dia keluarkan kertas putih lusuh yang terlipat. “Ini kertas yang pernah kamu kasih ketika aku ulangtahun. Walaupun aku lupa membawa kado yang kamu kasih ke aku tapi setidaknya aku bisa membuktikan sesuatu yg pernah kamu berikan selalu aku simpan”.
    Dan satu-satunya kenangan yang terlupakan tentang dia adalah surat itu.

    Ini kisah singkat ku dengannya. Setelah hari itu dimulailah kehidupan yang sebenarnya bagiku Kehidupan yang diluar dari bayanganku dan berdampak tidak baik untukku. Dan berujung pembakaran buku diary ku yang semua isinya hanya tertulis tentang dia.

    Thanks sudah baca, kawan ~~

  26. Nama : saskia putri
    Username twitter : @sasgyu
    #ValentineApple

    Kakak, aku ikut GAnya ya^^

    Katanya cinta pertama itu tidak akan pernah berhasil dan selalu gagal. Menurutku tidak, cinta pertama itu bukannya tidak akan pernah berhasil, hanya saja cinta pertama menuntutku untuk mengejarnya agar bisa berhasil.

    Tapi, jatuh cinta pada seseorang yang baru sekali kau temui apakah itu wajar?

    Aku menyukai K (nama di samarkan) sejak aku di ospek dengannya selama 2 hari berturut-turut. Selama 2 hari itu pula dia yang ditugaskan mengawasi anak-anak baru di ruaangan 4 tempatku berada. Sebagai ketua osis, dimataku K begitu sempurna. Dia tinggi dan ganteng. Banyak anak-anak perempuan di ruanganku yang terang-terangan bilang kalau dia naksir K.
    Aku naksir K, tapi aku bukan orang yang bisa terang-terangan gitu aja menyatakan perasaannya. Tapi ada satu momen yang membuatku terpaksa melakukannya.
    Setiap hari terakhir MOS, murid baru biasanya memberikan surat cinta kepada kakak2 osis yang disukainya.
    Pada siapa aku memberi surat itu? Tentu pada K. Mungkin anak perempuan lain melakukan hal yang sama.
    Aku membuat surat itu semalaman, meskipun banyak mencontek di google dan blog-blog di internet. Aku merasa aku harus membuat surat terbaik. Aku menghiasnya dengan gambar-gambar K, lalu pada sentuhan terakhir yg sifatnya diwajibkan, aku harus memberi cap bibir di bawah kertas.
    Aku pikir, jika aku membuat surat itu sebagus mungkin aku tidak akan dikomentari oleh kakak2 osis terutama K. Tapi ternyata apa yang aku pikirkan itu sangat salah.
    Tahu-tahu namaku disebut oleh kakak osis dan disuruh maju kedepan untuk membacakan surat cinta buatanku itu. Aku berdiri canggung di depan anak-anak baru lainnya, dan berdiri canggung di samping K yang masih menahan tawanya.

    Malu, tentu saja. Aku mengira membuat surat cinta yang bagus akan menyelamatkanku. Tetapi tidak. Surat itu menjerumuskanku!

    Akhirnya dengan rambut yang dikepang 20 dan leher yang mengalungi pete aku membacakan surat cintaku untuk K di depan teman2 lain. Suara riuh dari kakak osis lain dan teman2 memenuhi ruangan setelah aku membaca surat itu.
    Dan yang membuatku mati kutu, dengan senyuman manisnya K berkata, “Makasih, ya. Surat buatan kamu benar-benar romantis. Aku suka!”

    Besoknya aku sudah bisa sekolah seperti biasa. Hari pertama memang sedikit memalukan sejak insiden surat cinta kemarin. Aku sering kabur dan menghindar jika pas-pasan dengan K di koridor sekolah, dan masih banyak hal bodoh yang aku lakukan jika bertemu dengannya.

    Tapi seperti yang sudah aku katakan, aku suka padanya sungguhan.

    Sampai akhirnya setelah 2 bulan aku sekolah, dia menyatakan suka padaku di hadapan teman-temanku. Dia juga mengaku masih menyimpan surat cintaku dulu.

    Aku kaget, senang, sekaligus tidak percaya. Cinta pertamaku berhasil!

    Ini ceritaku yah, kak! ^^

  27. Ikutaaan ya …
    Hmm berarti ini sudah sepuluh tahun yang lalu.

    CINTAKU PADA SANG KOMANDAN

    Masa-mas SMP memang masa-masa puber. SMP (Senandung Masa Puber), seperti salah satu judul sinetron yang dulu pernah ditayangkan di layar televisi. gairah. Banyak teman baru, lingkungan baru. Seragam yang dulunya merah-putih, kini berganti warna menjadi biru-putih. Entah cinta atau hanya rasa kagum, tapi setiap kali kulihat sosok tegap itu. Jantungku seperti dipaksa bekerja lebih keras. Dag dig dug, salah tingkah.

    Upacara bendera di hari Senin merupakan saat-saat yang kunantikan. Melihatnya berada di depan barisan, saat tiba giliran kelasnya menjadi petugas upacara. Entahlah, rasa itu tiba-tiba bergejolak. Saat suara lantangnya bergema di sudut lapangan membuat hatiku luluh. Melihat sosok bertopi itu dari belakang barisan. Aku seperti seorang pengagum rahasia. Mencuri pandang ke kelas sebelah. Berharap dia dan gangnya nongkrong di depan kelas. Hanya teman sebangkuku yang tahu isi perasaanku. Mengejek dan menggodaku, menyebut-nyebut namanya dan membuatku tersipu. Aku terlalu malu untuk mengakui bahwa itu adalah cinta. Meski tak sempat tersampaikan , tapi sang Komandan Upacara adalah cinta pertama di masa awal dunia remajaku.

    Entah di mana Sang Komandan sekarang. Tapi tak pernah terlintas untuk mencari tahu keberadaannya atau bagaimana wajahnya sekarang. Biarlah hanya menjadi nama yang dulu pernah mengisi lembar diaryku.

    Nama FB: Ayuni Adesty (https://www.facebook.com/ayuni.adesty)
    Twitter ID: @ayuniadesty (https://twitter.com/ayuniadesty)

  28. Wah mau juga dong share tentang cerita pertama. salam kenal ya mudah-mudahan kepilih ^^

    Sewaktu remaja, saya tidak pernah mengalami pacaran. Sering sih, suka dengan teman sekolah, tapi hanya sebatas suka-suka saja. Sampai kuliah pun saya tidak pernah berpacaran. Mungkin memang belum ada lelaki yang tertarik dengan saya.

    Ketika sudah bekerja, saya rutin mengikuti pengajian. Suatu hari, guru ngaji saya meminta saya jangan pulang dulu setelah mengaji. Katanya ingin mengobrol sebentar. Saya pun mengiyakan. Ternyata guru mengaji saya ingin membicarakan perihal target saya ke depannya nanti. Intinya, beliau ingin memastikan apakah saya sudah siap untuk menikah.

    Sontak saya kaget tapi tetap berusaha untuk tenang. Saya berbicara dengan hati-hati sekali saat itu. saya ungkapkan bagaimana pandangan saya tentang menikah dan bagaimana keadaan saya saat ini. Saat itu saya mengatakan bahwa saya siap menikah jika memang orang tua saya sudah mengijinkan. Karena waktu itu umur saya masih 20 tahun.

    Minggu depannya saya langsung diberi sebuah amplop oleh guru mengaji saya. isinya berupa 3 lembar biodata dan sebuah foto. Jantung saya berdegup kencang. Inilah calon suami yang ditawarkan guru mengaji saya. Saya lihat biodatanya dengan seksama. Umurnya hanya lebih tua dari saya setahun, fotonya hanya saya lihat sekilas saja, karena rasanya sangat sungkan saat itu.

    Setelah hari itu, sepertinya saya jadi sering tersenyum. Entah kenapa. Rasanya bayang-bayang dunia pernikahan yang indah selalu menghiasi pikiran saya. Mungkinkah saya sedang jatuh cinta? Namun rasa itu mendadak sirna karena ternyata orang tua saya ragu untuk mengijinkan saya menikah.

    Orang tua saya pun menyuruh calon suami saya untuk datang ke rumah. Setelah dua kali datang, Ibu saya mantap untuk tidak mengijinkan saya menikah. Selain karena umur yang masih muda, mungkin ini juga terlalu cepat bagi Ibu saya. Lagi pula saat itu kakak saya juga belum menikah. Akhirnya biodata dan foto itu saya kembalikan kepada guru mengaji saya. Mungkin saya memang belum berjodoh dengannya.

    Saya mengobati patah hati itu dengan lebih anyak berdoa. Berdoa jika dia memang jodoh saya, saya berharap jalan kami dipermudah. Jika memang tidak berjodoh, saya berharap untuk segera dipertemukan dengan jodoh saya sebenarnya. Saya juga selalu berdoa agar ibu saya dilunakkan hatinya untuk mengijinkan saya menikah. Bayang –bayang indah pernikahan terlanjur bersemi di otak saya. Saat itu rasanya saya ingin sekali segera menikah.

    Setahun setelah itu, kakak saya menikah. Dan tiba-tiba ibu saya menyuruh saya untuk segera menikah. Saya kaget, saya pun menanyakan apakah boleh dengan calon yang waktu itu. Padahal saya tidak tahu kabarnya sama sekali, apakah ia sudah menikah dengan orang lain atau belum. Ibu saya awalnya menolak dan ingin calon yang baru. Setelah saya bujuk, akhirnya ibu saya luluh dan menyuruh agar calon saya itu datang saat resepsi pernikahan kakak saya.

    Saat pernikahan kakak saya, calon saya berbincang dengan orang tua saya dan ajaibnya seminggu setelah itu ia membawa keluarganya datang melamar ke rumah saya. Begitu lancar segalanya sampai tiba hari pernikahan saya.

    Tidak percaya bahwa cinta pertama yang begitu berbunga-bunga itu benar-benar menjadi cinta terakhir saya. Cinta di jalan-Nya memang selalu dipermudah dan selalu indah. Kini saya sudah diberi cinta yang baru, yaitu anak. Mudah-mudahan keluarga ini selalu penuh cinta yang berbunga-bunga ^^

    fb :Hesty Arnize
    twitter :@siiqebo
    makasi udh baca, panjang bgt ya :p

  29. Cinta pertama?? Apakah mungkin aku masih bisa mengingatnya dengan baik. Bahkan aku bingung dimana cinta itu pernah berada, bukan karena aku menaruh hati pada banyak manusia, tapi aku tak yakin, apakah itu yang disebut cinta pertama atau hanya sekedar cinta-cinta monyet.

    Hemmm….. oke, hai Din, salam kenal ya, namaku Elok Faiqotul, you can call me elok, just it, cantik
    kan, (arti namanya loh ya, gak bermaksut GR kok :D). Aku punya sedikit cerita yang bisa aku bagi.

    Gak begitu menarik sih, tp event ini adalah tempat yg aku pilih untuk mencurahkan semua yg belum tersampaikan.

    Bicara soal first love alias cinta pertama bikin aku mengingat masa-masa zaman dahulu ketika masih bingung atas bunga-bunga yang bertebaran dalam hati membentuk lope-lope. Yah seperti manusia pada umumnya di planet ini. Serasa disihir ketika rasa yg aku alami tak mampu diterjemahkan dlm kata

    Singkat cerita, ada seseorang dengan postur ceking, tinggi, hitam manis(eh keceplosan) dan perhatian banget sama yg namanya elok. Dia adalah kakak kelasku, sekaligus ketua kelompok reguku dalam ekstrakulikuler bernama PARAS (Panji Laras, sebuah eskul bertema kesenian dan alam).

    Pertama mengenalnya, aku rasa biasa, tak ada yang istimewa. Semua berjalan normal dan apa adanya.Semakin hari hubunganku dg sasuke (sapaan akrabnya) semakin lekat. Bahkan aku tak pernah sadar seperti apa perasaanku padanya.Aku sadar betul atas kasih sayang dan perhatian yang sengaja ia berikan khusus untukku. Aku juga menikmati senyuman manisnya, yang konon kata teman2 se-ekskul ku hanya ia berikan padaku. Dan bodohnya, aku tak pernah menyadari bahwa perlakuan manis itu hanya dilakukannya padaku, tidak pada semua orang dalam PARAS. Senyumannya, genggaman tangannya, hingga jadi bodyguard transparan pun ia lakukan untuk ku. Dan lagi…. aku tak menyadarinyaodohnya aku yg tak pernah peka atas sikap yang mungkin tidak akan bertahan lama itu.

    Kemana pun tema PARAS itu bergerak, dy selalu mengikutiku. Pantai, sawah, gunung dan kemanapun. Dy slalu brjalan jauh dibelakangku, seolah menjaga jarak agar perasaannya tak tertangkap sorot mata lain.Namun mata dan telinganya selalu mengikutiku. Dan dy pun marah ktk sesorang (sebut mas anggi) ingin melemparku kedalam ombak pantai selatan. Dy lngsung berlari sambil berteriak. “Kalian mau apa,awas ya…. sampai dy kenapa2, kita selesaikan berdua dibelakang”. Apa….. maksutnya?? apa dy gak terima kalo ad yg jail sm aku, terus….. bknnya menolongku malah marah2. Dilihatnya aku dg baju basah krn ombak td. Dan sorot matanya begitu tajam menatapku. Kubalas dg senyuman, dy malah membuang muka. Apa coba maksutnya. Dy cemburu, marah ataaauuuu….. entahlah???

    ##

    Ekskul yg bertema alam dan kesenian itu kembali membawaku bertualang.Bersama malam yg dingin dan berhasil membuat bulu kudukku berdiri. Yups. tibalah kita pd diklat tahunan untuk anggota baru PARAS. Malam itu, aku memilih berada pd baris ketiga dr depan.Sbg ketua regu, Sasuke ada didepan, diikuti dibaris kedua ada pipit, kemudian aku, lia dan mas aris.Kita semua saling bergenggaman menyusuri sawah dan tanjakan menuju puncak gunung yg sngat sulit kita kuasai medannya.

    Tiba-tiba…. pipit terperosok dlm lubang kecil yg membuatnya refleks menjerit dan menggenggam erat tangan sasuke. Sontak Sasuke yg penuh perhatian dan kasih sayang itu menjulurkan tangan dan meraih genggaman pipit yg menjerit ketakutan. Astaga….. aku merasakannya, degup jantung yg tiba2 seperti roaler coaster.Aku memegang dadaku, dan benar,…..ada irama keras yg sedang menari dalam dada seorang elok. Oh My God….. apa ini πŸ˜€

    Cemburu??…sudah pasti, tapi aku msh ragu untuk mengakuinya. Ketika tiba dipuncak gunung. Sasuke memberi pipit cincin dan gelang yg ia pakai. Ohhhh tidak….. lagi2 aku hrs berdamai dg keadaan. Jantungku kmbli berdenyut kencang. Astaga…… Apa-apaan ini. Sengajakah dy, atau hanya ingin menguju nyaliku sj. Bingung campur Galau……. :’) OH NO , semua sungguh tak adil. Aku hrs berdamai
    dlm malam yg menyinari sasuke dan sahabatku sendiri, pipit (gumamku)

    ##

    Siapapun yang melihat kita pasti mengerti, sesuatu tersirat diantara kita, sebuah pancaran sinar bernama cinta terpancar dari hati yang sedang jatuh cinta. Hingga suatu hari aku mendengar sebuah tuduhan dari sahabatku, LIA. Dan ternyata, dia telah bersekongkol dg pipit yg sengaja ingin menguji perasaanku. Perasaan yg tersirat itu ingin dipastikan dg benar oleh sahabat2ku. Dg nada yg nampak serius, Lia berkata, “Dia itu suka kamu, semua orang tahu itu. Cuma sama kamu dia senyum, cuma sama kamu dia tertawa dan parahnya lagi, dia itu songong sama semua orang. Tapi sama kamu…. ?! kalau kamu gak masuk ekskul pasti dia nyari. Bahkan dia sampai nyuruh mas anggi (ketua ekskul) buat jemput kamu atau hanya sekedar disuruh tanya kamu masuk ekskul gak”.

    Ah….. benarkah, kenapa aku tak pernah berfikir sampai situ. Lantas aku mulai mencari sendiri arti perasaan ku. Dan mungkin sudah terlambat. Ketika aku juga merasa kesepian dan tak lagi mendapat
    senyuman manis itu ketika ekskul. Canda dan tawa bersama teman se kelompok terasa biasa sj, gamang rasanya. Apa mungkin karena magnet yg menarikku aktif mengikuti ekskul tak ada lagi???.

    Malas… yah aku malas sekali mengikuti ekskul itu lg, Krn pergi pun percuma, dy jarang menampakkann hidung lagi sejak beranjak ke kelas 3. Mungkin dy ingin fokus untuk UN, yah mungkin.
    Hampa?? jelas, sepi…. sudah pasti. Dan aku benar2 merasa kehilangan.

    Tak sengaja berpapasan pun, dy membuang muka, rasanya dia dendam sekali padaku. Ku beranikan diri ingin menyapanya di gerbang sekolah. Pdhl aku sdh berlari persis dibelakangnya, begitu dy
    menoleh.Hasrat utk menyapanya sirna. Aku tahu dy melihatku, tp apa…. dy acuh, bahkan spt orang yg
    tak saling kenal. Rasanya jantungku spt dihujam jarum, perih nya bertubi-tubi… 😦

    Hari pun berganti,setahun telah berlalu. Skr tiba saatnya aku yg naik kelas tiga, sedang dy bersiap
    lanjut ke bangku kuliah. Kuberanikan diri memencet nomornya di hp ku. Kupinjam bbrp buku yg aku butuhkan. Alih-alih ingin bertemu, malah dy titipkan buku itu pd temanku. Sayang sekali, rasa
    rinduku bertepuk sebelah tangan. Sejak saat itu…. komunikasi kita terputus. Nomernya tak lagi bisa
    dihubungi. Dan buku itu ia berikan sbg kenang2n katanya. Kenang2an yg ia titipkan tanpa melihat
    wajahku. Dan aku masih menyimpannya skr.

    Konyol bukan….. semua aku sadari dengan terlambat. Dan Sasuke ku telah pergi jauh 😦 !

    Lucu ya, aku benar-benar merasa kehilangan, padahal aku tidak pernah memilikinya. Dan ketika kami
    kembali bertemu dalam dunia maya bernama fesbuk, dy seolah tak mengenalku. Seakan dy sngt
    membenciku. Live chat dg grup pun, dy tak prnah menyinggung ataupun mengetik namaku disana. Semua jadi misteri dalam benakku, misteri yg tak pernah aku tahu penyebabnya. Hingga akhir cerita pun tak mampu kuselesaikan misteri itu.

    Dan akhirnya, semua cerita berakhir penuh teka-teki. terima kasih din. Meski tak begitu lengkap kuceritakan (krn akan butuh waktu panjang untuk mengingat semuanya dg lengkap, hehehehe). Semua keluh kesah, bahkan bunga yg menjadi potongan2 hati itu sdh kubagi denganmu. Mf jk curhat ababil ku ini menyita banyak waktumu krn membacanya yg terlalu lama. Thanks *big hug*

    Elok Faiqotul – @_elokfa

  30. Halo kak Dini, masih boleh curhat di sini kan? XD

    Jadi cinta pertamaku itu adalah temanku pas kelas 2 SD. Ya, 2 SD! Hahahaha. Ternyata anak kecil juga udah bisa jatuh cinta ya. Jadi malu πŸ˜€

    Kita mulai dari perkenalan dulu ya kak. Jadi sebut saja namanya A. Dia ini teman sekelasku pas 2 SD. Di kelas yang sama, ada adik sepupunya dan adik sepupunya ini dekat denganku. Jadi si A ini anak kurang mampu, pakaiannya sederhana, jarang bawa bekal atau uang jajan, nggak pernah aneh-aneh, kalem, serta dewasa dan penyayang. Ya, meskipun aku masih kecil, aku udah ngerti yang begituan kak :\ Soalnya kelihatan sih. Si A ini sayang banget sama adik sepupunya itu, di jagain betul pokoknya. Nah, karena aku dekat sama adiknya, kan aku ngelihat. Terus aku iri deh sama adiknya itu. Aku kan juga pengen disayang kayak gitu :3

    Nah, si A ini agak malas belajar teori. Seperti kebanyakan anak SD, dia sering main-main pas jam pelajaran. Beda denganku, dari dulu aku selalu menomorsatukan pelajaran teori. Tapi si A ini jago olahraga kak, dan setahuku dia ini perwakilan sekolah kalo ada lomba lari. Anaknya emang tinggi sih, kakinya panjang, tahan banting gitu deh. Jadi si A ini serius banget kalo olahraga. Dia berharap olahraga-lah yang bisa membantu nilai rapornya.

    Nah aku mulai suka sama dia pas pelajaran olahraga ini. Waktu itu ada ambil nilai lari. Kami di suruh lari dengan jalur di luar sekolah. Jadi ngelilingin sekolah, tapi lewat jalan yang di luar sekolah. Waktu itu di sekitar sekolahku masih sepi, kak. Masih jarang orang yang ngelewatinnya.

    Akhirnya ambil nilai pun di mulai. Enggak serentak. Aku lupa trip pertama itu berapa orang, yang jelas aku masuk di trip pertama. Sedangkan si A entah di trip berapa. Jadi waktu itu aku lari. Karena emang fisikku lemah, aku ketinggalan. Tapi enggak yang paling belakang. Masih di tengah-tengah lah.

    Tiba-tiba aku jatuh. Tersungkur gitu, di jalan yang sepi banget. Mau berdiri ga bisa. Mau nangis juga di tahan. Aku cuma berharap sama teman-teman trip ku yang ada di belakangku. Tapi kakak tahu? Mereka lari ngelewatin aku gitu aja. Mereka cuma lewat sambil minta maaf. Mereka takut nilai mereka jelek, dan nggak peduli kalau aku ga bisa bangun di jalan itu. Jahat.

    Aku nyoba bangun, tapi susah. Akhirnya aku nangis tanpa suara. Tiba-tiba dari belakang ada yang mapah aku, terus bantuin aku bangun dan nuntun aku supaya jalan ke sekolah. Sekalinya aku lihat siapa orang itu, ternyata itu si A. Ternyata udah masuk trip ke-2, dan dia paling depan diantara trip kedua.

    Waktu itu aku bilang, tinggalin aja. Entar nilainya rendah kalo nemanin aku jalan. Terus dia cuma ketawa aja dan tetap mapah aku jalan ke sekolah. Padahal itu masih jauh dari sekolah. Padahal dalam keadaan normal aja, jalanku lambat. Apalagi habis jatoh gitu.

    Aku terharu kak. Di saat dia cuma bisa ngandalin nilai olahraga, dia malah ngorbanin nilai olahraganya buatku :’)

    Setelah kejadian itu aku lupa sikap kami berdua gimana. Yang jelas, aku selalu merhatiin dia diam-diam. Sampai aku kelas 3 SMP. Setelah SMP, kami nggak pernah ketemu lagi sampai sekarang.

    Aku lupa, udah bilang makasih atau belum. Aku juga nggak tau, itu namanya cinta atau bukan. Soalnya waktu itu masih kecil. Tapi kalo sekedar kagum, waktu 7 tahun itu lama kan kak? :’)

    Sekian kak, maaf “cerpen” ku kepanjangan. Terima kasih GA nya, terima kasih juga udah mau membaca tentang cinta pertamaku ^^v

    Dyah Muawiyah
    @dyahmuawiiyah

  31. Hello kak dinoy, ikutan masih bisa kan? Hehe
    Hmm first love? Kenapa harus first love kak? 😦 berasa ngegalih lagi peti masalalu yang sampe sekarang pun belum berhasil dikubur dalam2 :(yah orang nya aja uhuk.. Nanti dulu deh jgn buka kartu skrg, mari cuss curhat langsung nah dari curhatan itulah bakal ketemu jawabannya hehe

    Oke kak seblm ajang curhat dimulai, pertama2 aku mau bilang *berasa mau pidato.-.* mau bilang kalo ini real cerita nyata, bukan drama2 korea ataupun sinetron2 apalagi yang kaya di indo*tituttt*.. Ohh gak gak deeh u,u
    Tadi kan udh yang pertama sekarang yg kedua, aku sendiri bingung, ini yang mau ku curhatin first love or monkey love?-_-
    Oke cukup 2 aja, kita langsung capcusss ke ajang curhat, 1..2..3.. Mulai *degdeg*

    Jadi gini kak, tepat 7 tahun yg lalu wktu msh kelas 3SD. Aku sering bgt di kongekin sekelas sama seorang cowok (kongekin? Sejenis kaya di godain, diejek2kin gitu) hmm namanya itu sebut aja Nada (dia cowok ya kak, bkn cewek, aku masih normal kok.-.) Karna sering dikongekin aku jadi ilfeel sama dia. Karna dia hidupku jadi gak tenang, dikit dikit ciee.. Dikit dikit ciee… Apa banget (pemikiran anak SD jaman DULU)

    Tapi 2 tahun kemudia.. Waktu kelas 5 SD (jalan2 pake mesin waktu doraemon)

    Suatu hari wali kelas ku ngadain rolling tempat duduk, dan dan dan.. Dia duduk sampingku, yah bukan sebangku tapi tetep aja deket dia. Karna keseringan deket sama dia aku malah jadi sering degdegan-,- “Ahh kenapa jd sering degdegan gini sih!! Nih anak bener2 ngusik hidup guee-__-” <— omongan jaman SD. Tapi kalo dia gak masuk "Lohh tuh anak mana? Gak masuk? Sakit? Sakit apa? Ahh apa2an ini, seharusnyakan gue seneng krna gk ada yg ngusik gue lagi, walaupun cuma sehari" haha kalo dipikir2 ternyata dari SD sifat labil udah timbul wkwk

    1tahun kemudian.. Kelas 6SD
    Sepulang dari les tiba2 ada sms masuk (kak dinoy pasti udah nebak itu dr nada kan? Yapss 100 buat kakak :D) yah jadi jaman SD jaman alay2 nya jadi yah isi sms nya pun alay dri tulisan sampe ke isi puisinya pun alay wkwk suka ngekek kalo inget jaman2 alay, tapi aku sih bersyukur pernah alay setidaknya gk bakalan oenasaran gitu sama alay2 wkwk

    Oke abaikan jaman alay skrg balik ketopik sebelumnya.

    dari sms itu kita orang jadi sering sms an, temen2 sekelas pun pada tau, jangan kan sekelas sampe tetangga tetangga kelas pun tau u,u dan akhirnya kita orang makin dikongekin parah-_-
    Ohiya aku belum cerita ya kalo wktu kls 3 dan 4 dia pernah nembak:$ tapi ku tolak wkwk yaiyalah orang gak ada pdkt dulu-_- ehh tapi pas kelas 6 dia nembak lagi, pdkt nya sih udah tapi 1 alasan ku nolak dia, orang nembaknya kayak ngajak main-,,,- inget bgt loh kak gini nih kata dia "pacaran yok!" Gilaa kan kaya ngajak main, ya otomatis langsung ku tolak lah=D
    Wlaupun udah di tolak tapi kitaorang masih kontek2an kok

    Hingga suatu hari hal yg gk kebayang bayang terjadi..
    Jadi kita orang itu sekolahSD di Lamteng (salahsatu kabupaten di Lampung) setelah lulus mama papa emang pengan nya aku SMP di Bandar Lampung, dan dengan berat hati *LEBAY* kitaorang terpisah dengan jarak *LEBAY LAGI*
    Hal yang gak disangka2 terjadi.. Kaget sumfeeeh kaget bgt tiba2 wktu di kelas SMP ku yang baru aku ngeliat orang yg asing lagi, ternyata ohh ternyata.. Itu dia, itu nada hikss semua perasaan campur aduk, antara seneng sedih, bahagia,gembira, terharu, gak nyangka dll. bener2 gak pernah kebayang kalo bakal 1 kelas lagi sama dia, jadi kalo di itung2 aku satu kelas sama dia udah 7 tahun dari kelas 1sd sampe kelas 7 smp:"")))
    tapi ternyata semua nya gak semulus yang dibayang kan kita orang musuhan cuma karna salah paham
    Dia kita aku udah suka sama yg lain, padahal? Enggak, tetep dia:"( yah udah gitu aja akhir yg gak enakin beda sama yg di dongeng2 happly ever after

    Setelah lulus pun kita orang jangan ngobrol2 jgn kan ngobrol2 nyapa aja egk u,u
    Dan tibatiba lagi waktu SMA ini, kaget lagi asli kaget lagi,.kenapa? Kenapa ada dia lagi? Di SMA pun msh ada dia? Jadi 3 masa satu sekolah terus sama dia, mungkin bakal nyenengin kalo keadaannya kaya sebelum salah paham itu. Tapi sekarang? Semua nya beda semuanya udah berubah.
    Dan saat yang nyesekin adalah saat dia.ulang tahun ke 16 aku ngucapin, dia pun bales makasih dan hebat karna aku masih inget, ya aku bales aja masih lah. Tapi dia.. Dia dengan enaknya ngomong "ultah lo kapan?" Berasa panah yang tepat pada sasaran nya. Ahh kalo jadi gitu acak gak usah diucapin. Yahh terakhir komunikasi sama dia udah itu aja, di bbm mungkin masih enak ngobrol nya, tapi didunia nyata? Serasa gak pernah terjadi apa apa selama ini :"

    Oke kak sekian curhatan ku soal first love, makasih banyak bgt kalo kak dinoy mau baca curhatan ku yang pance sangat fix maksimal ini:) yahh lega juga akhirnya bisa ceritain ini semua. Thanks kak di:)

    Diajeng Angela Jingga D
    @diajengangeel

  32. Aduh kak Dinoy nanya soal first love, jadi inget deh 6 tahun yang lalu, dimana aku masih duduk di bangku SD kelas 6, nah aku suka banget sama kaka kelas yang untungnya SD dan SMP masih campur satu kelas.
    Parah ya, kelas 6 bukannya ngurusin UN malah ngurusin cinta…wkwkwkwk

    Awal kisah berawal dari lomba cerdas cermat. Waktu itu sang ketua OSIS, sebut aja kak Putra, beliau kasih selembaran soal untuk seleksi peserta yang ikutan lomba tersebut. Dan pas pengumuman hasilnya, cuma aku yang terpilih dan mewakili kelasku untuk ikutan lomba.

    Pas hari H lombanya, sebelum lomba mulai aku udah stand by di tempat duduk yang udah sediakan untuk lomba nanti. Beberapa saat, seorang cowok tinggi dan putih sebut saja Mr. R berdiri di ambang pintu dan teriak “Yang namanya Soffa, yang mana ya?”

    Beberapa saat aku nggak menyahut. “Wey, mana yang namanya Soffa?” seorang temennya membantu meneriakinya. Sontak aku langsung acung tangan. Dan tanpa basa-basi, ia langsung jalan dengan santainya ke kursi yang udah aku tempatin.
    Di setiap kelompok terdiri dari 3 orang, di kelompok ada satu cewek lagi kelas 1 SMP dan selama lomba berlangsung mereka terlihat akrab banget. Sampe sesekali mereka tos, saking senengnya karena jawabannya bener terus. Nah, aku nggak diajak tos, akunya kan merasa nggak di anggap. Sempet berpikiran pengen nendang itu cewek dari kursinya biar dia nggak sok akrab sama Mr. R itu…wkwkwk
    Setelah melewati beberapa babak sampai ke final, akhirnya kita dapet juara ke-2. Cuma gara-gara nggak jawab satu soal jadi lost deh kesempatan buat menang -____-
    ***
    Inget banget pas pembagian hadiah, meski nggak seberapa tapi deg-deg-deg-annya minta ampun. Jalan ke arahnya aja, aku sampe narik napas beberapa kali. “Ini buat kamu ya,” katanya.
    Gilaaaa, pas itu tangan aku dan tangannya nggak sengaja bersentuhan. Ya ampun bikin aku mati gaya di depannya.
    Aku cuma bisa senyum dan bales “makasih kak.” Abis itu aku langsung jalan buru-buru ke kelas.

    Semenjak saat, aku sampe bela-belain keluar paling awal dari kelas sampe nabrakin temen-temen aku buat ke kantin. Biasanya dia nongkrong di warung kantin. Nah, disitu aku kan bisa jajan+curi-curi kesempatan buat mandangin dia.

    Ternyata, saingannya aku lumayan banyak. Salah satunya temen di kelas aku, dia ngaku suka sama Mr. R dan parahnya dia ngaku pernah di tembak dan diputusin hanya gara-gara fisik. Denger ceritanya, aku jadi nge-down. Pupus sudah harapan aku. Tapi nyatanya semua omongan temen aku hanya bualan belaka, dia cuma mau manas-manasin aku -____-

    Sebelum dia lulus, aku berkesempatan bantuin para guru beresin foto ijazah, nah disitu kesempatan aku mandangin fotonya sambil senyum-senyum. Pengen ngambil itu foto, tapi nanti takut ketahuan. Setelah kelulusannya, nggak ada objek yang bisa aku pandangin tiap hari.
    ***

    Setahun setelahnya, aku jadian sama dia. Ternyata dia juga suka sama aku. Tapi Aneh. Dia tahu nomor aku. Dia sempet bilang ada yang naruh kertas kecil yang isinya nomor telepon dan pas dia coba ternyata itu nomor aku. SENANGNYAA!!!
    Tapi hubungan aku cuma mampu bertahan setahun. Dan hubungan aku dengannya termasuk yang paling rumit……

    Kaka!!! Makasih ya sudah bikin GA ini, alhasil aku jadi kelepasan curcol deh…hahaha

    Nama: Nurdiani Soffa
    Twitter: @feicloudsm

  33. hmm ngomongin first love… bikin ngakak XD >..< #laluditimpuk #anakkeciludahcinta2an tapi seriusan, sampai sekarang gue masih inget banget alasan gue suka sama cowok itu, gara-gara… giginya ompong samaan sama gue! /.\ gatau kenapa tiap gue papasan sama dia, biasanya waktu ngaji, gue seneng ngeliat gigi ompongnya, gue mikir dia serasi sama gue. Sama-sama ompong -..-
    Dan gue pun asal ceplos waktu lagi ngumpul sama temen-temen gue yang udah pada gede (sekitar kelas 5 SD, gue anak bawang sendiri._.) gue ngomong dengan polosnya, "Aku suka sama si *teet* soalnya giginya ompong sama kayak aku :3 (pake nada unyu sambil senyum mamerin gigi ompong)." Jadilah, temen-temen gue pada ngakak semua. Gara-gara pengakuan tak berdosa penuh kepolosan gue itu, gue dijadiin bahan ledekan melulu tiap ngaji dan tiap main bareng sama mereka, BAHKAN SAMPAI SEKARANG mereka masih ngetawain gue tiap pulang kampung. Dulu semasa TK gue tinggal bareng nenek di kampung, trus pindah ke Jekardah ngikut ortu (well, intermezzo..)

    Gila? Konyol? Boyot? whatever you name it, i admit it was right. TRUE broh -___- thats my awkward first love. Ketawa aja, rapopo, soalnya gue juga ngakak sih wkwkwk.

    Amelia Aura
    @meliarawr

  34. Em, aku bertemu cinta pertamaku setiap pagi dari ujung ke ujung jendela kelasku saat masih SMA. Istimewanya, aku jatuh cinta sebelum aku melihat wajahnya, tahu namanya, bahkan aku tak tahu apapun tentang dia. Hanya satu yang aku tahu, sinar matanya.
    Ya, setiap pagi jendela kelasku hanya memperbolehkanku bertemu matanya yang menatap mataku dari bingkai jendela. Asal tahu saja, jendela kelas kami agak terlalu tinggi. Jadi, saat dia melihatku, hanya separuh wajahnya yang bisa kulihat dari dalam kelas. Dan, dia selalu bergerak menyusuri ujung jendela ke ujung jendela lainnya tanpa melepas tatapannya. Dan, itulah rutinitas pagiku selama menjadi siswa kelas XII.
    Aku pikir, mata itu akan terus jadi misteri. Untung tidak.
    Suatu pagi dia bergerak dari arah berlawanan. Biasanya dimulai dari jendela dekat pintu sampai jendela di belakang kelas. Sekarang dia bergerak dari belakang kelas menuju ke arah pintu. Dan, dia masuk.
    Itulah pertama kali kulihat dirinya seutuhnya, sekaligus tahu namanya. Karena setelah dia masuk ke kelasku, teman laki-lakiku memanggil namanya.
    Kuamati dia tanpa tahu malu. Biarin, memang kenapa kalau aku memerhatikan dia. Nggak ada yang salahkan?
    Setelah pertemuan itu, dia masih sering menatap mataku dari bingkai jendela sama seperti pagi-pagi biasanya. Tak ada komunikasi apapun di antara kita. Namun, aku jujur, aku tak pernah tak memperhatikan dia setiap kali mataku menangkap bayangannya. Sayang, tak pernah ada di antara kami yang berani memulai saling menyapa. Dan akhirnya, aku menyesal. Karena sampai kami luluspun, tak ada sepatah katapun yang pernah kuucapkan untuknya.
    Hem, dia tetap hanya jadi bayangan mata di bingkai jendela kelasku.
    Tapi, setelah lulus kuliah, aku malah bertemu dengannya lagi. Kita satu bidang pekerjaan dan dia sering mengirim sms padaku. Jangan berfikir itu sms cinta. Itu hanya sms pekerjaan. Karena dia udah punya kekasih yang mungkin segera dinikahinya. Dan, aku masih tetap saja menjomblo… Huuuaaahhh…nasib!
    Dian .S
    @DeeLaluna

  35. Aku pernah suka sama kakak kelas waktu smp. Suka dia waktu dia manggung, iya, dia anak band, gitaris tepatnya, waktu itu dia bawain lagu ceria-nya J-rock (sampai sekarang tiap denger lagu itu keinget dia dan kebodohanku-_-). Keren banget, dari sana aku sama temen sebangkuku (iya kami berdua kepincut sama satu orang itu) sering merhatiin dia, cari tahu namanya, cari friendsternya (waktu itu masih zamannya) dan dapet nomer hapenya! Seneng banget, orangnya baik sampai suatu saat dia nanya cewek lain, karna kesel aku bilang cewek itu gendut padahal sebenernya gak gendut2 amat, cuma sedikit. Dan entah sampai kapan dia gak pernah bales smsku lagi. Karena masih penasaran, aku iseng ganti nomor hp dan kenalan lagi sama dia, dengan nama samaran, darisana jadi dekeeett banget (dia gak pernah ketemu aku). Sampe sahabat aku jail sms dia dan sebut nama aku, bukan nama samaranku! Dari sana ketauan, udah deh dia marah besar ke aku, maaf aja gak mempan. Sampai sekarang. Yaaah, salah aku juga sih. Oke, cukup segitu cinta monyet pertamaku. Konyol ya, hahaha.-.

    Yustie Amanda
    @yyyustie

  36. ikutan ya kak aku baru tahu tentang GAnya telat hehe, sebenarnya ini kisahku tapi aku tuliskan di blogku semoga ini cocok hehe πŸ˜€

    **

    Ini aku mengisahkan tentang cinta yang pertama padamu seorang. Maafkan aku jika aku terlalu hina untuk bercerita tentang engkau yang terlampau istimewa. Kamu yang menjelma serupa bidadari saat awal kita bertemu di peristiwa itu yang kukenang. Kamu yang selalu hidup di mimpiku yang menyambutku dengan altar suci dan nyanyian bait-bait surga yang merdu.

    Itu memang mimpi dan mungkin akan selalu menjadi mimpi di hidupku. Sulit untuk menjadi nyata meskipun nanti jika huruf abjad yang dikenal manusia bertambah dengan namamu. Tapi tak akan berpengaruh padaku kamu tak akan sudi bahkan untuk sekedar menoleh padaku.

    Mungkin dulu memang salahku yang bodoh dan terlalu cepat menyimpulkan perasaan yang mendesir di sanubariku sebagai panggilan cinta dan begitu cepat memberi tahumu. Ya tepat seminggu setelah perkenalan kita aku sudah jujur padamu tentang apa yang kurasakan saat selalu memandangmu duduk khidmat di bangku belakang. Mungkin aku yang terlampau agresif hingga kamu jadi kaget dan mengabaikan semua apa yang kukatakan dengan tak mengindahkan perasaanku. Ya sekali lagi harus kukatakan kamu telah menolak seorang yang ingin membahagiakanmu dan itu adalah aku.

    Setelah tragedi itu yang nyaris mampu merapuhkan keyakinanku padamu. Kamu lalu berubah menjadi sesosok monster yang tiap hari membunuh harapanku yang selalu muncul saat melihatmu berjalan melewatiku. Kamu selalu bersembunyi dibalik wajah yang lugu dan polos yang siapapun orang yang kamu temui pasti setuju dengan pendapatku. Dibalik senyum yang manis itu kamu menyimpan belati yang tajam yang kamu asah tiap hari. Dan dibalik langkah yang anggun itu kamu juga selalu memberangus langkahku untuk seperscentimeter saja mendekatimu. Aku mendadak menjadi manusia ideot saat memandangmu itu karena kutukan pandanganmu yang mungkin aslinya sangat meneduhkan.

    Sampai pada batas rasaku mampu bertahan akhirnya kamu merobohkanya dengan mencabik-cabiknya dengan kejam. Hatiku seperti digondol kucing saja ketika tuhan menuntunku untuk menunjukan seperti apa dirimu yang sesungguhnya. Entah ada angin apa saat itu tak jauh dari langkahku meninggalkan kelas aku kembali lagi untuk mengambil sesuatu di laci tempatku belajar, aku melihatmu duduk kali ini tak sendiri kamu bersama lelaki yang mungkin pantas untuk mendampingimu. Aku melangkah gontai keluar aku tahu harapanku saat itu telah tertutupi kabut hitam dan menyakitkan.

    Sudah dua tahun ini aku tak melihatmu wajahmu lagi wajah yang membuatku jumpalitan saat kita untuk pertama kali berjabat tangan. Aku sebenarnya tak ingin rindu padamu namun entah kamu begitu kurang ajar mengusik sunyiku dan hadir dalam sekelebat ingatanku. Mungkin waktu mampu menghapuskan cerita tentang kamu dan aku tapi waktu tak bisa menghapus tentang perasaan yang lebih dulu tertambat. Hadir dalam mimpimu saja aku sudah sangat bersyukur entah itu mimpi buruk atau mimpi indahmu aku tak perdulikan. Yang aku ketahui sekarang aku rindu celotehanmu yang manja sayang.

    Waktu dan cinta mungkin menjadi suatu yang bertentangan bagi dia yang merindu. Itupun aku jika kenyataannya kamu masih tak menggangapku sebagai sosok yang pernah melewati perjalanan hidupmu maka biarkan aku pergi untuk merasakan kebebasan. Aku ingin menjadi aku tanpa kamu. Aku ingin jatuh cinta sekali lagi. Izinkanlah aku maha cinta yang agung.

    nazaruddin ikhsan
    @dubidam11

  37. Terima kasih teman2 buat semua curhat cinta pertamanya yang masuk! Penginnya sih dikomenin satu-satu tapi apa daya masih banyak kerjaan, hiks. Nah aku sudah pilih nih satu pemenang… selamat buat Jibril @jibrilyann! Sudah aku mention juga di Twitter, aku tunggu alamat e-mailmu yaa untuk proses selanjutnya. Terima kasiih! ^^

Leave a reply to Citra x