Judul: You are the Apple of My Eye
Penulis: Giddens Ko
Penerbit Haru
Genre: Mandarin terjemahan, Semi Autobiografi novel, romance, comedy, drama
Terbit: Februari 2014
Tebal: 350 halaman
Cara dapat: hasil proofreading ^^
Harga normal: Rp 63.000
Cowok yang bandel, cewek yang pintar. Suasana kelas yang penuh kenangan dengan keceriaan, kekalutan perihal masalah nilai, juga kecemburuan antarsiswa. Membaca novel ini bagaikan mengintip diary seorang cowok bernama Ke Jingteng. Biasanya, ceweklah yang rajin menuliskan cerita kesehariannya dalam buku harian; kita dapat mengintip melankolis para cewek di diarynya. Tapi di novel yang berdasarkan kisah nyata ini, seorang cowoklah yang memaparkan kisahnya. Dan saya rasa, ini adalah pengalaman baru yang menarik bagi sebuah novel. 🙂
Cerita ini dimulai dengan Ke Jingteng yang masuk ke daftar hitam di kelas, yang berarti dia adalah siswa paling nakal dan ribut di kelas dan perlu diberi hukuman. Hukuman itu adalah duduk sendirian di kursi paling belakang, hanya bertemankan tembok. Dan sebuah tembok yang tak sanggup bicara itulah yang kemudian dijadikan teman curhat si Keteng -panggilan akrab Ke Jingteng- yang malah mengakibatkan sang guru marah. Ke Jingteng dianggap makin ribut karena sering bicara sendiri dan mencoret-coreti tembok. Maka hukuman selanjutnya, dia harus duduk di depan Shen Jiayi, cewek terpintar di kelas, dengan maksud Shen Jiayi dapat mengawasi Keteng. Keengganan Keteng duduk dekat Shen Jiayi ternyata berbuntut panjang. Dia menjadi terbelenggu dengan perasaan spesialnya kepada cewek itu, maka selanjutnya kisah kesehariannya dipenuhi dengan cara bagaimana menarik perhatian Shen Jiayi, dan bahkan melakukan strategi-strategi untuk menyingkirkan cowok-cowok lain di sekolah yang juga menyukai Shen Jiayi.
Secara keseluruhan, novel ini memang menarik untuk dibaca. Seperti yang saya sampaikan di pembuka, bahwa novel ini adalah bagaikan diary seorang cowok yang mengisahkan kesehariannya. Novel ini berisi cinta masa remaja, persahabatan, mimpi dan angan-angan seorang pria polos yang masih memegang teguh cintanya, dan disisipi pesan-pesan moral yang didapat Ke Jingteng dalam setiap tindakannya. Kisah sentralnya ya Ke Jingteng dan perasaannya terhadap Shen Jiayi, tapi banyak sekali cerita-cerita lain yang membumbuinya. Keteng sempat merasa suka dan “menjalin hubungan” dengan cewek lain di kelas yang sama, Keteng sempat terpisah jauh dengan Shen Jiayi karena kuliah di universitas yang berbeda, juga gejolak-gejolak lain yang menyertai masa muda Keteng.
Hal yang kurang saya sukai dari novel ini adalah menurut saya beberapa hal terkesan tidak fokus, ya seperti seseorang yang curhat pada kita dan ceritanya melebar ke mana-mana sebelum tiba ke cerita utama. Tapi, saya rasa itu dapat dimaklumi karena ini adalah semi-autobiografi novel, kisah nyata Giddens Ko yang dituangkan secara periodik. Cara untuk dapat menikmatinya adalah dengan merileksan tubuh, mencari posisi ternyaman sehingga kita siap-siap dibawa masuk ke pusaran waktu seorang Ke Jingteng. Efek samping dari membaca cerita ini, terutama bagi teman-teman yang sudah dewasa, adalah membawa kembali kenangan masa remaja kala sekolah; bagaimana kehidupan di kelas, jatuh cinta pertama kali, dan kegalauan tatkala memilih jalan hidup di masa depan. Coba aja, nggak akan rugi kok. 🙂
ps: ini adalah novel Mandarin terjemahan pertama yang dirilis oleh Penerbit Haru, dan sudah ada film-nya beberapa tahun lalu.
Star: 3 of 5
Sebenernya aku lebih suka filmnya daripada bukunya. Lebih kocak 😀
Setor review ya: http://teatimeandbook.blogspot.com/2014/02/book-review-73-you-are-apple-of-my-eye.html
Setelah ikut GA dan belum beruntung, aku langsung beli bukunya. Lol. O, ya, ini review-nya, hehe: http://luqyanareviews.blogspot.com/2014/04/review-you-are-apple-of-my-eye-by.html. :))