Crying 100 Times by Nakamura Kou

cry100times

Judul: Crying 100 Times

Penulis: Nakamura Kou

Penerbit: Haru

Genre: Novel Jepang terjemahan, drama, dewasa-muda

Terbit: Juni 2013

Tebal: 256 Halaman

Harga: Rp 49.000

Dalam hidup kita, pasti ada beberapa hal yang membuat kita merasa nyaman menjalani hari-hari. Benda kesayangan, hewan peliharaan, dan tentunya, seseorang kesayangan. Namun, ketika satu per satu hal tersebut diambil dari hidup kita, maka yang tersisa adalah perasaan yang hancur dan patah. Kebahagiaan yang selama ini terasa nyaman melingkupi hari, haruskah selalu menemui ujungnya?

Fujii setiap hari mengendarai sepeda motornya untuk beraktivitas. Sepeda motor ini memiliki banyak kenangan dalam hidupnya. Salah satunya, sepeda motor ini pula yang turut mengantarkan seekor anjing mungil yang ia temukan dan lantas dinamai Book, untuk dibawa ke rumahnya. Sepeda motor ini pula yang mengiringi kisah cinta Fujii bersama gadisnya. Di sebuah hari yang cerah, mereka berdua mencoba memperbaiki sepeda motor yang mulai butut ini. Dan di tengah-tengah kegiatan ini pula Fujii melamar gadisnya. Lamaran yang sepertinya tidak romantis, tapi dipenuhi dengan keceriaan. Mereka pun berciuman dengan disaksikan sebuah karburator motor. Haha ..

Namun, selalu ada akhir jika ada awal. Book, anjing yang dipungut oleh Fujii pun mulai sakit-sakitan. Sepeda motornya juga tak selalu dapat diandalkan. Dan kehidupan bersama gadisnya di apartemennya juga tidak berjalan mulus sesuai perkiraannya. Di sinilah seorang Fujii mencoba terus bersabar dan tabah dalam menjalani hari-harinya. Sebagai seorang pria, bagaimana ia bersikap ketika satu per satu hal ternyamannya diambil dari hidupnya?

Dari judulnya saja, kita bisa menebak kalau novel ini adalah cerita yang sedih. Dan saat membacanya, saya serasa membaca diary seorang cowok Jepang. Mulai dari bagaimana kehidupannya saat lulus sekolah, hingga mulai bekerja. Bagaimana kehidupannya yang sederhana diceritakan, tapi juga diselingi kisah-kisah manis yang membuat tersenyum. Saya pernah mendengar kalau cowok Jepang identik dengan sifat yang kaku dan tidak romantis. Tapi ketika membaca kisah Fujii, saya tidak dapat mengatakan hal itu sepenuhnya benar. Jika romantis digambarkan sebagai ucapan-ucapan manis yang sering dilontarkan kepada pasangannya, mungkin Fujii tidak terlalu seperti itu. Tapi jika perhatian dan perbuatan-perbuatan sederhana yang membuat si gadis merasa disayangi dapat dikatakan sebagai hal yang romantis, saya rasa Fujii pun memenuhi kriteria tersebut.

Di novel ini saya belajar bahwa kehidupan terus berjalan. Kita tidak dapat terus mengandalkan hidup kita pada hal-hal yang membuat kita nyaman. Usaha terbesar kita adalah menciptakan ketenangan bagi pasangan kita, namun jika setelah itu kita tetap tidak dapat bersamanya, hidup pun terus berjalan. Senyum, luka, tawa, dan tangis, merupakan hal-hal yang mewarnai hidup. Dan menangis seratus kali mungkin tidak akan mengembalikan apa yang telah hilang, tapi bisa meringankan perasaan hati kita yang terluka. πŸ™‚

Ps: Novel ini telah dibuatkan filmnya yang akan segera tayang di layar lebar, dengan judul β€˜100 Kai Naku Koto’ (dalam bahasa Jepangnya) dan dibintangi oleh Okura Tadayoshi (Kanjani ∞) dan Kiritani Mirei.

72 thoughts on “Crying 100 Times by Nakamura Kou

  1. 1. Apakah setelah membacanya aku jadi tertarik memiliki novel ini?
    Jelas!!! Sebelum baca aja udah tertarik, apalagi setelah baca!! XD

    Kenapa?
    Pertama, ini novel Jepang, terjemahan! Asli dr Jepang! Astaga, aku bnr2 cinta mati sama negri Sakura itu! Dan novel ini berisi semuanya ttg Jepang! Settingnya di Jepang, penulisnya pun dr Jepang. Dan ini diary cowok Jepang? Jarang2 tuh! Dan crita ttg kebiasaannya, itu pasti menarik. Orang Jepang selalu begitu. Dan novel biasanya sedihnya tuh sedih pake banget, menyentuh hati. I love this kind of book! Plus banyak pesan moral lagi. Really love it! X)

    2. Kalau lagi sedih, biasanya kalian ngapain sih biar sedihnya hilang dan nggak nangis terus??
    Biasa sih doa ke Tuhan, hbs itu bkal mrasa lbh tnang. Hbs itu ngelakuin apapun yg aku suka. Makan/minum makanan/minuman favorit, ngelakuin hobi, ntn film favorit, ke tmpt favorit, semua yg favorit deh!

    Alfindy Agyputri. @alfindyagyputri

  2. Aku udah sering baca review novel ini di beberapa blog. Banyak banget sih pendapat tentang novel ini, dan bervariasi. Ada yang ngasih 5 bintang, ada pula yang nggak segan-segan ngasih cuma 1 bintang. Sebenarnya aku ingin membuktikan sendiri sih seberapa kontroversialnya (eh) novel ini. Sayang banget aku jarang nemuin novel ini di tobuk di kotaku.
    Aku selama ini selalu tertarik dgn novel yang tokoh utamanya laki-laki. Bosen nggak sih kalau kebanyakan novel mellow cuma didominasi tangis dan ratapan seorang perempuan? hehehe….
    Kalau lagi sedih, aku biasanya nonton film yang amat sangat sedih. Paling sering sih 1 Litre of Tears, soalnya seri ini selain sedihnya bikin aku pengen gelesotan di lantai, nilai moralnya juga jempolan. Kalau udah nonton film sedih, sedihnya udah sampai batas maksimal, nanti kan rasanya plong n nggak akan sedih berkelanjutan πŸ˜›
    Wenny @widywenny

  3. Awalnya aku mengira Fuji adalah seorang perempuan tetapi ternyata dia seorang laki-laki. Dan setelah membaca resensi tersebut aku jadi penasaran dengan novel ini. Penasaran bagaimana kehidupan sehari-hari laki-laki tersebut dan penasaran bagaimana ending cerita tersebut. Dan karena ini adalah novel yang diterbitkan penerbit haru maka sudah pasti novel ini adalah novel yang bagus. Berhubung aku adalah pengoleksi novel terbitan penerbit haru maka aku harus mendapatkan novel ini.
    Caraku mengatasi kesedihan adalah dengan ngemil (terutama coklat) sambil menonton anime atau dengan jalan-jalan di mall.
    From : Novi Eldanita @NoviEldanita

  4. pengen baca novel ini karena penasaran bagaimana cara seorang cowo Jepang itu mengatasi kehidupannya yang kurang beruntung. Mau lihat kalau cowo lagi emosional itu biasanya ngapain? Kalau cewe kan nangis itu biasa. Nah kalau cowo itu bagaimana? Terus mau tau juga gimana nasib si cowo pada akhirnya ? Terus penasaran sama nasib Book, motornya dan gimana hubungannya sama cewenya.
    Selain itu, dari resensinya, aku penasaran tentang kehidupan sehari-hari cowo Jepang itu bagaimana? Misal lebih sering makan nasi atau ramen? #gapenting

    Kalau aku lagi sedih gimana ngatasinnya? jawabannya simpel kalau untuk aku yaitu TIDUR.
    Aku ini Pisces dan dari semua zodiac yg paling terkenal sleeping mania itu Pisces. Lagi bete, ngantuk trus tidur. Lagi bosan, ngantuk trus tidur. Lagi capek, ngantuk trus tidur. Lagi sedih, ngantuk trus tidur. Lagi bingung dan suntuk, ngantuk trus tidur. Bagiku Tidur itu ibarat pelarian atau obat, karena saat tidur semua rasa sakit dan mood negatif itu tidak terasa. Dan ketika bangun biasanya pikiran lebih jernih.

    Lina Riyanty @arynity

  5. ulasan review yang keren ini membuat saya merasa masuk ke dalam dunia si cowok jepang dan kesedihannya hingga saya ingin membacanya saat ini juga.
    setiap kali sedih, hal yang paling ampuh untuk mengatasinya adalah makan makanan enak lalu tidur πŸ˜€
    from: vanisa desfriani @ishavanisa

  6. Aku ingin membaca novel ini, karena aku suka dengan hal-hal yang berbau Jepang. Aku suka membaca komik Jepang, tapi aku belum pernah membaca novel terjemahan Jepang, karena itu aku ingin mencoba membacanya.

    Kalau lagi sedih, biasanya aku mendengarkan musik lewat hape. Soalnya musik bisa mengalihkan perhatianku, jadi aku nggak sedih lagi. Dan sebisa mungkin menghindari lagu-lagu mellow yang berpotensi bikin aku nangis lagi.

    nama : Najwa Shufia
    twitter : @najwasc

  7. Selesai baca resensi Kakak yang menggelitik perhatianku ini, aku jadi kepingin banget novel Crying 100 Times ini mendarat di rumahku, karena penasaran akan si cowok Jepang yang romantis tapi ga suka melontarkan kata-kata manis. Hayoloh gimana ceritanya itu? Oh so exciting! Terlebih novel ini juga telah dibuatkan filmnya di Jepang, pasti sangat keren deh.

    Kalau aku lagi sedih, biasanya aku cubitin pipi adik aku yang tembem itu dan langsung nonton film horror atau thriller yang aku punya. Dengan nonton film horror atau thriller, aku lupa kalau aku lagi sedih karena perhatianku dialihkan ke film-film yang menegangkan itu. Selesai nonton film, aku malah terbayang-bayang si hantu, bukannya rasa sedih itu. Hahaha~ ^_^

    From β€œThe (Crying 100 Times) Hunter: Siska Lipdyaningsih @siska_el”

  8. Aku jadi tertarik dengan novel ini karena biasanya dari komik-komik di gambarkan rata-rata cowok-cowok jepang ganteng mirip dengan cowok-cowok dari negeri gingseng tapi bedanya cowok jepang ini lebih kaku tapi tetap diam-diam perhatian dengan sekelilingnya terutama pasangannya. Tapi ketika aku membaca resensi novel ini agak shok karena berbanding terbalik dengan yang aku baca di komik seorang cowok yang perhatian dengan pacarnya bahkan memungut seekor anjing jarang sekali ada laki-laki tidak hanya di jepang tapi di seluruh dunia yang perhatian seperti itu, bahkan perempuan pun belum tentu seperti Fuji. Aku penasaran seperti apa penulis menggambarkan seorang laki-laki kehidupannya dengan anjing yang di rawatnya, sekelilingnya dan perhatian yang ia berikan kepada pacarnya namun di balut kesedihan berlarut-larut dan cara Fuji menghadapinya di tiap lembar novel Crying 100 times

    Cara menghadapi kesedihan dengan mendengarkan lagu-lagu kpop terutama super junior/kim jong kook hanya dengan mendengarnya kesedihan bisa hilang sesaat, menonton drama korea dan bermain dengan anjingku pyo browny iskandar (yang tidak suka anjing pasti geleng-geleng kepala binatang di kasih nama lengkap) karena aku merasa anjing itu layaknya manusia bisa mengetahui jika kita sedang sedih, bahagia atau marah menemani kita tanpa meminta imbalan karena banyak teman di dunia ini yang tidak menghibur kita saat sedih malah menjerumuskan kita ke hal-hal negatif
    From: Laurenzia Iskandar
    Twitter: @lierenzLD

  9. Omo! Saya dari dulu ngincer buku ini dari giveaway-giveaway yang diadakan akun @penerbitharu dan akun-akun fandom lain yang bekerja sama dengan Penerbit Haru tentunya.
    Tapi sayangnya nggak pernah menang -____- *curcol*
    Kenapa saya penasaran baca buku ini? Karena buku ini jadi salah satu buku terlaris di Jepang dan filmnya akan segera tayang!!! (apalagi pemainnya si cantik Mirei Kiritani xD)
    Cara saya mengatasi kesedihan: nonton serial tv favorit saya–> Modern Family. Dijamin mood kembali bagus setelah melihat kekocakan keluarga Dunphy πŸ™‚ #TeamDunphy
    From: A – B – O ( @ariansyahABO )

  10. Baru tau buku ini dan baru sekali ini baca review-nya tapi bener-bener ngerasain sedihnya. Jadi penasaran sama ceritanya.. Walaupun kamu meresensinya singkat, pada awalnya kupikir resensi yang harus panjang tapi ternyata enggak, membaca resensimu mematahkan apa yang menjadi presepsi awalku bahwa merensensi sebuah buku tidak dilihat dari seberapa panjang atau seberapa banyak paragraf yang ada tapi seberapa pemahamanmu dan bagaimana caramu untuk bertutur dengan baik sehingga orang yang membaca dapat mengetahui atau ikut merasakan gambaran yang ada di buku yang di resensi itu.. Aku mau buku ini karena aku belum pernah membaca novel terjemahan jepang jadi penasaran, pengen tahu gaya penuturan atau isi cerita dari novelis jepang tuh bagaimana..
    Kalo aku lagi sedih banget dan gak bisa aku tahan biasanya aku langsung ke kamar atau ke tempat yang sepi, pasang headset kemudian denger lagu yang mellow dan nangis. Atau pernah waktu itu ngerasa sedih banget langsung lari ke kamar mandi dan nangis sejadi-jadinya disana. Menurutku perasaan sedih itu harus dikeluarkan lewat tangisan misalnya agar terasa plong. dan benar saja setelahnya, aku merasa lebih baik. Atau kalo aku lagi sedikit ‘waras’ dan cukup bisa menahan kesedihan itu, aku biasanya menyibukan diri dan menjadi manusia yang sok sibuk gitu, bantu-bantu ibu di rumah, main komputer, pergi ke toko buku, nonton televisi, sekedar baca buku atau bermain dengan kucingku.

    Mita Oktavia
    @SCarenia

    Terima Kasih ^^

  11. Sebelum aku baca reviewmu ini aku memang udah tertarik banget nget nget sama buku ini karena terbitan penerbit Haru dan terbitannya itu selalu bagus hehe. Setelah baca review ini aku jadi seperti dapet kisi-kisinya dan makin nggak sabar buat dapetin bukunya! reviewmu yang cuma menceritakan tentang tokoh Fuiji saja membuatku penasaran dengan tokoh ceweknya. Seperti apa dia? apa dia mirip sama aku? *plak*

    my bad habit when get sad:
    1. ngbanjirin beranda fb sama status-status marah, frustasi, bin gajelas pake bahasa inggris. Anehnya, kalau lagi kayak gini tuh english skill-ku bagus dan ehm keren._. i dont understand why… karena ‘keren’ itu pula aku jadi ga sedih lagi._.
    2. ngemil, semakin banyak cemilan yg aku habiskan, semakin goodmood pula aku
    3. narsis._.v kalau lagi sedih abis nyetatus pasti narsisan bejibun pake hp. Entahlah kalau liatin foto-fotoku sendiri aku jadi terhibur gitu wkwk

    Amelia Aura @meliarawr

  12. resensinya aja udah menarik, apalagi novel nya nanti. Perbedaan utama novel luar dgn novel indo emang dari segi cerita kebanyakan lebih variasi. Bisa dilihat dari keberanian penulisnya yg mengambil tokoh utama cowok, seolah sang penulis ingin mengatakan kalau cowok juga bisa kok ngeluarin air mata, walaupun mesti diganjar dgn kehilangan yg luar biasa. Entah itu hewan piaraan yg setia plus pacar yg udah bertaon – taon. Sudut pandang nya juga menarik, kalo novel dg tokoh utama cewek kebanyakan kita udah tau gimana cara mereka menyelesaikan masalahnya, krna kebanyakan yg baca novelnya juga cewek heheheh. Tapi novel yg satu ini ngasih kita pelajaran berharga lainnya, gimana cara cowok menyelesaikan masalah, mungkin dgn diam, atau menarik diri sejenak dalam keheningan. Saya sangat tertarik membaca novel yg satu ini, karena bisa membantu saya lebih mengerti kepribadian cowok, mengerti tingkah laku mereka, dan mengerti cara mereka mengatasi masalah. Mungkin aja di masa depan, kalo ada cowok yg lagi diem aja, diajakin ngomong juga diem dan manyun aja, mungkin ia laggi banyak masalah dan lagi memikirkan masalah itu. So kita yg cewek jadi tau kalo sebaiknya dibiarin dlu deh tu cowok nyelesaikan masalahnya, jangan berprasangka kalo mereka males nanggepin kita, mereka juga manusia yg punya cara sendiri buat nyelesain masalahnya.
    cara ngatasin kesedihan, klo aku ya mesti ditanamkan dalam hati klo kesedihan ini pasti berlalu juga, waktu itu obat yg ampuh, terus menyibukkan diri deh biar ga keinget trus sama penyebab kesedihan, entah itu hangout bareng teman, nonton, baca novel or makan – makan.
    from : kurnia oktavia @niiaokt_u

  13. sesaat di awal aku mengira tokoh utamanya adalah seorang laki” trnyata aku salah besar tokoh utamanya seorang pria πŸ˜€ jarang sekali aku baca (ap mmg aku yg blum ktmu ya? πŸ˜€ ) novel yang tokoh utamany seorang laki”. dari resensi yang barusan aku baca, aku dapat menangkap inti cerita dari novel ini. resensinya diceritakan dengan bahasa yang baik dan pliihan kata yang apik membuat aku ingin memiliki buku tersebut dan segera membacanya. πŸ™‚
    ketika aku bersedih hal yang sering aku lakukan adalah dengan menulis mencurahkan semua kesediahanku di dalam diary mungilku. sesaat setelah seluruh kesedihanku ku tumpahkan dalam sebuah tulisan, aku akan merasa lebih baik. dan ketika aku telah merasa tenang, aku akan membaca kembali tulisanku tadi dan selanjutnya pasti bakal ketawa karena tahu betapa cengengnya aku πŸ˜€
    nama aku : Yuniarthie Putrihanita, salam kenal πŸ™‚
    @YuniarthieDJS

  14. Aku ingin baca lengkap novel Crying 100 times setelah baca resensinya, karena Aku penasaran dengan kisah seorang cowok Jepang ini, bagaimana cara dia mengatasi kehilangan orang,binatang dan benda kesayangannya yang terjadi di hidupnya, dan bagaimana dia berusaha untuk keluar dari Zona amannya, seperti kita tau kita gak akan bisa berkembang kalau kita terus terusan berada dalam zona aman kita bukan?
    Di resensi ini saya juga merasakan kesedihan yang sama ketika saya menjalani hubungan dengan seseorang yang saya sayang tetapi tidak berjalan sesuai dengan harapan. Oh ya satu lagi, saya juga tertarik dengan kalimat anda yang mengatakan bahwa tokoh Pria di novel ini ROMANTIS, sebagaimana kita tau, biasanya cowok Jepang itukan kaku, dengan adanya pernyataan di resensi ini saya jadi penasaran keromantisan seperti apa yang di lakukan oleh cowok jepang ini dan seperti apa sih cowok Jepang yang romatis itu…

    Caraku mengatasi kesedihan adalah dengan curhat ke sahabat dan meluangkan waktu dengan keluarga atau teman teman, melakukan aktifitas yang menyenangkan agar dapat melupakan kesedihan itu.

    FROM: Hanna Virginia @hannavnia

  15. Akhirnya dapat juga review crying 100 times, ditoko buku udah pegang pengen beli tapi masih ragu. Jadilah mengubek-ubek mbah google cari review novel ini. Makasih banget buat review nya, bener-bener terbantu. Setelah baca review jadi tambah pengen baca ini novel apalagi ada makna yang bisa diambil dari novel crying 100 times dan juga ini diceritain POV nya si cowok.
    Klo aku sendiri buat nanganin kesedihan cukup satu, Buku. Entah bukunya bikin seneng atau malah nambah sedih, tetap jadi obat mujarab buat ngatasin kesedihan. Percaya gak percaya, Klo udah baca buku, aku kayak masuk dunia lain (bukan dunia lain yg itu yah) maksudnya dunia cuma ada aku dan tokoh-tokoh dalam buku jadi itulah alasan begitu cepat kesedihanku bisa beralih dari sedih jadi lebih tenang

    -Imel-
    @imellicious

  16. Selamat buat Mita Oktavia (@SCarenia) udah jadi pemenang giveaway Crying 100 Times! Tunggu bukunya aku kirim, ya… Yang lain, makasih udah ikutan, jangan kapok2 ikut kuis di blogku.. ^^.

  17. Walau moment “give away”-nya udah lewat ingin coba komen di review ini.
    Baca resensinya, langkah pertama yang saya lakukan adalah mengambil notebook “ke mana” saja yang saya punya (alias notebook kecil yang selalu saya bawa ke mana-mana), menuliskan detail buku, lalu hunting bukunya. Selain karena membaca resensinya, ceritanya bagus meski sederhana, tapi ngasih pesan dalam. Tapi juga karena sekarang saya sedang sangat jatuh cinta pada karya para penulis Jepang (Murakami yang membuat saya jatuh cinta sangat pada sastra Jepang). Tambahannya, sekarang sedang sangat akrab dengan kawan asing dari Jepang sebagai teman diskusi sekaligus guru bahasa Jepang πŸ˜€ Komplet makin ngidam buku ini πŸ˜€

    Saat sedih ngapain? Dulu waktu kuliah, duduk di deket danau deket perpus, mandangin danau, kadang juga sambil nangis diem-diem, trus seudah lega ya udah balik lagi hehe. Sekarang, tidur kayaknya lebih mujarab πŸ˜€

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s