Judul: Bonus Track
Penulis: Koshigaya Osamu
Penerbit: Haru
Genre: Jepang terjemahan, komedi, fantasi
Terbit: Oktober 2014
Tebal: 380 Halaman
Cara dapat: hasil proofreading
Harga normal: Rp65.000,00
Melihat apa yang orang normal tak bisa lihat, atau mendengar apa yang orang biasa tak dapat dengar. Apakah itu pengalaman yang menyenangkan? Tidak buat Kusano. Dia sungguh terkejut ketika sedang beristirahat di apartemennya, ada sosok yang ikut tidur juga di ruangannya dan bahkan mendengkur! Padahal, dia hanya tinggal seorang diri. Siapa sosok itu? Belum lagi, ketika Kusano mulai keluar dan beraktivitas, sosok itu terus mengikutinya dan orang-orang lain tak menghiraukannya karena memang hanya Kusano yang merasakannya! Kusano merasa resah, dianggapnya itu adalah halusinasi semata, dampak dari demam tinggi yang sempat melandanya. Tapi kenapa ketika kesehatan Kusano berangsur-angsur membaik, halusinasi itu tetap menempel padanya? Terus mengajak bicara meski dicuekin, dan merecoki orang-orang di sekitar tempat kerja Kusano. Duh, sebenarnya siapa sih halusinasi itu?
Halusinasi itu akhirnya mengaku bahwa dia sebenarnya adalah sesosok hantu, seorang pemuda tanggung yang meninggal akibat insiden tabrak lari. Meski begitu, Kusano tak serta-merta memercayai pengakuan si halusinasi–atau mungkin Kusano sengaja tak mau percaya? Karena kalau dibilang nggak kenal, kurang tepat juga. Wajah halusinasi itu Kusano lihat dan sempat ditolong juga, saat dia melintasi jalan raya dengan mobilnya dan menemukan korban tabrak lari di tengah jalan yang sepi di larut malam.
Peristiwa yang sungguh ingin dilupakan, tapi ternyata jejaknya mengikutinya melalui sesosok hantu gentayangan. Kusano memilih abai, atau mungkin karena hari-harinya sudah diisi dengan kesibukan yang monoton dan sangat menyita waktu. Si hantu, yang ternyata bernama Ryota, tak menyerah juga untuk terus mengajak berbicara Kusano, satu-satunya manusia yang dia tahu dapat melihat dan mendengarnya. Lama-lama, mereka pun berteman. Kusano dengan segala ketidakacuhannya akhirnya menyerah dengan rentetan omelan Ryota. Dan berdua, akhirnya mereka mencoba menyelesaikan urusan tertinggal Ryota di dunia.
Bonus Track adalah novel kedua dari Koshigaya Osamu yang saya baca. Yang pertama adalah Her Sunny Side. Kesamaan atau kekhasannya, Koshigaya Sensei senang membahas tentang kehidupan umum masyarakat Jepang. Yang paling kentara adalah kehidupan orang muda yang tenggelam dalam pekerjaan yang sangat menyita waktu. Hari-hari mereka menjadi sangat monoton dan membosankan karena diisi kerja, kerja, dan kerja. Bahkan hari libur yang sangat dinanti-nanti pun akhirnya berlalu sia-sia karena umumnya dipakai untuk menebus waktu tidur yang kurang saat bekerja. Bukannya dipakai untuk melakukan kegiatan lain yang seru. Nah, seperti itulah kehidupan Kusano Tetsuya. Bayangannya dulu saat kuliah, bahwa dia akan membeli mobil dari hasil kerja dan menikmati dengan cara asyik, tidak terkabul sepenuhnya. Setelah bekerja dia memang berhasil mencicil mobil, yang akhirnya ya hanya digunakan untuk pergi dan pulang kerja. Bahkan digambarkan kalau CD player-nya tak pernah dipakai karena dia tak pernah mengikuti perkembangan musik terbaru. Benar-benar kehidupan yang membosankan.
Lain halnya dengan Yokoi Ryota. Di usianya yang belum genap dua puluh tahun, masih banyak yang ingin dia lakukan. Dia merasa belum puas dengan apa yang dia dapatkan sekarang, kuliah di kampus yang kurang terkenal dengan kehidupan yang jauh dari kata mengasyikkan. Semangatnya masih menggebu untuk melakukan hal-hal seru tapi apa daya, ajal justru menjemputnya terlalu dini. Pengebut ugal-ugalan begitu saja menamatkan riwayat hidupnya di jalanan. Tapi, sebelum Ryota sadar betul bahwa kehidupannya telah berakhir, ternyata dia masih diberi kesempatan untuk memperpanjang waktunya di dunia, dengan status sebagai hantu gentayangan. Apa yang akan dia lakukan dengan kesempatan itu?
Di awal membaca novel ini, buat saya memang terasa datar dan agak membosankan. Penuturannya datar dan agak lambat, sehingga memang perlu bersabar. Namun akhirnya saya paham kenapa penulis membuatnya seperti itu, rupanya Koshigaya Sensei benar-benar ingin pembaca merasakan sendiri bagaimana monotonnya kehidupan Kusano. Makanya jangan heran kalau kita akan disodori detail-detail tentang Kusano yang sebenarnya biasa saja, tapi justru di situlah letak kegelisahannya. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini ada dua: POV ketiga saat memaparkan tentang Kusano, dan POV pertama saat menceritakan Ryota. Dan tentu kelihatan bedanya, karena begitu memasuki bagian Ryota, ritmenya jadi terasa lebih dinamis. Ryota ini cowok yang suka ngomel, sekaligus lucu. Bahkan saat menceritakan nasib malangnya pun saya sebagai pembaca jadi tertawa alih-alih ikut sedih. [Duh, maaf ya Ryota!]
Cerita di novel ini tidak melulu seputar tentang Kusano dan Ryota, kok. Ada Minami, bawahan Kusano yang memiliki indra keenam dan akhirnya ikut-ikutan berteman dengan dengan Ryota, Sho-chan si gadis imut yang ditaksir Ryota, juga Si Kubi Koki-koki yang bikin Ryota jera. Tips saya untuk membaca novel ini memang bersabarlah pada awalnya, karena makin lama makin terlihat keseruannya, kok. Kita akan diajak mengikuti Ryota menghabiskan bonus hidupnya sebelum akhirnya menuju keabadian. Khas drama fantasi ala Koshigaya Sensei, hal-hal sederhana yang pada akhirnya menuntun pada decak kagum dan gelengan kepala karena heran “kok bisa begitu”. Nggak percaya? Coba aja baca sendiri! 🙂
Stars: 3 of 5.
Hay kak Noy. Nih aku mau stor Review Novel Bonus Track >> http://dianputu26.blogspot.com/2014/11/resensi-bonus-track-berteman-halusinasi.html
Ini reviewku ^^http://asysyifaahsbook.blogspot.com/2014/12/review-bonus-track-koshigaya-osamu.html
setor review ^^ https://www.facebook.com/notes/fransisca-susanti/review-bonus-track-by-koshigaya-osamu/10203927548628056