Judul: Dirty Little Secret
Penulis: aliaZalea
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Metropop, Drama, Romance, Keluarga
Tebal: 336 Halaman
Terbit: Januari 2014
Harga normal: Rp 63.000,00
Menyimpan sebuah rahasia selama delapan tahun, pastinya tak mudah. Terlebih, rahasia yang disembunyikan itu bukanlah sebuah benda mati melainkan sebuah… oh, dua makhluk hidup! Kehamilan yang tak direncanakan, janin yang sempat tertolak, tapi kini telah mewujud menjadi dua bocah lelaki nakal nan menggemaskan. Erga dan Raka, buah cinta Jana yang selama ini dirawatnya sendirian sebagai single parent. Buah cintanya bersama seorang pria brengsek ketika masih kuliah di Amerika dulu. Anak-anak kembar yang begitu dicintai oleh Jana, tapi keberadaannya justru dirahasiakan dari sang ayah sendiri. Jana merasa aman-aman saja dengan kehidupannya bersama si kembar yang meski sering nakal tapi tetap sering menerbitkan senyum di wajahnya. Hingga suatu ketika Ben datang, dan membuat rahasia itu pun mau tak mau terkuak. Masalah pun berawal dari sini….
Yay, saya akhirnya membeli dan membaca novel ini yang beberapa minggu lalu saya jadikan sebagai Wishful Wednesday. Terpesona pada kovernya yang simpel elegan dengan warna birunya yang menawan. Namun tentu pertimbangan kover bukanlah satu-satunya alasan, karena sinopsisnya pun juga menarik. Terlebih karena saya belum lama menuntaskan novel dari penulis yang sama, yaitu The Devil in Black Jeans. Lalu, bagaimana kesan keseluruhan saya setelah membaca Dirty Little Secret ini? Bagus, kok, tapi memang sedikiit di bawah ekspektasi saya, dan saya lebih menyukai The Devil in Black Jeans dengan segala letupannya.
Oke, jadi ceritanya adalah Ben dan Jana yang sempat berpacaran di Amerika, dan gara-gara hubungan bebasnya, Jana pun hamil. Ben yang sama sekali tak mengharapkan hal ini, seketika emosi dan menyuruh Jana untuk menggugurkan kandungannya mumpung masih dini. Namun Jana tentu tak mau. Dan mendapati Ben yang brengsek dan tak mau bertanggung jawab, Jana pun memutuskan untuk benar-benar memutuskan hubungannya dengan Ben. Jana memutuskan kembali ke Indonesia, dan mengabaikan setiap bentuk komunikasi yang coba dijalin oleh Ben.
Hingga, delapan tahun kemudian Ben kembali ke Indonesia dengan tujuan khusus untuk mencari Jana. Rupanya Ben masih teramat mencintai Jana dan ingin kembali merajut hubungan. Ben tak tahu, bahwa ternyata Jana tak jadi menggugurkan kandungannya. Di lain sisi, Jana juga mengatakan kepada si kembar kalau ayah mereka sudah meninggal, sudah ada di surga. Jana tak mengira kalau tiba-tiba ia bertemu dengan Ben di sebuah acara lelang, dan terus berlanjut dengan Ben yang terus menerus menghubungi dan mendatanginya. Layaknya pepatah sepandai-pandainya menutupi bangkai, baunya akan tercium juga. Serapat-rapatnya menutupi rahasia, akhirnya terkuak juga kalau Ben adalah seorang ayah dari Erga dan Raka. Juga, rahasia kalau ternyata Jana masih mencintai Ben, sekeras apa pun dia berusaha menyangkal dan menolak keberadaan lelaki itu. Lalu, bagaimana kelanjutannya??
Kalau boleh saya bilang, novel ini bagus karena alia menjalinkan setiap ceritanya dengan apik, juga dialog-dialognya yang enak dicerna. Namun untuk konflik, maaf saja, sejak rahasia itu terkuak oleh Ben, novelnya jadi agak kurang seru. Penceritaan selanjutnya adalah tentang Ben dan Jana yang terbakar oleh gairah mereka sehingga bercumbu untuk beberapa saat -membuat saya berpikir, ini Metropop apa Amore? hehe. Juga bagaimana begitu mudahnya Erga dan Raka “menerima” kehadiran Ben di kehidupan mereka, membuat novelnya jadi sedikit kurang greget. Usaha Ben untuk kembali kepada Jana juga sebenarnya tak bertepuk sebelah tangan, karena Jana juga masih mencintainya. Yang menghalangi Jana untuk menerima ajakan Ben untuk menjalin hubungan kembali adalah ketakutan Jana terhadap rasa sakit di masa lalunya, ketakutan Jana bahwa Ben akan kembali pada kebrengsekannya dulu. Mungkin, konfliknya akan jadi lebih greget kalau dihadirkan pria lain di kehidupan Jana yang menghalanginya menerima Ben.
Nah, jika di The Devil in Black Jeans saya jatuh cinta pada sang hero yaitu Jo, sayangnya entah kenapa di sini saya kurang bisa jatuh cinta sama Ben. Hm, dibilang ganteng sih udah dijelasin, juga sosok tubuhnya yang oke. Cuma kayaknya deskripsinya nggak sekuat Jo, apalagi di sini Ben banyak dikeluarkan sisi lemahnya karena rasa bersalahnya, juga, beberapa kali dia terkesan umbar nafsu dan hanya menunjukkan sisi dirinya yang dulu yang egois. Huh, maaf ya, Ben, tapi saya justru jatuh cinta dengan dua juniormu tuh: Erga dan Raka! Aah, si kembar ini menggemaskan sekali. Yaa, meskipun fokus ceritanya pada kedua orangtuanya, tapi begitu muncul adegan yang ada Erga dan Raka ini selalu nancep buat saya. Kekompakan mereka sebagai kembar, berantem-berantemnya, Erga yang sensitif dan Raka yang ekspresif… ah, aku jatuh cinta deh pada dua bocah ini! Hihihi. 😀
Sekian ulasan saya tentang Metropop berjudul Dirty Little Secret ini. Bagaimanapun saya tetap menyukainya dan merekomendasikannya, kok. Tapi, berhubung di tengah-tengah sempat merasa bosan dan dilama-lamain ceritanya, bintangnya 3 dari 5 aja deh. 🙂
Note: diikutkan pada Indonesia Romance Reading Challenge 2014. 🙂
Pingback: Joining Indonesian Romance Reading Challenge 2014 (!!) | Dinoy's Books Review
Kalo aku sih suka sama DLS ini, aku kasih 4 bintang. Lebih suka sama Ben dr pada Jo, soalnya Jo terkesan bad boy (Banyak tato+drummer)
http://starlibrary.wordpress.com/
Hmmm.. Kalau ada cowok lain dalam kehidupan Jana, malah jadi mirip sinetron dong, kak. Mungkin itu yang dihindari penulis *angguk2
Iya ya Cheei, tapi berasa ‘gitu doang’ jadinya. Wkwkwk *pembaca riwil*
Stor lagi mbak. Hehehehe… Baru berkunjung dan melihat daftar resensimu.
http://dianputu26.blogspot.com/2014/02/resensi-dirty-little-secret-kukejar-apa.html