Love, Hate & Hocus-Pocus by Karla M. Nashar

LoveHateHocusPocusJudul: Love, Hate & Hocus-Pocus

Penulis: Karla M. Nashar

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Genre: Metropop, Roman, Komedi

Tebal: 264 Halaman

Terbit: pertama: Mei 2008; yg dibaca: cetakan keenam, Januari 2013

Cara dapat: pinjam dari Kak Yuska

Harga normal: Rp 45.000

Do you believe in magic? Sihir yang dapat membalikkan apa yang terjadi di dunia nyata, membuat suatu hal yang mustahil menjadi mungkin? Termasuk, dua orang yang saling membenci tahu-tahu jadi saling cinta. Seperti yang menimpa Gadis dan Troy, tatkala orang-orang di sekelilingnya terpesona pada mantra yang diucapkan seorang gipsi, hanya mereka berdua yang menertawakannya. Akibatnya, gipsi itu melakukan sesuatu yang membalikkan perasaan mereka. Jika di pertemuan pertama mereka dengan sukarela menanamkan benci pada masing-masing, karena sihir dari sang gipsi tahu-tahu mata mereka menjadi berbinar penuh cinta, bertunangan dan lantas menikah! Sayangnya, mantra itu hanya berlangsung 13 hari, karena setelah itu mereka berdua bangun dengan keadaan bugil, seranjang, status tetap sebagai suami-istri, tetapi… perasaan benci itu timbul kembali!

Biasanya, saya nggak suka dengan novel yang lebay dan agak nggak masuk akal alias nggak membumi. Ketika mulai membaca novel ini, awalnya memang saya nggak langsung suka, karena saya mendapati beberapa hal yang berlebihan. Oke, jadi di sini dua karakter utamanya adalah Troy dan Gadis, mereka berdua sama-sama menjadi manajer di BPI, perusahaan farmasi terkemuka, dan sama-sama mengalami yang namanya hate at the first sight. Yep, sejak pertemuan pertama mereka sudah saling membenci, padahal mereka bekerja pada tim yang sama dan harus sering berkomunikasi. Gadis membenci Troy yang dianggap terlalu berlebihan sebagai seorang pria metrosexual dan kebarat-baratan, padahal ya orang Indonesia asli. Penggambaran Troy memang lumayan lebay di sini, suka dandan berlebihan padahal cowok, setiap ngobrol harus terus pakai bahasa Inggris (diceritakan dia lama tinggal di Amerika), juga setiap produk yang dipakainya harus merek luar negeri. Troy juga tidak menyukai Gadis sejak melihat penampilannya pertama kali, hanya gara-gara Gadis suka mengenakan merek-merek lokal, juga cara bicara Gadis yang selalu sinis dan ketus padanya.

Bagian yang berlebihan lain ada pada dialog, di prolog saya sudah merasa dialognya agak aneh, Dua orang ini berada pada kondisi kaget karena mereka seranjang berdua dan sudah jadi suami-istri, lalu mereka sama-sama mengucapkan kalimat yang bermakna persis hanya saja dalam dua bahasa yang berbeda. Seperti ini contohnya:

Gadis: Bagaimana mungkin?

Troy: How could this possible?

Gadis: Seseorang harus membayar lelucon tolol ini!!

Troy: Somebody must pay for this stupid joke!!

Maksud saya, mungkin memang sengaja ya pemikiran kedua orang yang saling bertolak belakang ini dibuat sama, tetapi harusnya kalimatnya bisa lebih divariasi lagi, jadi nggak kayak sekadar bilingual begitu. Lalu, ada adegan yang lumayan mengganggu saya, yaitu saat Troy datang ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) untuk mengunjungi balita yang terkena dampak dari Dheomiticyl, produk terbaru dari BPI. Digambarkan Troy yang serbabersih merasa jijik dengan kondisi rumah sakit di Indonesia, dan ada detail yang seperti ini:

Troy melangkah cepat melintasi koridor-koridor rumah sakit yang sesak dipenuhi berbagai macam manusia sakit. Ada yang batu-batuk. Bersin-bersin. Sesak napas. Garuk-garuk. Mata merah. Ingusan. Korengan. Cantengan. Kudisan. Kutuan. Congekan. Panuan. Sampai mencret-mencret. Semua lengkap tersaji, baik dalam menu a la carte maupun buffet.

Euh, yaiks, makin ke belakang deskripsinya makin jijik. Saya memang tidak terlalu menyukai berkunjung ke rumah sakit, terlebih karena bau obat-obatan yang menguar. Namun kayaknya nggak sampai segitu joroknya, deh, apalagi RSCM yang tergolong rumah sakit besar.

Tapi… lupakan semua kelebayan itu! Karena semakin saya lanjut membaca, semakin saya dibuat menikmati dan tergelak dengan setiap dialog lucunya. Mulai dari dialog Troy dan Gadis yang saling mencela karena kebencian mereka, juga pemikiran mereka yang mulai mengakui bahwa sebenarnya mereka tertarik satu sama lain, juga adegan-adegan yang membuat mereka terjebak dalam kondisi telanjang! Huahahaha, saya melihatnya seperti dua anak kecil yang saling bilang NGGAK MAU tapi diam-diam melirik satu sama lain dan saling ingin tahu apa yang dikerjakan lawannya. Hehe.

Saya yang awalnya benci luar biasa ke Troy yang jadi cowok kesannya songong dan arogan banget, tetapi akhirnya merasa melting juga saat dia mulai perhatian ke Gadis, dan malah saya berbalik yang awalnya mendukung Gadis jadi gemas sendiri. Ya habis, Troy mulai lunak dan mengakui Gadis adalah seorang wanita yang memesona dan mulai melakukan pendekatan, tetapi Gadisnya tetap sinis dan ketus, padahal dalam hati dia juga mulai luluh melihat Troy. Gadis ini gengsian, dia nggak mau menarik kata-katanya sendiri yang bilang nggak akan pernah mau sama cowok semacam Troy. Hehehe.

Dear Karla, I adore you much for this novel, for making me laugh along reading the story, and enjoy it only in one and half day. πŸ˜€ Buat editor, selain hal-hal berlebihan yang saya sebutkan di atas, saya nggak ada catatan khusus. Secara penulisan rapi, hampir nggak ada typo, penulisannya pun sesuai EYD, hanya mungkin masih menggunakan kata “memerhatikan” dan “selebriti” tetapi bisa dimaklumi karena cetakan pertama masih tahun 2008. Soal dialog-dialog dalam bahasa Inggris, saya nggak bisa komentar soal grammar soalnya saya sendiri nggak hafal, hehe.

Jadi kalau butuh bacaan yang menarik, sangat menghibur dengan tempo cepat, aku saranin deh baca Metropop yang ini. Yah, bener-bener anggap hiburan aja, kalau nemu beberapa adegan yang lebay di awal, tetep teruskan baca aja, hehe. Tapi nggak jamin yaa kalau pas baca ending jadi ngerasa kayak DITIPU. Lol, aku sih cuma bisa ngakak dengan ending-nya, yang dalam kondisi normal aku akan merasa aku ditipu, tetapi karena sepanjang cerita udah dibawa ngakak, ya nevermind sih! Hohoho. And I’m so gonna read Love, Curse & Hocus Pocus, novel lanjutannya ini. πŸ˜€

Note: Diikutkan pada Indonesian Romance Reading Challenge 2014

Stars: 4 of 5

Advertisement

3 thoughts on “Love, Hate & Hocus-Pocus by Karla M. Nashar

  1. aku ngakak baca buku ini, apalagi pas Troy dan Gadis berkunjung ke rumah anak kecil yg sakit itu trus Troy alergi dengan kekotoran yg ada di sana, hahahaha, ngakak abis

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s