Behind the Book: Get Lost (curhat & giveaway^^)

Cover_Get Lost

Judul: Get Lost

Penulis: Dini Novita Sari

Penerbit: Bhuana Sastra (imprint dari Bhuana Ilmu Populer)

Genre: Traveling, drama, romance

Terbit: November 2013

Tebal: 198 Halaman

Harga: Rp 32.500

Once upon a time, there’s a chat between me and my bestie …

Me: Aaakh, ada lomba penulisan nih di Penerbit gede itu… mau ikut, mana ada kategori travelingnya lagi. Tapi naskah catatan perjalananku udah mau kumasukin BIP, apa buat ini aja ya, tapi nggak enak udah bilang BIP mau coba ke sana. 😦

Bestie: Kapan sih deadline-nya? Ya bikin naskah baru lagi, lhaa…

Me: Eh, Maret nihh… dua bulan lagii!

Dan setelah itu, saya kembali berkutat dengan pengerjaan naskah catatan perjalanan yang sedianya akan saya coba ‘lamar’kan ke Penerbit Bhuana Ilmu Populer; karena saya dapat info dari teman kalau BIP sedang butuh naskah perjalanan, dan ‘kebetulan’ sekali saya pun sedang menyusunnya. Lalu, ketika naskah sudah selesai dan terkirim ke BIP, keinginan untuk mengikuti kontes penulisan di penerbit besar itu timbul lagi. Penerbit yang, sebenernya masih bisa dibilang ada hubungan saudara dengan BIP juga, sih, haha! Perkataan sahabat saya masih terngiang di kepala. ‘Ya bikin naskah baru lagi, lha!’ Hah, memangnya gampang apa nyusun naskah? Mana udah masuk tengah Februari lagi, deadline-nya sebentar lagii…. Hm, tapi, nggak ada salahnya dicoba, mumpung ada tenggat waktunya yaitu akhir Maret, jadi seharusnya akan lebih terpacu, ya.

Saya ingat, di bulan Februari saya baru saja selesai liburan dari Pulau Dewata, dari tanggal 01-04 Februari 2013. Liburan yang menarik, tanpa perencanaan yang kaku, terlebih karena saya baru saja liburan dari Sumatera Barat akhir Januari, jadi bokek dan mau selow saja untuk Bali ini. Saya janjian dengan beberapa kawan saya untuk jalan-jalan di Bali. Mereka ini juga dari Jakarta, tetapi waktu keberangkatannya ke Bali berbeda. Singkat kata, perjalanan ke Bali ini saya jadikan inspirasi untuk cerita saat Lana ke Bali bertemu dengan Tozan, Oleq, Rama, Gandhi, Alvin, Happy, dan Brian. Dengan Tozan saya beneran bertemu, dengan adegan yang tidak banyak saya ubah untuk di novel. Dengan Oleq pun bertemu, tetapi saya hanya pinjam nama dan sedikit sifat ‘gombal’ dan galaunya, haha. Lalu Rama, Gandhi, Alvin, Happy, dan Brian adalah manifestasi perjalanan saya bersama Kak Harry, Arif, Kak Hardi, Emmilia, dan Donal. Adegan kami mengunjungi Ceking dan RM Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku di Ubud adalah nyata, namun saya bumbui fiksi. Jadi perjalanan di Bali adalah kisah nyata, tapi tentunya saya beri bumbu-bumbu drama yang mana adalah fiksi.

Lalu, beranjak ke perjalanan Lana di Singapore. Saya pun tak menampik bahwa saya pernah mengunjungi negara alias kota ini secara nyata, bahkan tiga kali sampai novel ini terbit. Jadi yang saya jadikan acuan tentang deskripsi tempat ya dari pengalaman saya sendiri. Tapi, adegan bertemu bule atau menginap bareng di apartemen, itu murni fiksi belaka, haha. Di tengah proses penyusunan novel yang saya tujukan untuk lomba ini, saya juga sempat mengalami kebingungan mau diarahkan ke mana novel ini. Kira-kira, kalau bisa dijabarkan, tergambar dalam dialog dengan sahabat saya yang sama seperti ini:

Me: Jadi aku tuh mau bikin kisah cewek yang jalan-jalan  ke beberapa tempat gitu, beberapa kota dan negara. Dan menceritakan pengalamannya saat traveling, seperti ketemu orang-orang baru yang banyak mengajarkan sesuatu sama dia.

Bestie: Terus benang merahnya? Premisnya apa? Mesti ada satu hal yang jadi tema utama dong, nggak cuma jalan-jalan gitu.

Me: Enggg, iya juga ya, haha. Kepikirnya cuma jalan-jalannya aja. Apa dong, yaa?

Bestie: Ya harus ada, dong! Haha…

Dan dari hasil obrolan itu, saya pun menyisipkan kisah tentang Lana yang mengingat lagi seseorang di masa lalu yang amat berarti bagi dirinya. Dharma, pria yang dicintainya. Saya pun memasukkan tentang Lana yang dalam perjalanannya tiba-tiba mengingat lagi bahwa dia merindukan Dharma yang pergi begitu saja. Dia dibuat berkaca lewat orang-orang yang ditemui di tiap perjalanannya, bahwa dia sama sekali belum melupakan Dharma, meski sekuat apa pun mencoba.

Perjalanan ketiga adalah Seoul dan Busan, Korea Selatan. Hm, saya tak menampik kalau saya ada sedikit unsur ‘ikut-ikutan’ tren, dan saya nggak malu mengakuinya. Maksud saya, tren novel Korea masih besar, saya pun sering membaca novel Korea keluaran salah satu penerbit karena ikut mengecek naskahnya juga. Dari kerjaan saya itu, saya jadi banyak tahu tentang negara Korea, jadi kenapa nggak memasukkan juga petualangan di negara ini. Tapi saya sengaja ingin membuat fun, nggak melow seperti saat di Bali, atau pilu seperti di Singapore. Pikir punya pikir, timbullah ide bahwa Lana yang seharusnya berjalan-jalan karena menang hadiah tiket dan uang saku ke Korea, harus ikut teman barunya yang orang Korea untuk mencari sebuah hanbok –baju tradisional Korea– yang jadi warisan turun temurun! Haha. Saya masukkan pula unsur tempat dan makanan khas, yang banyak saya ‘contek’ keterangannya dari buku-buku bertema Korea yang saya baca, hehehe. ^^

Seingat saya, proses penulisan naskah Get Lost ini sekitar 3 minggu, atau sebulan kurang. Memang saya mulai mengerjakannya di pertengahan Februari, dengan deadline akhir Maret 2013. Tapi di tengah-tengah saya sempat mandek, buntu ide. Tapi saya nggak mau menyerah, kepalang tanggung! Pikir saya, sejelek apa pun, yang penting saya berani ikutan dulu lomba ini, dengan jumlah halaman sesuai kriteria yang diminta penerbit tersebut. Naskah ini pun serasa tak ada outline-nya, mengalir gitu aja, yang tentunya kelemahannya adalah saya suka tiba-tiba stuck. Tetapi di perjalanan keempat, yaitu ke Surabaya dan Probolinggo (Bromo), tibalah saatnya saya harus mempertemukan Lana dengan kunci jawabannya; di mana sebenarnya Dharma berada sekarang? Masih hidupkah? Baik-baik sajakah?? Kenangan berjumpalitan ketika Lana menginjak kembali kota asalnya, Surabaya. Pergi ke Pasar Blauran demi menyantap es dawet yang penuh memori –dan sungguh memori itu nyata ketika saya menikmati es dawet bersama almarhumah mama saya dulu :)– juga mengunjungi Gunung Bromo sesuai permintaan Dharma. Ya, saya sendiri pernah ke Bromo, tetapi saat naskah itu ditulis, saya belum ke sana, saya malah baru ke Bromo pada bulan Mei 2013; dan akhirnya saat merevisi naskah, saya jadikan pengalaman kunjungan saya ke Bromo sebagai dasarnya.

Pada akhirnya, naskah selesai, lalu terkirim ke penerbit yang mengadakan lomba. Saya lega, karena saya sudah berhasil menaklukkan tantangan diri sendiri untuk menyelesaikan satu naskah utuh. Tetapi, saya tetap merasa tak percaya diri, yaitu saya akan kalah. Ah, bukankah lebih banyak naskah lain yang ikutan lomba itu yang dirasa lebih bagus?? Dan firasat saya benar, saya kalah, haha! Saya sudah punya plan B, untuk mengajukan naskah tersebut ke penerbit lain. Mumpung sudah punya naskah, kalah lomba masa lalu didiamkan?? Hehehe… dan saya memilih ‘mengoper’nya ke Bhuana Ilmu Populer. Dengan pertimbangan saya sudah tahu kontak editornya karena naskah nonfiksi saya sedang diproses. Dan sesuai prosedur penerimaan naskah oleh mereka, ketika saya tanyakan tepat saat tenggang waktu review naskah oleh tim penerbit selesai, Puji Tuhan, naskah saya diterima!! Yay, sungguh senang. Tapi mereka menyertakan beberapa poin revisi tentang kelogisan. Saya pun menerima dengan senang hati masukan-masukan dari mereka! Wohoo, bukan main gembiranya saya!! ^^

Dan mulai bulan September 2013, proses pengeditan secara intens dilakukan, dan sangat senang mendapatkan editor yang sangat baik, yaitu Agatha Tristanti; jeli dan enak diajak bekerjasama. Proses layout dan desain kover pun luar biasa menyenangkan, saya diberi kesempatan untuk memberikan masukan, hingga akhirnya pada pertengahan Oktober jadilah kover dan layout naskah final, saya diminta mengecek juga memberikan approval dan voila! Kini novel perdana saya sudah mejeng di Gramedia di beberapa kota. ^^

Terima kasih tentunya saya ucapkan kepada Tuhan, BIP, keluarga, dan sahabat-sahabat yang banyak mendukung saya… kalian bisa baca ungkapan terima kasih saya yang lumayan banyak di halaman kata pengantar novel Get Lost, hihi. Nah, begitulah kira-kira proses penulisan novel perdana saya. 🙂 Ingin membaca langsung dan mungkin ingin memberikan masukan pada saya yang penulis pemula ini, silakan jumpai dan beli di toko buku terdekat, atau ikuti kuis yang saya adakan di bawah ini:

KUIS GET LOST \(^.^)/

Kuis ini masih dalam rangka rangkaian giveaway ulang tahun blog ini (tanggal 26 November) dan tentunya ulang tahun saya sendiri (tanggal 30). Hadiah untuk giveaway kali ini adalah 1 novel Get Lost PLUS bonus 1 novel dari koleksi pribadi saya, akan saya pilihkan yang masih baik kualitasnya tentunya, dann… tambahan 1 notes cute, semua untuk SATU ORANG!! Banyak, kann??^^

Cara mengikuti kuisnya gampang sajaa….

Sedikit narsis boleh dong ya, haha! Setelah membaca curhat saya tentang proses penulisan Get Lost, saya ingin baca pendapat kalian dong tentang  artikel ini… silakan mengomentari bagian yang mana saja sesuka kalian. Lalu, aku pengin kalian menyemangatiku juga untuk terbitnya novel perdana ini, haha!! ^^ Ucapan semangatnya juga bebas terserah kalian. ^^ Silakan tuliskan kedua hal ini di kolom komentar di bawah ini sambil mencantumkan nama dan akun twitter kalian. Lalu, aku minta kalian twit promo novel Get Lost dengan mencantumkan link artikel ini dan cc ke akun twitterku yaitu @dinoynovita, plus hashtag #GAGetLost. Begini contoh twitnya:

Ada novel perdana dari @dinoynovita judulnya Get Lost! Beli yuk, ntar diajak jalan2 sama Lana! (insert link artikel ini) #GAGetLost.

Okaay, nggak susah, kaann… aku tunggu dari tanggal 26 November – 03 Desember 2013 yaa… pengumuman pemenangnya di tanggal 10 Desember 2013 sama seperti pemenang kuis lain di bulan ini. Ikutan, yaa… Thank youu!! ^^

31 thoughts on “Behind the Book: Get Lost (curhat & giveaway^^)

  1. gak pengen bertele-tele nih kak,
    intinya artikelnya keren kak.. gak bikin bosen padahal lumayan panjang. hehe.
    s

    elamat dan semangat ya kak buat novel perdananya , semoga bisa nelurin novel-novel keren berikutnya. semoga novel perdananya lancar trus laris manis dipasaran 🙂
    oh ya 1 lagi, jangan lupa pilih aku ya buat menangin GA ini. hahaha :3

  2. artikel ini sedikit banyak bikin gua meringis mengingat cerita2 yang gua buat itu jarang sekali menyentuh kata tamat, ahahahaha 😀 tapi postingan ini mengingatkan bahwa di mana ada kemauan, di situ ada jalan ^o^ selamat buat novel perdananya ya, Dini, and tetap semangat dalam menelurkan karya2 lainnya 😉

    Indah
    @in2cards

  3. artikel ini menjadi satu inspirasi juga buat aku untuk terus berupaya akan sesuatu yang sudah dikerjakan sampai selesai. Dan suatu usaha tak pernah sia-sia,kesempatan itu tak hanya ada di satu pintu. semoga peluncuran bukunya sukses ya kak dan laris manis! hehehe.. dan semoga langkah ini mengawali langkah selanjutnya untuk menghasilkan buku-buku berikutnya.

  4. Nulis novel dalam 3 minggu? Haha, aku aja nulis udah bertahun-tahun belum tamat2. x3 Soal feeling ‘kayaknya aku bakal kalah’ aku juga sering ngalamin. Aku sering ga pede sama kemampuan nulisku, tapi aku belajar untuk mencintai karyaku sendiri dan percaya sama kemampuan sendiri. Aku mikir gini : Namanya juga masih belajar, malu2in dikit mah wajar lah. X3

    Ayo, ikutan PSA 2 ka Noy. Siapa tahu kali ini bisa terpilih, hehehe. Ini baru awalnya. 😀 Good luck, semoga karya-karya berikutnya bisa segera bermunculan di toko buku. 🙂

    Siska
    @cizuchan

  5. Baca sekilas udah penasaran. Biasanya ceerita yang dibuat dari pengalaman pribadi itu lebih kental. Apalagi kakak bikin kisah travellingnya itu beneran, jadi enggak akan ganjil tentang tempat-tempat dan suasananya. Jadi bener-bener kelihatan real. Soalnya biasanya kan ada, penulis yang ingin memuat cerita dengan nuansa travelling, jatuhnya malah kayak bikin laporan perjalanan.
    Terus kalo bahas tentang bikin novel cuman 3 minggu? Anda super sekali. Aku aja nyoba ada tuh hampir setahun, tetep ngejogrok di draft. Aku salut sama kakak, berarti kakak bener-bener hebat dalam me manage waktu yang kakak punya.. LANJUTKAN!!!

    Untuk novel perdanannya selamat ya kak. Jangan cepet puas dan semakin semangat buat bikin novel-novel yang keren atau bahkan lebih keren lagi. Aku juga berharap suatu saat nanti, aku bisa seperti kakak. Berawal dari yang kecil untuk sesuatu yang besar. Well, congaturation!!! 🙂

    ID: @san_fairydevil

  6. Pingback: Funtastic November Book Party~~ (^.^)/ | Dinoy's Books Review

  7. Sepertinya Get Lost nya keren mbak.. atau emg kereeeeen beneran 😀 oh ya, happy anniversary buat dinoybooksreview yah.. semoga semakin kece dan mengasyikan, 😀 buat mbak juga, untuk tgl 30 nya, happy birthday.. semoga bisa lebih baik dari kemarin2, novelnya bisa booming di pasaran, trus novel keduanya nyusul deh, amiiiiin 🙂
    oh ya, aku tertarik banget dgn cerita Lana yang gak bisa ngelupain Dharma loh. hehe… hampir mirip pengalaman pribadi (curhat :D) sebenarnya, sbg pihak wanita, terkadang kita terlalu sulit melupakan, cuma bisa gigit jari aja ketika move on itu gagal :D. Lalu, Lana, yang berpikir melupakan Dharma itu mudah ternyata salah. Banyak hal yang justru malah mengingatkannya pada sosok tsb. hmmmm, beneran deh, pengeeeeeen bgt baca novel mbak. ada unsur travelling nya plus romance yang menjadi favorite saya :). buat aku aja deh mbak novel kece nya :D.
    semangaaaat deh mbak buat peluncuran novel Get Lost nya, semoga best seller dan bisa disusul dgn novel2 mbak yang lainnya 🙂 semangat mbak, optimis buku perdananya sukses… Go, fighting!! 😀

    Salam kenal,

    Sintyatika Putri 🙂
    @Sintyatika_Tyn

  8. satu kata yg pertama pengen saya ucapin “HEBAT” 😉 bisa nyelesaiin novel dlm waktu sesingkat itu… kk itu bener2 hobi travelling ya 😀 kesana kemari, gak heran kalo kakak bisa buat novel “Get Lost” . Cerita yg kakak cantumin diatas bener2 bikin penasaran sm novelnya 🙂 baru baca sedikit gw udah langsung kebawa suasana ( berimajinasi, serasa ikut dlm cerita jalan2 sm si Lana 😀 ), sekilas ceritanya bikin pembaca jd penasaran,,,,,,gw dalem hati jadi mikir next ceritanya gmn ya,,, sampai akhirnya gue bener2 penasaran dan pengen tau bgt endingnya “harus mempertemukan Lana dengan kunci jawabannya; di mana sebenarnya Dharma berada sekarang?”

    Jadi bingung mau bilang apalagi 😀 pokoknya kerennn… oh ya, happy birthday untuk blognya 😉 semoga selalu bisa memberikan informasi yg menarik… dan happy birthday untuk kk yg ke…………yg ke berapa ya 😀 ……. semoga di usia kk yg muda ini kk bisa jadi penulis novel yang terkenal… kayak Andrea Hirata gitu deh……Amin 😉 Perjuangan kk di novel perdana kk udah berhasil… next ciptain novel2 remaja yang lebih menarik lagi yaaa… Ganbatte! Fighting 😉

    INTAN PERMATA SARI
    @gung_ta06

  9. Aku paling suka proses kreatifnya kak dinoy.. Kayaknya ngalir dan tanpa beban.. Dan ada teman yang mendukung.. Dan yang paling penting dari semua itu adalah semangat kak dinoy sendiri…
    Kayaknya dirimu benar-benar punya semangat yang teguh dan yakin. At least dirimu gigih berusaha. Wah ini yg patut aku contoh..

  10. Awalnya aku berfikir baca artikel ini bakalan ngebosenin,soalnya ini kan crita behind the book eh tp pas dibaca ternyata seru jg apalgi disini jg diceritakan gimana jatuh bangun nya kadinoy utk membuat suatu naskah dan sikap pantang menyerah ka dinoy patut diacungi jempol (y)

    dan.. Semangat buat kadinoy karna sudah melahirkan satu karya baru buat dunia perbukuan 😀 semoga karya kk ini laris manis dipasaran,menjadi best seller dan ka dinoy bisa menciptakan karya2 selanjutnya yg lebih wow ^^

    Nama: Linda Novianty
    Twitter: @NoviantyLinda

  11. Dinoy..oemji..
    maaf yaa..ak baru ngucapin “SELAMAT BUAT DEBUT NOVELNYA” jujur ak belum baca novel kamu, *yang punya Mbak Yuska juga belum* #duhparah
    etapi aku yakin deh pasti bagus – wong nulis artikel diatas aja uda bagus, apalagi klo untuk novel ^_^
    eniwe, es dawet Blauran itu juga favoritku lhooo #infoajah *klo dipikir-pikir udah lama juga ak belum kesana lagi semenjak kembali ke Surabaya* dulu sering bolak balik ke Blauran karena cari printilan buat acara lamaran – trus biasanya selain dawet aku juga suka mampir di soto ayam, itu tuh yg dipojokan, enak sotonya #pastilaper *ini kenapa malah bahas yang lain*

    Oia, novel.novel..
    Fighting! Ganbatte! Semangat! ya Noy’
    Duh, bangga deh sama kamu, bisa menyelesaikan novel dengan deadline yang singkat – plus.plus..semangat pantang mundurnya itu loh..bikin iri, oia – klo nanti aku sudah baca novelnya, boleh kan yah aku nulis reviewnya? #bukannyaharus?

    Keep writing yang Noy’
    Ditunggu hasil tulisan tangan lainnya >> dalam bentuk novel maksudku ^_^
    Again, congratulation for your achievement, this is awesome *hug and kiss*

    @windascorfi

  12. Nama: Rizka
    Twitter: @rizka2701
    Share: https://twitter.com/rizka2701/status/405573440955895808

    Hallo kak Dinoy, selamat ulang tahun dan selamat atas launching novel perdananya. Moga selalu sukses dalam segala aktivitasnya.

    Hmm, berdasarkan artikel kak Dinoy ada beberapa point yang pengen aku komentari:
    1. Jadwal liburan awal tahun Kita itu kok bisa sama yah? Sumatera Barat dan Bali. Aku juga liburan ke sana awal tahun ini. Kebetulan dapet tiket promo. Bahkan, ke Sumatera Barat cuma 60ribu PP. haha. Tapi Kita belum berjodoh karena gak ketemu pas liburan. Ya ialah yg liburan ke sana banyak banget orangnya.
    2. Cover get lost itu cetar membahana badai dah. Keren banget. Melihat cover-nya saja orang sudah banyak yang penasaran loh. Beruntung banget dapat desain cover yg keren. Eh, apa covernya kak Dinoy yang buat sendiri?
    3. Menurutku bagaimanapun novel traveling berdasarkan review orang lain, Aku tetap suka tuh seputar novel traveling. Karena aku suka keduanya (suka traveling & membaca). Jadi, aku tetap suka dengan cerita get lost-nya kak Dinoy.
    4. Menulis buku dalam waktu 3 minggu itu hebat banget dah. Aku saja nulis beberapa halaman artikel saja mikirnya berhari-hari.
    5. Rejeki itu memang gak akan kemana. Gak menang lomba menulis tapi dikasih yang lebih keren lagi yaitu launching buku sendiri. Menurutku lebih keren punya buku sendiri sih. Karena buku bisa dinikmati semua orang. Bisa dibeli via apapun (toko buku, online book). Selamat yah Kak Dinoy. You’re very lucky.
    6. Kejadian yang pertama itu selalu berkesan dan sulit dilupakan. Entah kesan pertama sekolah, cinta, gaji, penghargaan, dll. Demikian juga dengan peluncuran buku pertama. Pasti akan selalu berkesan dan selalu disimpan rapi-rapi tuh bukunya. Terserah respon masyarakat deh. Klo banyak yang merespon baik, bersyukurlah. Tapi jika banyak yg merespon negatif, jangan patah semangat Kak Dinoy. Jadikan itu introspeksi diri untuk buku berikutnya supaya buku berikutnya lebih keren.

    So, semangat selalu Kak Dinoy. Tetap berkarya dalam tulis menulis baik buku maupun blog. Semoga novel Kak Dinoy yg Get Lost laris di pasaran dan menjadi best seller. Aamiin.

  13. “Jadi yang saya jadikan acuan tentang deskripsi tempat ya dari pengalaman saya sendiri.”
    Adalah kalimat yang bener-bener nyata.

    Walaupun yang dibuat adalah naskah fiksi, pengalaman pribadi bisa dijadikan acuan yang tepat agar naskah bisa terlihat real sehingga tidak ragu untuk menuliskan tempat tempat menarik yang berkesan serta mendeskripsikannya lebih luas. Dan, selain turun langsung, trevelling jugak bisa dijelajahi lewat internet atau novel, seperti novel karya kak dinoy yang satu ini ( Get Lost )

    Moga-moga novel trevelling-nya bisa membuat para pembaca seperti terjun langsung menikmati indahnya trevelling. Sukses deh buat kak Dinoy dan karya-karyanya. Great!!

    @ZahraAvifah

  14. Wow, semangat kakak patut diacungi jempol. HEBAT. Buat novel selama 3 minggu itu hebat banget. Dari artikel di atas sudah bikin penasaran. Cara kakak menyampaikannya keren sekali, tidak membosankan sama sekali sampai tidak terasa kalau artikelnya cukup banyak.

    Tetap semangat buat novelnya! Salut deh sama semangat kakak. Semoga banyak orang yang meniru semangat kakak. Dan semoga novel kakak laris di pasaran dan menjadi Best Seller. Oh iya, Happy Birthday ya semoga panjang umur, sehat, dan dapat menelurkan kembali novel yang berkualiatas, menarik, dan mengasyikkan. FIGHTING !

  15. Wow, semangat kakak patut diacungi jempol. HEBAT. Buat novel selama 3 minggu itu hebat banget. Dari artikel di atas sudah bikin penasaran. Cara kakak menyampaikannya keren sekali, tidak membosankan sama sekali sampai tidak terasa kalau artikelnya cukup banyak.

    Tetap semangat buat novelnya! Salut deh sama semangat kakak. Semoga banyak orang yang meniru semangat kakak. Dan semoga novel kakak laris di pasaran dan menjadi Best Seller. Oh iya, Happy Birthday ya semoga panjang umur, sehat, dan dapat menelurkan kembali novel yang berkualiatas, menarik, dan mengasyikkan. FIGHTING !

    Twitter @ninda991023

  16. Salam kenal Mbak Dinoy 🙂

    Namaku Anisa Listya
    Twitter @417154
    Link share: https://twitter.com/417154/statuses/405703428740894721

    Pertama, selamat atas novel perdananya Get Lost! yang bercerita tentang Lana seorang gadis yang suka travelling. Dari namanya aja Lana Sagitaria saya tebak bintangnya Sagitarius, mirip dengan bintang saya dan saya juga suka travelling (hehehe.. sok nyama-nyamain). Salut buat mbak yang bisa dalam tiga minggu menyelesaikan novel ini. Kemauan & niat mbak tulus untuk berbagi. Dalam novel ini penulis berbagi tentang pengalaman travelling-nya dihiasi dengan tambahan fiksi yang menarik. Saya jadi punya gambaran beberapa tempat yang dikunjungi Lana & menjadi referensi saya untuk travelling ke kota & negara dalam novel Get Lost!

    Semangat terus ya Mbak Dinoy. Apapun kata orang baik yang memuji atau kurang menyukai karya Anda terima sebagai pemacu untuk menghasilkan karya-karya yang lebih dan lebih bagus lagi. Jangan cepat menyerah dan selalu meneyertakan Tuhan dalam setiap langkahmu. Go travelling! Keep writing & sharing 😀

    Thanks for giveaway & happpyyyy birthday + blogoversary Mbak Dinoy :*

  17. Mbaaa kok bisa keren gitu ya mengerjakan naskah novel (novel loh novel) dalam waktu satu bulan. Lah saya, waktu segitu aja paling bisa bikin satu cerpen –yang biasanya selesai di tengah jalan, haha. Artikel ini sukses membuat saya penasaran dengan novelnya nih mba, mau baca kisah travelling mba Dinoy, karna kebetulan saya juga suka jalan-jalan dan berkeinginan bisa travelling ke berbagai tempat terutama seluruh penjuru Indonesia, pelosok-pelosoknya, dengan biaya seminim-minimnya :p
    Selamat ya mba atas novel perdananya, dan pertahankan keteguhan (kalau ceritanya enggak akan ada lagi berhenti tengah jalan, hhe) untuk lahirnya karya-karya selanjutnya! Terus semangat ya mba Dinoy untuk travellingnya 😉 *eh

  18. Halo mbak Dini!!!!
    Baca postingan ini jadi ngasih aku pencerahan. Sejujurnya, aku juga lagi mengikuti event lomba novel. Tapi, nggak yakin menang. Nanti, kalau kalah mau ikutan di kirim ke penerbit lain saja setelah aku edit lagi. Semoga aja bisa mengikuti jejak Mbak Dini.
    Buat bukunya, harus yakin sukses dong! Kemarin waktu jalan-jalan (doang) di Gramedia Madiun aku udah ketemu sama anaknya mbak. Hehehehe…. dia terpajang manis siap diadopsi. Jadi, harus semangat! Karena banyak orang punya mimpi seperti mbak Dini tapi masih pada mimpi. Tapi, Mbak Dini sudah maju lebih dulu dan meraihnya, bukankah itu sebuah berkah yang tak semua bisa dapatkan?! So, sukses ya mbak sama bukunya. Semangat terus menulis, semangat terus melahirkan buku-buku yang menginspirasi! Aku akan menyusulmu suatu saat nanti!

    Dian S
    @DeeLaluna
    Share : https://twitter.com/DeeLaluna/status/405875268985708544

  19. Dinoy keren… novelnya bisa rilis. Selamat ya 😀
    Aku jadi penasaran sama bestie-nya Dinoy, kayanya ngedukung banget dan bisa kasih masukan yang positif. Aku iri karena draft-ku belum selesai2 walaupun udah 2 tahun lebih dan sekarang lagi taraf males nulis sama sekali ._.

    Sekali lagi selamat ya, semoga Get Lost bisa pindah rak di Gramedia dari buku baru jadi buku best seller. Ditunggu karya2 berikutnya ya *hugs*

    @alizarinnn
    Tweet shared: https://twitter.com/alizarinnn/status/405961990025138176

  20. Kalau gak baca judulnya dan langsung lihat bagian pembuka (cover dan keterangan buku), pasti bakal dikira kalau ini sinopsis Get Lost deh. Hahai… itulah pentingnya membaca ‘inti’ artikel yakti judul 🙂

    di bagian pertama, berasa baca tulisan pembuka film2 kungfu gitu, once upon a time … Hihi, ikut2an syok begitu tahu bentar lagi deadline, woah… berasa banget tuh hebohnya.

    senengnya baca tulisan ini, jadi tahu kalau ternyata bikin novel tuh gak selalu lancar jaya. dari dilema mau masukin naskah ke mana, pengen ikutan lomba, gagal, ‘banting setir’ sampe gimana diskusi sama editor dan akhirnya … terbit juga ^^
    Agak bingung juga sih, habis ada dialog syok2an mepet DL, eh curcol inspirasi naskah baru. Memori tentang liburan di Bali dan Singapura agak bikin kerut kening kalau gak baca dengan seksama. Soalnya tiba-tiba muncul …”Lalu, beranjak ke perjalanan Lana di Singapore. Saya pun tak menampik bahwa saya pernah mengunjungi negara alias kota ini secara nyata, bahkan tiga kali sampai novel ini terbit”
    Lana? Oalah … tokoh di Get Lost! Padahal sebelumnya penjabaran tentang ini-isi-naskah-baru-atau-yang-mau-masuk-BIP masih rancu.
    Keren deh, penulisan bisa sebulan kurang, walau kemudian masih di revisi biar lebih ‘nyess’ lagi.

    baca tulisan Kakak ini, bikin saya jadi malu sendiri. Soalnya Kakak bisa keukeuh nyelesein rancangan novel Kakak. Padahl saat itu cuma ada rasa ‘ingin-ikut-lomba’, langsung inget2 kenangan liburan dan … jadi! Saya yakin akan banyak teman yang semakin terpacu menulis karena tulisan Kakak ini. Kakak aja bisa, masa kami enggak? Di waktu yang sempit, dengan modal keinginan besar dan konsistensi menulis, jadilah novel yang diidamkan. Berkat doa dan kesabaran pula, tentunya. Dari tulisan ini, saya juga belajar kalau butuh seseorang yang mau membantu kita dalam penggalian ide dan penyemangat untuk mau menulis, as your bestie ^^

    Yuk ah! Selama ini Kakak udah banyak banget nulis resensi. Baca-baca karya orang lain dan mengkritiknya, pastinya bakal tahu mana poin positif nan plus dari sebuah bacaan. Dari sini, saya yakin Kakak punya modal kuat untuk kembali menelurkan karya berkualitas, dengan mengedepankan kisah tak terduga dengan kelogisan yang pas. Yakin deh Kakak bisa ‘bertelur’ lagi secepatnya, soalnya yang Get Lost ini aja penggarapannya gak butuh waktu lama, cuma sebulan kurang!

    Kalau saya kasih saran, jangan lagi suka ‘dadakan’, Kak. Jauh2 hari udah punya planning mau nulis apa, bawa notes dan catat hal yang sekiranya menarik. Jadi akan ada banyak ide dan dalam penggarapannya Kakak bisa santai dan lebih fokus. Walau saat garap Get Lost, Kakak bisa selesaikan dalam waktu sebulan kurang, tapi kadangkala penggarapan novel yang etrlalu cepta rasnaya kurang mantap, kurang ‘matang’ dalam penggalian dan pengembangan ide gitu. Yaa saran saja sih, biar hasil karya Kakka bisa lebih abik lagi. Gak pasaran dan gak asal bikin, gitu. Sayang kan kalau toko2 buku sekarang banyak dipenuhi karya yang instant, ‘isi’ dan pesan moralnya kurang.

    Yak, terus berkarya Kak! Saya tunggu karya selanjutnya. Pasti bakal lebih baik lagi! Think positive, sure U can do!

    Argalitha
    @argalitha

  21. HaH??? Selesai dalam 3 minggu?? Naskah untuk lomba itu? Yg deadlinenya kurang dari sebulan lagiiii?? *keselek Toa* 😐

    Cuma bisa bilang…. you are so amazing, kak. Serius! :s

    Merasa ketampar banget ini aku. Mengingat aku sering K.O duluan kalau dah berhadapan sama deadline (ditambah pas otak lagi buntu-buntunya), jadi maluuuuu banget.

    Tapi…. makasih deh, kak.. ‘tulisan’ ini bikin aku terbakar. Gak mau kalah ah sama kak Dinoy! *brb buka laptop, ubek-ubek semua naskah yang pernah gagal diikutsertakan lomba* kudu dikelarin semua sampai ending* Huh!

    Pas kakak pengumuman tentang novel ini akan terbit, aku udah ber waw-waw sendiri di tempat.. hahaha. Karena dari dulu aku udah membayangkan aja buku karya kak Dinoy sendiri. Selama ini kan cuma baca review nya kakak tentang buku-buku lain, jadi aku suka penasaran aja mau baca buku yang kak Dinoy tulis sendiri. Selalu mikir, akan dan kapankah saat itu tiba? (soalnya kak Dinoy gak pernah kasih intro sih tentang menulis/keinginan punya buku sendiri, jadi aku sempat nggak ngarep terlalu muluk hehe). Tapiiiii, Akhirnya kesampaiaannnn. Buku ini muncul! Hahahaha, chukae kak, chukaee!! \(^o^)/

    Aku sih udah masukkin buku ini dalam wishlistku dari sejak pertama kali kakak promo hehehe. Jadi, biarpun ntar gak dapat buku ini, tetap bakalan melanglang buana ke Gramed untuk mencarinya (bulan ini belum sempat mulu ke Gramed heuheu…)

    Name: Eka

    @MissEcca

  22. Setelah baca artikel ini, saya merasa….. iri. yah, jujur saja, saya iri dengan mbak. Udah bisa nerbitin karya, khususnya novel. Beberapa kali saya coba ikut lomba novel, sampai mengirim naskah ke Penerbit mayor. Tapi gagal. Saya marah sama diri say sendiri, kenapa karya yang saya buat selalu jelek? Dan setelah saya membaca artikel mbak, selain merasa iri, saya juga jadi tahu satu hal. Membuat novel itu didasarkan pada pengalaman, dengan pengembangan tertentu.
    Saya harap, saya bisa dapat buku mbak, biar saya bisa lebih belajar lagi. Menulis itu berasal dari membaca, kan?
    Buat mbak, sukses dengan Novelnya. Moga bestseller dan karyanya bisa menginspirasi banyak orang. Terimakasih 🙂

    Twitter:
    @mutmainnahJ

  23. Wah, bentar lagi ya DLnya, semoga sempat mengerahkan murid-murid unyu buat ikutan GA ini. Selamat ya Kak Dinoy atas kelahiran bukunya! 😉

  24. 1 novel 3 minggu? aku aja 1 part ff yg panjangnya gk seberapa ngelanjutinnya berbulan2, kagum jg sama author yg pantang putus asa,
    authornya suka jalan2 asik bangett

    isi artikelnya cocok jd saran buat aku…

    kalo mau nyari inspirasi harus jalan2 dlu #bukk dan jg mendengar masukan org lain

    semangat ya kaka author semoga novel perdananya jd awal menuju kesuksesan, ditunggu loh novel berikutnya. keep writing ♡

    @sparpump

  25. Membaca artikel ini, akan membuat siapapun yang memiliki mimpi terpendam untuk menelurkan karya dalam bentuk buku terkagum-kagum. 3 minggu, Menyelesaikan sebuah naskah utuh bahkan tanpa outline?! WOW. Dan karenanya, saya tidak berhenti bertanya bagaimana bisa? Tapi, kemudian saya teringat wawancara yang kakak lakukan dengan peri hutan beberapa waktu lalu di sini https://dinoybooksreview.wordpress.com/2013/11/22/hai-dini-me-being-interviewed-by-peri-hutan/, kakak bilang “Bahwa seharusnya perjalanan itu dilakukan tanpa meributkan banyak hal. Memang penting melakukan persiapan, tapi jangan sampai mengalahkan semangat perjalanan itu sendiri”. Mungkin proses penulisan novel ini juga sama arti get lost sendiri buat kakakakak tidak meributkan banyak hal, kakak hanya berpegang pada semangat yang kakak miliki untuk tidak menyerah hehe…maaf ya kak kalau sok tahu. Tapi tetap saja kak, bagaimana bisa? Pertanyaan itu masih saya memenuhi kepala saya. Saya yakin, orang-orang yang datang ke blog kakak bukan Cuma pemburu GA, pasti banyak juga orang yang memang mencintai buku seperti kakak. Dan kalau menurut saya sih, ada baiknya kakak juga merilis bagaimana cara kakak menghadapi saat-saat stuck hingga bisa menyelesaikan sebuah naskah utuh tanpa memiliki outline tulisan sebelumnya. Jadi, buat temen-temen yang memang sedang belajar menulis seperti saya, bisa belajar dari pengalaman yang kakak miliki. Karena, kalau buat saya pribadi berpegang teguh pada semangat saya yang seringnya surut seperti air sungai di musim kemarau itu sungguh seperti mengikuti kisah cu pat kai yang memiliki derita tanpa akhir, alias nggak beres-beres ^^.

    Nah, meski kakak bilang novel ini nggak menang lomba tapi kan pada akhirnya novel ini bisa nangkring di toko buku juga dan siap di nikmati oleh banyak orang, jadi kakak pantas dapet ucapan selamat untuk itu dan oh iya selamat ulang tahun juga, semoga di pertambahan usianya menjadi semakin semangat untuk berkarya lebih.Amin.
    Oh iya, aku pernah baca ini di sebuah novel, klo nggak salah judulnya Titenherz “Tidak ada ingatan yang bisa mengikat sebaik halaman-halaman yang di cetak” jadi, terus semangat ya kak Dinoy untuk terus membuat kenangan dan membagikan kisah dari kenangan itu kepada yang lain. Fighting!

    Thanks
    Dessy

    @dessydesma1

  26. Artikel ini tuh.. inspiring & memotivasi. Banget.

    I could feel the joy meskipun baru baca sedikiiit dr curhatannya kak Dini 🙂 mulai dari proses yg sangat singkat, dukungan orang terdekat & fiksi yg dibumbui kisah pribadi udh bikin semangat bgt pgn baca! 🙂
    Meskipun mengangkat tema yg umum (romance) dan untuk kategori penulis baru, menururtku kak Dini bisa membuat pembaca cukup penasaran untuk menebak-nebak ceritanya bakal kayak gimana. It’s a good start, kak! 😀

    Congratulations untuk kelahiran ‘anak pertamanya’ ini kak! Semoga semakin mahir menulisnya dan semakin sukses karirnya! Tetap semangat & tetap deket sm followersnya ya kak :p luvs <3<3<3

    Balqis Khansa Nabila, @NblKhns

  27. Baca postingan ini membuat semangat saya untuk menulis jadi makin tinggi. Ternyata menulis hal-hal yang kita sukai dan pengalaman pribadi memang lebih memudahkan ya (^_^)

    Dan sejujurnya saya iri dengan para traveler hidup meraka jadi penuh kesan dan kenangan. Dan jujur saya iri dengan keberanian untuk memulai perjalanan. Saya belum punya keberanian seperti itu. Bahkan untuk sekedar Get Lost di dalam kota saja saya masih belum punya nyali cukup besar (T_T)

    Terus semangat buat menulis mbak. Traveling dan menulis sama-sama butuh keberanian dan saya yakin mbak sudah punya hal itu. Ditunjang dengan bacaan (dan timbunan) bukunya #eh. Dan ditambah lagi dengan pengalaman menjadi editor di penerbit, maka kesempatan mbak untuk survive lebih tinggi. So, jangan berhenti nulis, jangan berhenti baca, dan jangan berhenti buat Get Lost #eh
    Semangat (^_^)9
    *kibas2 pom-pom*

    Salam,
    atria (@atriasartika)

  28. Pingback: Get Lost: Tersesatlah Menuruti Kata Hati | Jojo's Journey

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s