Melbourne – rewind by Winna Efendi

melbourne

 

Judul: Melbourne – rewind

Penulis: Winna Efendi

Penerbit: Gagas Media

Genre: Romance, Drama, Setiap Tempat Punya Cerita

Tebal: 340 Halaman

Terbit: Juni 2013

Harga: Rp 52.000

Jika hidupmu laksana sebuah pemutar musik yang memiliki tombol ‘rewind’, adakah bagian yang ingin kauulang? Seseorang yang ingin kautemui lagi untuk mengalami masa-masa indah bersamanya dan menghapus kesalahan yang membuatnya pergi? Tak ada tombol rewind di walkman milik Laura yang telah usang. Jika ia ingin mendengar satu lagu yang sama lagi dari kasetnya, ia harus menunggu seluruh lagu dalam kaset selesai terputar, lantas kembali pada lagu yang ia inginkan. Siklus yang sama terjadi pada hubungannya dengan Max. Pria itu layaknya lagu favoritnya yang memiliki batas waktu kebersamaan, namun kembali lagi setelah Laura mengalami banyak hal dalam hidupnya.

Melbourne – rewind, adalah novel seri ‘Setiap Tempat Punya Cerita’ ketiga yang saya baca setelah novel dengan setting Bangkok dan Manhattan.  Di kota yang terletak di benua kangguru ini, Winna Efendi mengajak kita menyelami kisah Max dan Laura, dua mahasiswa The University of Melbourne yang pernah berpacaran, lalu putus dan terpisahkan benua, tetapi setahun kemudian bertemu lagi. Dan hubungan keduanya yang tak tentu setelah bertemu lagi, sama tak tentunya dengan cuaca sehari-hari di kota Melbourne yang susah diprediksi.

Max tahu sepenuhnya alasannya kembali ke Melbourne. Meski ia telah mendapatkan pekerjaan di New York yang sesuai passionnya yaitu cahaya; Meski kehidupannya tak bisa dibilang sepi tanpa cinta; tapi Max yakin benar alasannya kembali ke Melbourne. Karena Laura. Max telah menetapkan bahwa gadis itulah rumahnya. Max menyesali setiap kata dan tindakannya dahulu yang membuat Laura sakit hati. Tapi yang Max tak tahu adalah perasaan Laura. Gadis itu tak pernah membiarkan isi hatinya diketahui orang lain, bahkan oleh teman terdekatnya. Terlebih, ketika Evan muncul dan membuat Laura berbinar, Max semakin ragu apakah mereka dapat bersatu kembali. Dan lewat percakapan demi percakapan di bar Prudence, lagu-lagu yang mengalun merdu, juga perjalanan kecil yang mereka buat; Max dan Laura mencoba menyusun lagi kepingan-kepingan puzzle yang berserakan di hati mereka.

Hhhm…. Saya tak tahu bagaimana dapat membuat ulasan yang tidak sekadar ngecap, tapi, saya menyukai… ralat, saya sangat menyukai novel ini. Saya hampir tak menemukan cela. Dari segi teknis, hampir tak ada typo, penulisan pun baku tapi nggak kaku, karena dialog masih ala informal. Tetapi cara menulis Winna, bagaimana ia merangkai kata demi kata, sungguh memukau saya. Setiap kata yang ditulis Winna adalah kata-kata yang sederhana dan jamak dipakai sehari-hari. Winna tidak menulis layaknya ‘puisi yang diparagrafkan’, yaitu menggunakan diksi yang tinggi nan susah. Hanya saja, perpaduan kata-kata yang sederhana itu terasa pas bagi saya. Lalu soal alur. Novel ini bisa dibilang memiliki alur lambat, tetapi tidak lambat-lambat juga, sih. Ibarat kata, tenang-tenang menghanyutkan. Winna seperti tahu bagaimana menyimpan konflik dan menyajikannya tepat waktu, membuat saya makin suka dengan interaksi antara Max dan Laura.

Saya jatuh cinta dengan sifat Max yang teguh dan sabar. Saya geregetan dengan Laura yang belum bisa ‘berpijak’. Saya menyukai deskripsi kota Melbourne yang meski ramai sebagai kota metropolitan, namun di bagian-bagian tertentu juga memberi ketenangan bagi jiwa. Juga, setiap lagu yang dihadirkan sebagai pengiring tiap bab terasa pas. Meski tak semua lagu itu pernah saya dengar, tapi liriknya sesuai menjadi soundtrack konflik di tiap bab. Ah, saya jadi pengin jalan-jalan ke Melbourne demi napak tilas kisah asmara Max dan Laura ini. 🙂

2 thoughts on “Melbourne – rewind by Winna Efendi

  1. Pingback: Hai Winna! | Dinoy's Books Review

  2. Pingback: Winna’s Effendi Book Reading Challenge 2014 | Dinoy's Books Review

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s