Penulis: Clara Canceriana
Penerbit: Gagas Media
Genre: Drama, Romance
Terbit: Juni 2013
Tebal: 381 halaman
Harga: Rp 48.000
Kinpatsu! Kau ini menyebalkan sekali. Sejak pertama kali bertemu denganmu, ada saja hal yang membuatku rugi. Dan bisa-bisanya Kinan memintaku untuk menampungmu di kontrakanku!! Astagaaa… kau ini bisa tidak sih, tidak merepotkan?? – Kristal.
Apa? Dijodohkan dengan si Busu ini?? Yang benar saja… dia bahkan tidak masuk kategoriku sebagai cewek seksi dan menarik. Kalau saja aku tidak tiba-tiba kehilangan uang, aku juga tidak akan mau tinggal bersamanya. Tidakkk!! – Ryouta
Jika saja Kristal tidak bisa berbahasa Jepang… jika saja tidak ada mahasiswa kampusnya yang memergoki Kristal ada di tempat itu… Jika saja Kristal tidak kepo mendatangi kerumunan orang itu, dan… jika saja Kristal tidak pergi ke mal di siang hari nan terik itu!! Pasti Kristal tidak akan ketemu dengan Ryouta, cowok Jepang yang hanya bisa merepotkan hari-harinya. Apa sih yang ada di pikiran Ryouta? Baru saja tiba di Indonesia langsung bertindak ceroboh sehingga ia kehilangan dompetnya. Dan kebetulannya lagi, Ryouta ini adalah teman dari Kinan yang memang pernah bersekolah di Jepang. Kinan adalah sahabat Kristal. Kristal kira, urusannya dengan Ryouta segera beres setelah ia mempertemukan cowok itu dengan Kinan. Tapi… Kinan malah memintanya untuk menampung Ryouta di kontrakannya! Celaka …
Novel terbaru dari Clara Canceriana ini berkisah tentang kisah interaksi antara gadis Indonesia dan pemuda Jepang yang sedari awal sudah saling menolak. Tapi lucunya, di pertemuan pertama, mereka sudah saling memberi julukan. Kristal memanggil Ryouta, Kinpatsu, yang berarti pirang, sementara Ryouta memanggil Kristal, Busu, yang sama arti dengan si jelek. Meski enggan, tapi toh Kristal tetap menghabiskan hari-harinya bersama Ryouta di dalam rumah kontrakannya, sambil mencegah Ryouta untuk menampakkan diri ke luar rumah karena warga sekitar sangat menentang dua orang lawan jenis yang bukan suami-istri tinggal bersama. Alhasil Ryouta pun terkurung di dalam sebuah rumah kecil yang tak terlalu lega, dan tugasnya setiap hari sudah bisa dikategorikan sebagai pembantu, yaitu memasak bagi Kristal dan membersihkan rumah. Interaksi di antara keduanya pun kerap diwarnai hal-hal yang lucu. Di mana Kristal yang tampak galak sering banget mencibir hasil kerja Ryouta, padahal sebenarnya dalam hati dia memuji masakan pemuda itu.
Kristal digambarkan sebagai seorang gadis yang sempat mengalami perubahan status dalam hidupnya. Dari orang berada menjadi orang yang sangat sederhana. Penghasilannya sebagai dosen bahasa Jepang juga pas-pasan, padahal dia juga bertanggung jawab terhadap kebutuhan ibunya di Bogor. Perubahan status ini juga memengaruhi pola pikir Kristal. Dia sering melihat orang berdasarkan penampilan fisiknya, apakah orang kaya atau bukan. Misalnya, saat dia melihat cowok dengan penampilan oke dengan aksesori yang jelas-jelas barang bermerk luar.Β Kristal menyepelekan Ryouta, karena dari segi penampilan saja cowok itu terlihat asal-asalan. Kristal mengincar Bruno, cowok berpenampilan eksekutif muda yang membuat matanya tidak mau berpaling saat pertama kali bertemu. Tapi, ketika akhirnya Kristal mendapatkan Bruno sebagai kekasihnya, kenapa dia tidak merasakan kebahagiaan? Kenapa ketika dia mendapati Ryouta pergi, hatinya tiba-tiba mencelos dan serasa ada yang hilang? Apa sih yang sebenarnya diinginkan oleh Kristal??
Apa yang menarik dari novel ini? Clara menuliskannya dengan rapi serta kronologis adegan yang terjalin dengan apik. Tidak mbulet, tidak bertele-tele, dan karakter dalam tokoh pun dikenalkan melalui sikap-sikap mereka dan cara mereka meresponi sesuatu. Meski sepertinya sederhana, dan emosinya jujur saja seperti sebuah hal yang tersembunyi sehingga terkesan agak datar, tapi saat membaca seperti ada hal yang membuat saya terus tertarik membalik halaman demi halaman. Pengin tahu, apa sih yang dilakukan Ryouta selanjutnya di kontrakan Kristal? Gimana sih cara Kristal menata ritme hatinya sendiri yang mendadak berubah sejak kedatangan Ryouta? Well, meski menyepelekan Ryouta dari awal, nyatanya hal-hal yang dilakukan cowok itu mau tak mau membuat Kristal penasaran juga.
Apa yang kurang saya sukai dari novel ini? Chemistry dan emosinya menurut saya masih kurang. π Seorang Bruno yang memang digambarkan dingin tapi tiba-tiba bisa suka sama Kristal ‘hanya’ karena gadis itu berani mengajaknya ngobrol tentang keluarganya. Atau, Kristal dan Ryouta sendiri sehari-hari sebenarnya tampak biasa saja. Oh, tapi ada adegan juga sih di mana mereka berdua bisa saling menatap lama dan menimbulkan getaran-getaran aneh. Typo, dan beberapa penulisan yang nggak sesuai dengan eyd juga masih ada, hehe.
Jadi kesimpulannya, aku tetap menyukai novel setebal 381 halaman ini. Lumayan seru dan enjoyable. π
Hai Kak Dini, aku mampir lagi π
Hari ini abis dari toko buku, maunya sih beli novel baru u/dibaca. Tapi selalu bingung, lagi2 aku selalu stuck di novel2nya Agatha Christie.
Main ke sini lagi, buat kepo2 novel apa yang kira2 bagus.hhe.
tadi sempet tertarik buat beli novel ini, tapi aku lagi males baca ulasan di belakang sampulnya.
Setelah baca review kak DIni, hemm.. sebenernya aku masih blm menemukan point masalahnya di mana *sorry to say this*
kalo masalah inti dari novel ini adalah Kristal yang terpaksa nyembunyiin Ryouta, menurutku masih kurang dahsyat gitu yaa, Kak.heheh.
hemm… terus masih ada typo juga yaa?
oKEY deh, Kak. Sekian dariku. mau baca2 lagi review novel lainnya. Siapa tau ada yang menarik hati. π
Makasih ya Euncha udah ninggalin jejak lagi. Hehe, iya, tergantung selera juga kok, banyak juga yang komen suka baca novel ini di twitter. Btw jadinya tadi beli Agatha Christie? Bisa kasi rekomen yg bagus yg mana? π
sama2, Kak. Lagian blognya bagus kak. jadi aku kya milih2 buku buat dibeli juga.hhe.
Ga jadi juga kak, aku lgi pngen meromantiskan pikiran. Udah beberapa blan nahan buat g beli buku Agatha christie, tapi tiap k tko buku, mata nengoknya ke situ mulu ^^v
kalo Kak Dini mau baca Agatha Christie, aku ada rekomen beberapa judul yg udah kubaca&menarik.
“Pembunuhan terpendam” , “Matinya Lord Edgware”, “Sepuluh Anak Negro” , “4.5 dari Paddington”.
segitu dlu aja Kak, nanti kak dini ketagihan.hhe. ^^v