Istoria da Paz by Okke ‘sepatumerah’

istoria

Judul: Istoria da Paz – Perempuan dalam Perjalanan

Penulis: Okke ‘sepatumerah’

Penerbit: Gagas Media

Genre: Fiksi, Drama, Inspiratif

Terbit: 2008

Tebal: 208 Halaman

Mendapat kesempatan menjalani kehidupan di tempat lain nan jauh, tentunya serasa sebagai pelipur lara bagi Damai setelah dirinya mengalami patah hati. Mendapati sang pacar yang telah hidup bersama lantas berselingkuh dengan perempuan lain, tentunya menyakitkan hati Damai. Apalagi, setelah itu pun si cowok memutuskan untuk pergi, padahal Damai masih ingin bertahan. Lalu, apakah dengan pergi ke Timor Timur selama dua minggu akan dapat menyembuhkan luka hati Damai? Apakah perjalanannya ini dapat memberinya jawaban atas segala pertanyaan yang bercokol di benaknya?

Dionysius Alexander. Pria ini mencuri perhatian Damai dengan segala ketulusannya bagi anak-anak di Sekolah Damai di Timor Timur. Dion adalah pekerja sosial yang memiliki perhatian penuh kepada anak-anak yang tinggal di camp. Anak-anak yang mengalami perpisahan setelah jajak pendapat di Timor Timur itu membutuhkan banyak bimbingan dalam menjalani hidup dan pertumbuhannya, dan Dion dengan suka hati melakukannya. Hal ini membuat Damai yang bertugas sebagai editor untuk buku yang ditulis Dion tentang Sekolah Damai ini belajar banyak hal. Damai belajar bahwa masalahnya bukanlah yang terpelik. Bahwa di luar sana masih banyak yang mengalami kehilangan dalam berbagai bentuk, tapi toh masih tetap dapat tersenyum.

Pasca putus dari Jambrong setelah pria itu ketahuan berselingkuh dengan penulis yang sedang ditanganinya, Damai memang sakit hati. Tapi hari-harinya bersama Dion, Abitu, dan Arbelia serta anak-anak lain di Sekolah Damai pelan-pelan menyembuhkan itu semua. Saya suka dengan ide cerita yang dilontarkan Okke ini. Tapi sayangnya menurut saya, penulisannya masih banyak yang tidak mulus, masih kaku. Juga konfliknya tidak greget dijabarkan. Saya pun hampir tidak dapat merasakan emosinya, meski beberapa kali saya menemukan kata-kata yang layak kutip tentang makna hidup dan kehilangan.

Chemistry antara Damai dan Dion juga hampir tidak ada. Memang diceritakan bahwa Damai terpesona dengan sosok Dion saat di awal pertemuan, tapi itu saja. Lalu baru di bab terakhir ada kejadian yang mengandung roman, tapi yah sekali lagi begitu saja, tidak greget. Jadi saya masih merasa membaca novel ini agak tanggung, bukan tipe novel yang bikin kepo alias penasaran ingin menuntaskannya cepat-cepat. Justru chemistry antara Damai dan Abitu-lah yang lebih terasa, bagaimana si anak bandel ini awalnya dihindari oleh Damai, tapi lama kelamaan Damai dapat menaklukannya.

Ragam bahasa yang digunakan di novel ini cenderung formal, dalam dialog pun masih menekankan sekali penggunaan bahasa baku formal. Mungkin itu juga ya yang membuat novel ini kurang smooth? Apa karena tokoh utamanya diceritakan sebagai seorang editor? Pada akhirnya saya tidak dapat mengatakan novel ini buruk. Tapi satu hal tentang judul (atau subjudul?)-nya yang tertulis ‘Perempuan dalam Perjalanan’ ini agak mengecoh saya. Mungkin karena mindset di kepala saya jika ada kata ‘perjalanan’ akan mengharapkan cerita yang dinamis, dari satu tempat ke beberapa tempat lainnya. Dari segi arti kata memang memenuhi sih, si tokoh diceritakan pergi dari Jakarta ke Timor Timur, tapi kehidupan di sana menurut saya kurang dinamis. Sekali lagi, mungkin diakibatkan penuturannya yang cenderung kaku. Itu sih, menurut saya. 🙂

2 thoughts on “Istoria da Paz by Okke ‘sepatumerah’

  1. Pingback: Hai Okke Sepatumerah! | Dinoy's Books Review

  2. Ralaaat.. untuk settingnya bukan di Timor Timur ya, kurang teliti nih bacanya, tapi di camp pengungsi warga Timor Leste di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ini dikoreksi sendiri oleh kak Okke saat aku interview untuk rubrik Hai Author! 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s